Timnas Indonesia Terkapar di Kandang Sendiri Vs Irak, Pengamat: Hasil yang Wajar

oleh Nandang Permana diperbarui 06 Jun 2024, 22:33 WIB
Pemain Timnas Indonesia, Pratama Arhan, berusaha menenangkan Ernando Ari, saat ditaklukkan Irak pada laga Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia takluk dari Irak dengan skor 0-2 dari Irak pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion GBK, Jakarta, Kamis (6/6/2024). Kekalahan ini dinilai wajar karena kekuatan Irak memang masih di atas Skuad Garuda. 

Dua gol yang bersarang di gawang Timnas Indonesia dicetak Aymen Hussein menit ke-54 lewat titik putih, dan Ali Jasim pada menit ke-88.

Advertisement

Timnas Indonesia harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-60 setelah Jordi Amat mendapat kartu merah.

Pengamat sepak bola nasional, Kesit Budi Handoyo menyebut hasil itu memang sewajarnya didapat Timnas Indonesia karena dari segi permainan Irak lebih mendominasi.

"Kekalahan Timnas Indonesia atas Irak 0-2 tentu hasil yang mengecewakan dan tidak diharapkan publik sepak bola nasional maupun timnas sendiri. Tapi, sekali lagi Irak memang memiliki kemampuan lebih bagus dari Indonesia," kata Kesit Budi Handoyo kepada Bola.com. 

 

2 dari 4 halaman

Hanya Bagus di Babak Pertama

Pemain Timnas Irak, Bashar Resan (tengah) berusaha melewati adangan pemain Indonesia, Jordi Amat pada laga Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024). (Bola.com/Abdul Aziz)

Kesit menyebut Irak wajar memenangi duel kontra Timnas Indonesia karena memiliki skuad yang lebih unggul. Menurut Kesit, tim besutan Shin Tae-yong hanya bisa bermain bagus selama 45 menit awal.

Setelah itu, permainan sepenuhnya dikuasai Irak. Buktinya adalah dua gol Irak diciptakan di babak kedua.

"Kita hanya mampu bermain bagus di babak pertama, setelah babak kedua praktis itu menjadi milik Irak, itu terbukti mereka bisa menciptakan dua gol dan peluang peluang berbahaya di depan gawang Indonesia,' ungkapnya.

"Indonesia seharusnya tampil all out, lebih dominan di babak pertama. Sayangnya, peluang yang didapat gagal dikonversi menjadi gol. Ketika peluang-peluang emas menghadapi tim sekelas Irak, tidak mampu dikonversi menjadi gol, sulit untuk bermain di babak kedua. Terbukti, babak kedua, jadi milik Irak," tambahnya.

 

3 dari 4 halaman

Panik

Para pemain Timnas Indonesia memprotes keputusan wasit Shaun Evans saat menghadapi Irak pada laga Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Timnas Indonesia menghadapi Irak di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Kesit mengatakan beberapa kesalahan yang dilakukan pemain Skuad Garuda sebagai bukti dari kepanikan saat mendapatkan tekanan dari Irak.

Seperti diketahui, dalam laga itu ada dua hal yang paling disorot yakni kartu merah yang didapat Jordi Amat pada menit ke-59 dan blunder kiper Indonesia, Eri Ernando.

Jordi Amat mendapat kartu merah setelah melakukan pelanggaran keras terhadap pemain Irak, Youssef Amyn.

Blunder fatal kemudian dilakukan Ernando Ari pada menit ke-87. Terlalu lama memainkan bola di area kotak penalti, pemain Irak Ali Elaibi berhasil mencuri bola dan melesakkan bola ke gawang yang sudah tidak terkawal.

Itu bukanlah blunder yang pertama. Sebelumnya Ernando Ari melakukan pelanggaran keras terhadap pemain Irak pada menit ke-71 dan berbuah penalti.

Beruntung, sang eksekutor Aymen Hussain gagal memanfaatkan peluang itu setelah tendangannya melambung tinggi. "Itu kesalahan pemain-pemain Indonesia, bukti bahwa ada kepanikan karena tekanan Irak sepanjang babak kedua sangat tinggi," tuturnya.

 

 

4 dari 4 halaman

Yakin Lolos

Kualifikasi Piala Dunia 2026 - Timnas Indonesia: STY Dikelilingi Sandy Walsh, Marselino Ferdinan, Nathan Tjoe-A-On (Bola.com/Adreanus Titus)

Kesit meyakini Timnas Indonesia masih bisa lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 karena masih menyisakan satu pertandingan lagi melawan Filipina, pada 11 Juni 2024.

"Meski kalah dari Irak, peluang tetap ada karena kita masih memiliki pertandingan melawan Filipina. Jika Indonesia menang, dipastikan lolos ke putaran ketiga," kata Kesit. 

"Tapi, walaupun tidak menang, kita masih bisa lolos walaupun ditentukan pertandingan lain, karena kita masih bersaing dengan Vietnam. Tapi, sepertinya peluang Indonesia, lebih besar," imbuh dia. 

 

Berita Terkait