3 Klub Liga 3 yang Diduga Dimiliki Anggota Exco PSSI Eko Setyawan Promosi ke Liga 2 Musim Depan

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 07 Jun 2024, 19:05 WIB
CEO FIFA Inticipta Farmel Eko Setyawan (ist)

Bola.com, Bogor - Tiga klub Liga 3 2023/2024 yang diduga dimiliki oleh anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Eko Setyawan, promosi ke Liga 2 musim depan.

Ketiga klub itu adalah Adhyaksa Farmel FC, Persibo Bojonegoro, dan Persikota Tangerang.

Advertisement

Bahkan, di babak final Liga 3, terjadi derbi "Eko Setyawan" ketika Adhyaksa Farmel FC mengalahkan Persibo 3-2 lewat tambahan waktu di Stadion Mini Cibinong, Kabupaten Bogor, pada Jumat (7/6/2024).

Selain Adhyaksa Farmel FC, Persibo, dan Persikota, tiga tim Liga 3 lain yang naik kasta ke Liga 2 2024/2025 adalah Dejan FC, Persiku Kudus, dan Persikas Subang.

2 dari 4 halaman

6 Klub Promosi ke Liga 2

Skuad Persikota Tangerang di Liga 3 2023/2024 Putaran Nasional (Dok. Instagram/Persikota1994)

Keenamnya menggantikan delapan kesebelasan Liga 2 yang terdegradasi ke Liga 2 untuk musim depan yaitu PSCS Cilacap, Kalteng Putra, Sulut United, Persiba Balikpapan, PSDS Deli Serdang, Persikab Kabupaten Bandung, Perserang Serang, dan Sada Sumut FC.

Sebelumnya, pada Mei 2024, Eko Setyawan, buka suara terkait kabar mempunyai tiga klub sekaligus di Liga 3. Dia mengklaim hanya memliki Adhyaksa Farmel FC dan akademinya.

"Secara formal saya hanya memiliki Adhyaksa Farmel FC dan Farmel Isvil Football Academy. Sedangkan untuk Persibo Bojonegoro dan Persikota Tangerang itu bukan milik saya," ujar Eko Setyawan.

"Saya lahir dan besar di Bojonegoro. Pasti ada ikatan emosional dengan kota kelahiran. Namun, sekali lagi itu bukan klub milik saya. Lalu apa salahnya jika saya juga memberikan dukungan, masukan, nasihat untuk kemajuan sepak bola di tanah kelahiran saya, Bojonegoro," jelasnya.

3 dari 4 halaman

Klaim Eko Setyawan

"Demikian pula dengan Persikota. Betul saya tinggal di Kota Tangerang dan usaha bisnis juga di Kota Tangerang. Tetapi, sama dengan yang di Bojonegoro, Persikota juga bukan milik saya," ujar Eko Setyawan.

"Sekali lagi apa salahnya jika hanya memberikan masukan, nasihat, dan dukungan untuk kemajuan sepak bola di daerah saya lahir dan kini saya tinggal Tangerang."

"Sebagai Exco PSSI, sangat wajar jika saya kemudian dimintai pendapat, masukan, karena saya dianggap mengerti tentang sepak bola. Silahkan lihat di dokumen dan notariat kepemilikan klub. Kecuali Adhyaksa Farmel FC yang memang saya pemiliknya," terangnya.

4 dari 4 halaman

Kritik dari SOS

"Yang lain saya tidak punya hak persentase kepemilikan, kalau memberikan sponsor kepada klub atau SSB sudah lama perusahaan saya lakukan demi mendukung kemajuan sepak bola Indonesia," ucapnya.

Sementara itu, Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, menganggap bahwa kepemilikan ganda atau lebih dalam satu klub tidak diperbolehkan berdasarkan aturan FIFA.

"Dilarang orang atau badan hukum terlibat dalam manajemen, administrasi dan atau kinerja klub baik langsung ataupun tidak," kata kata Akmal Marhali kepada Bola.com menirukan satu poin Statuta FIFA yang mengatur soal kepemilikan ganda klub.

"Misalnya saya Akmal sedang bekerja sebagai media officer di Persija Jakarta, lalu di saat bersamaan saya jadi security officer di Persib Bandung misalnya, itu tidak boleh. Apalagi ini levelnya CEO," tandasnya.