Adu Cerdik Pelatih Timnas Indonesia Vs Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Shin Tae-yong Pikul Beban, Tom Saintfiet Pede

oleh Choki Sihotang diperbarui 08 Jun 2024, 08:15 WIB
Kualifikasi Piala Dunia 2026 - Timnas Indonesia Vs Filipina - Duel Pelatih (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Kekalahan dari Irak membuat beban Timnas Indonesia untuk lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia semakin berat.

Irak dan Timnas Indonesia kembali bersua di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis (6/6/2024) setelah pertemuan pertama di Basra International Stadium pada November tahun lalu yang berakhir dengan kemenangan Singa Mesopotomia 5-1.

Advertisement

Di depan ribuan pendukung setianya, Jordi Amat dan kawan-kawan gagal menuntaskan dendam dan menyerah dua gol tanpa balas.

Dwigol tim besutan Jesús Casas tercipta di babak kedua via tendangan penalti Aymen Hussein pada menit ke-58 serta lesakan Ali Jasim yang sukses memaksimalkan blunder Ernando Ari jelang berakhirnya pertandingan.

Kemenangan ini membuat Irak kian kukuh di puncak klasemen Grup F dengan torehan 15 poin hasil dari lima laga. Selanjutnya, Aymen Hussein akan bertandang ke Vietnam pada hari yang sama sukses mengalahkan Filipina dengan skor tipis 3-2.

Timnas Indonesia masih bertengger di posisi kedua dengan tabungan tujuh poin, Vietnam di tempat ketiga dengan enam poin, dan Filipina di posisi buncit dengan sebiji poin.

Jika saja kemarin bisa mengalahkan Irak, maka Tim Garuda memastikan diri melaju ke fase selanjutnya. Meski begitu, kans untuk menemani Irak di babak ketiga masih terbuka lebar. Caranya, Timnas Indonesia harus bisa mengalahkan Filipina pada 11 Juni 2024.

Mengalahkan Filipina tentu saja tak mudah, meski Timnas Indonesia akan kembali mendapat suntikan semangat dari publik Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta. Soalnya, kekalahan dari Vietnam membuat pasukan Tom Saintfiet bertekad meraih kemenangan dari Indonesia.

Selain bertumpu kepada para pemain, terlebih starting XI, kemenangan kedua tim juga akan ditentukan dari strategi dan sentuhan magis masing-masing pelatih.

Berikut ulasan tipis-tipis kedua pelatih Timnas Indonesia kontra Timnas Filipina. 

 

2 dari 3 halaman

Shin Tae-yong

Reaksi kecewa pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong saat menghadapi Irak pada laga Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Sejak menukangi Timnas Indonesia pada 2020, Shin Tae-yong kerap gonta-ganti formasi, sesuai kebutuhan dan siapa lawan yang akan dihadapi.

Kontra Irak misalnya, STY menerapkan pola 3-4-3. Rafael Struick yang pada ajang Piala Asia U-23 2024 lalu lebih sering bertugas di lini tengah, kali ini dipercaya sebagai striker utama. Ia diapit dua penyerang lainnya di sisi kiri dan kanan, Ragnar Oratmangoen serta Marselino Ferdinan.

Nathan Tjoe-A-On yang sebelumnya bermain di lini belakang, kemarin diplot sebagai gelandang bertahan.

Tak hanya soal pola, juru taktik berusia 53 tahun tersebut juga tipe pelatih yang kerap melakukan pergantian di sepanjang pertandingan. Dengan kata lain, Shin Tae-yong tak menjadikan starting XI sesuatu yang harus dipertahankan.

Masih saat melawan Irak, Shin Tae-yong langsung merombak skuadnya tak lama setelah Jordi Amat diganjar kartu merah pada menit ke-59. Memasuki menit ke-65, ia memasukkan tiga pemain sekaligus yakni Pratama Arhan, Ivar Jenner, dan Asnawi Mangkualam.

Bagaimana melawan Filipina? Entahlah. Yang pasti, kekuatan Indonesia bakal bertambah sangar menyusul informasi terkini yang menyatakan bahwa Jay Idzes dan pemain naturalisai teranyar, Calvin Verdonk, sudah bisa diturunkan.

 

3 dari 3 halaman

Tom Saintfiet

Pelatih Gambia, Tom Saintfiet mundur setelah gagal membawa timnya lolos ke babak 16 besar setelah hanya menghuni posisi juru kunci Grup C. Dalam tiga laga, Gambia gagal mengoleksi poin setelah menderita tiga kekalahan dari Senegal, Kamerun dan Guinea. (AFP/Kenzo Tribouillard)

Pelatih berkebangsaan Belgia, Tom Saintfiet, belum begitu lama membesut Timnas Filipina. Ia didapuk sebagai pembesut The Azkals pada Februari tahun itu.

Tom Saintfiet dianggap sosok yang cocok, karena pria berusia 51 tahun ini punya riwayat cukup lama wara-wiri di Asia. Ia pernah menukangi Timnas Qatar U-17, Yaman, Bangladesh, Al-Gharafa (Qatar), dan Shabab Al-Ordon (Yordania).

Namanya juga cukup beken di Gambia, karena sukses membawa negara tersebut dua kali lolos ke Piala Afrika yakni edisi 2019 dan 2023.

Debutnya bareng Filipina berakhir getir setelah dibantai Irak lima gol tanpa balas di kandang sendiri pada 23 Maret lalu.

Seperti Shin Tae-yong, Tom Saintfiet juga getol gonta-ganti formasi, setidaknya selama di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Terkadang ia memakai formasi 4-2-3-1 dan pada lain waktu menerapkan pola 4-4-2.

Seperti halnya Shin Tae-yong, mesin perang Tom Saintfiet juga dihuni sederet pemain naturalisasi. Tom Saintfiet bahkan sampai harus terbang ke Jerman dan Amerika Serikat untuk memantau langsung pemain naturalisasi buruannya.

Menghadapi Indonesia, Tom Saintfiet pastinya percaya diri meski timnya baru saja menuai kekalahan 2-3 dari Vietnam. Soalnya, pada duel pertama di Rizal Memorial Stadium, Manila, pada November 2023, The Azkals nyaris memenangkan duel 1-0 via Patrick Reichelt pada menit ke-23 sebelum harus puas bermain imbang 1-1 menyusul gol balasan Saddil Ramdani pada menit ke-70.

Berita Terkait