Bola.com, Jakarta - Strategi yang digunakan pelatih Timnas Irak, Jesus Casas, saat menumbangkan Timnas Indonesia justru mendapatkan kritik pedas dari salah seorang legenda sepak bola di Irak, Ahmed Munajed.
Ahmad Munajed, penyerang andalan Timnas Irak pada periode 2001 hingga 2010, mengidentifikasi masalah yang muncul akibat taktik yang dipilih Jesus Casas pada duel melawan Timnas Indonesia.
Menurut analisis Ahmed Munajed, strategi yang dipilih Jesus Casas membuat skuad Singa Mesopotamia kesulitan menghadapi Timnas Indonesia. Hal itu setidaknya dapat terlihat pada babak pertama.
“Pelatih Timnas Irak, Jesus Casas, dia mengawali pertandingan melawan Indonesia dengan gaya bermain yang tidak dapat dipahami dan hal ini menimbulkan kesulitan di babak pertama,” ujar Ahmed Munajed dikutip dari Winwin.com.
“Meski pelatih mengoreksi beberapa hal pada babak kedua, namun hal tersebut tidak menghalangi kami untuk mengkritik pelatih agar memperbaiki kesalahan yang dilakukannya pada pertandingan,” imbuhnya.
Salah Memilih Pemain
Selain itu, penyerang yang ikut membantu Timnas Irak menjuarai Piala Asia 2007 itu juga menyoroti keputusan Jesus Casas dalam menurunkan dua pemain di posisi yang tidak seusai aslinya.
Misalnya, ZIdane Iqbal yang biasanya mengisi pos gelandang tengah, justru dipasang jadi gelandang serang. Sementara Basar Reshan malah dipaksa mengisi posisi sayap alih-alih gelandang serang.
“Casas tidak dapat mempekerjakan duo Bashar Resan dan Zidane Iqbal dengan cara yang benar. Kedua pemain tersebut tidak tampil sesuai keinginan karena pemikiran sang pelatih,” ujar Ahmed Munajed.
“Karena Iqbal tidak bisa bermain sebagai pemain sayap dan bahkan Bashar Resan pun tidak pandai dalam peran tersebut. Akan lebih baik jika Osama Rashid duduk di bangku cadangan dan Zidane Iqbal kembali ke lini belakang bersama Amir Al-Amari,” imbuhnya.
Tak Maksimal
Keputusan Jesus Casas menempatkan pemain tidak pada posisi aslinya inilah yang dianggap Ahmed Munajed menimbulkan masalah. Sebab, Resan malah menjadi sasaran kritik fans Irak seusai pertandingan.
Sebetulnya, pemain berusia 27 tahun itu sangat oke jika diplot sebagai playmaker. Namun, karena harus bermain di pos sayap kiri, kemampuan dan potensi pemain kelahiran Baghdad itu jadi tak maksimal
“Bashar Rasan mendapatkan serangan besar dari fans Irak, tapi masalahnya bukan pada pemainnya, melainkan penempatan posisi yang salah,” ujar Ahmed Munajed.
“Bashar pandai bermain sebagai playmaker, tetapi Casas ingin dia berada di sisi kiri. Jadi, dia tidak bisa muncul pada level yang dinginkan,” tambah lelaki yang menyumbang 10 gol dari 36 capsnya bersama Timnas Irak itu.
Sumber: Winwin