Ada Penolakan di Blitar, Arema FC Kembali Pusing Urusan Homebase Musim Depan

oleh Iwan Setiawan diperbarui 09 Jun 2024, 14:15 WIB
Arema FC - Ilustrasi Logo (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Malang - Rencana Arema FC menggunakan Stadion Soepriadi, Blitar, sebagai homebase di Liga 1 musim 2024/2025 menemui jalan buntu. Ada Kekhawatiran di benak masyarakat jika Arema FC bermain di Blitar.

Wali Kota Blitar, Santoso, mengaku belum bisa menerima kehadiran tim berjulukan Singo Edan itu di kotanya pada Liga 1 musim depan. Tragedi Kanjuruhan di Malang pada 2022 dan insiden ricuh semifinal Piala Gubernur Jatim 2020 di Blitar masih meninggalkan trauma.

Advertisement

"Kami sudah menerima surat permohonan untuk menggunakan Stadion Soepriadi. Namun, trauma masyarakat masih belum hilang," ujar Santoso.

Seperti diketahui, tragedi Kanjuruhan memakan korban jiwa hingga 135 orang. Tragedi itu terjadi setelah pertandingan melawan Persebaya Surabaya di Liga 1.

Dampak bagi warga Blitar memang tidak langsung, tetapi mereka khawatir ada insiden seperti itu lagi terulang jika Arema FC bermain di Blitar.

2 dari 5 halaman

Pernah Ada Insiden di Blitar

 

Jika bicara dampak langsung bagi warga Blitar, ada insiden pada 2020. Ketika itu, Arema FC lagi-lagi bertemu dengan rival abadi, Persebaya Surabaya, di semifinal Piala Gubernur Jatim.

Laga itu digelar tanpa penonton, tetapi Aremania dan Bonek tetap datang ke sekitar stadion. Kericuhan terjadi, beberapa kendaraan dibakar, sehingga ada warga Blitar merasa khawatir jika Arema FC menggunakan Blitar sebagai homebase meski rencananya hanya untuk putaran pertama Liga 1 2024/2025.

Manajemen Arema FC melihat jika kesempatan bermain di Blitar belum sepenuhnya tertutup. Mereka masih ingin bertemu dan melakukan pendekatan dengan pemerintah dan warga setempat.

"Memang perlu upaya dialogis untuk menyamakan persepsi yang sifatnya kontruksif. Kami yakin masyarakat setempat juga puunya semangat yang sama," ujar General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi.

3 dari 5 halaman

Sudah Ada Pertemuan Keamanan

 

Manajemen Arema FC sebenarnya sudah melakukan langkah lumayan panjang. Mereka bertemu dengan pihak PSSI Kota Blitar untuk melakukan verifikasi internal terkait kelayakan stadion. Tak hanya itu, pertemuan informal juga dilakukan dengan pihak kepolisian.

“Kami terbuka untuk berdiskusi setelah bertemu dengan PSSI setempat dan pihak Kepolisian,” ujar Yusrinal Fitriandi.

Kabar terbaru, Askot PSSI Blitar menyampaikan jika kemungkinan Arema FC menggunakan Stadion Soepriadi kini menipis karena pemerintah setempat tidak memberikan ijin.

“Arema batal ber-homebase di Blitar, karena tidak disetujui oleh Wali Kota Blitar. Sekarang kami menunggu surat jawaban resmi dari Wali Kota untuk disampaikan kepada pihak Arema,” kata Ketua Askot PSSI Kota Blitar, Yudi Meira.

4 dari 5 halaman

Pusing Lagi

Logo Arema FC Baru (Bola.com/Bayu Kurniawan Santoso)

 

Dengan begitu, manajemen Arema FC kembali dipusingkan untuk urusan homebase. Mereka sebenarnya ingin berkandang di Jawa Timur, sembari menunggu proses renovasi Stadion Kanjuruhan yang bakal rampung akhir tahun ini.

Sebelumnya, Arema FC sempat menggunakan Stadion PTIK, Jakarta dan Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Ketika menggunakan dua stadion itu, Arema diterima.

Namun, ada satu kerugian ketika Arema FC bertandang di kedua stadion itu, yaitu manajemen Singo Edan harus mengeluarkan dana besar untuk akomodasi dan operasional tim.

5 dari 5 halaman

Akhir dari Regular Series di BRI Liga 1 2023/2024

Berita Terkait