Bola.com, Jakarta - Pebulutangkis Tanah Air gagal total di ajang Indonesia Open 2024 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta. Istora yang biasanya bersahabat untuk atlet tuan rumah, kini justru sebaliknya.
Dari sektor tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie terhenti di 32 besar. Ginting angkat koper seusai menyerah dari Kenta Nishimoto (Jepang) dengan skor 21-17, 11-21, 8-21.
Sedangkan Jojo, sapaan akrab Jonatan, harus mengakui keunggulan wakil Malaysia, Leong Jun Hao 18-21, 21-13, 17-21.
Pada sektor ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga tersingkir di 32 besar seusai dikalahkan rekan satu negara, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dengan skor 14-21, 17-21.
Pemain lainnya yang kurang maksimal yakni ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti seusai terhenti langkahnya di babak kedua dari wakil Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan 18-21, 19-21.
Padahal Olimpiade 2024 Sudah Dekat
Adapun di sektor ganda campuran, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari juga tidak maksimal seusai tersingkir di babak awal dari wakil Chinese Taipei, Yang Po-Hsuan/Hu Ling Fang dengan skor 16-21, 21-18, 17-21.
Praktis Gregoria Mariska Tunjung yang mampu melangkah jauh dengan melangkah ke perempatfinal sebelum akhirnya menyerah dari wakil China, Wang Zhi Yi dengan skor 8-21, 18-21.
“Kurang lebih 31 atlet Indonesia pada ajang Kapal Api Indonesia Open 2024 tidak tampil maksimal dan masih jauh dari harapan PBSI serta kami semua,” ungkap Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Ricky Soebagdja dalam jumpa pers di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (9/6).
“Kekecewaan yang luar biasa dengan atlet pelatnas yang lolos ke perempatfinal ada dua wakil saja. Padahal ini adalah ajang yang begitu besar menjelang Olimpiade Paris 2024 sehingga kami akan evaluasi menyeluruh,” Ricky menambahkan.
Evaluasi
Ke depannya PBSI rencananya akan melakukan evaluasi bersama para pelatih di lima sektor terkait hasil di turnamen Kapal Api Indonesia Open serta beberapa tur Asia.
“Kami harus bekerja keras di sisa waktu yang ada sebelum Olimpiade. Kami akan mencari tahu apa penyebab terkait penurunan performa atlet, termasuk di Indonesia Open hasilnya seperti ini,” ungkap pria yang meraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 tersebut bersama Rexy Mainaky.
Diharapkan dengan waktu yang tersisa, para pemain bisa mempersiapkan diri dengan maksimal untuk bisa berprestasi pada Olimpiade Paris 2024 mendatang.
“Saya masih punya keyakinan besar di lima sektor ini, potensi meraih medali masih ada. Dengan sisa waktu yang ada ini, harapannya kami betul-betul fokus menjaga performa untuk bisa tampil maksimal di Olimpiade,” ujar Ricky.