Bola.com, Jakarta - Kalah sebelum beperang sudah menghantui pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet. Dalam jumpa wartawan jelang duel, Tom Saintfiet blak-blakan mengakui kalau Indonesia bukan tim sembarangan.
"Kami tahu, Timnas Indonesia adalah kekuaran baru di Asia yang sangat kuat," kata Tom Saintfiet.
Tak ada yang salah dengan pernyataan Tom Saintfiet. Fakta berbicara, dalam dua tahun terakhir pencapaian Indonesia di Asia sangat mengagumkan. Belum lama ini, di Qatar, Timnas Indonesia U-23 2024 mampu merangsek ke semifinal setelah lebih dulu mendepak Jordania, Australia, dan Korea Selatan. Sebelumnya, timnas senior juga mampu melangkah ke Babak 16 Besar Piala Asia 2023.
Kebijakan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di bawah arahan Erick Thohir membuka kran besar-besar kepada pemain keturunan yang bermain di Eropa via program naturalisi berdampak signifikan bagi kedigdayaan Timnas Indonesia.
Dapat Suntikan Pemain Baru
Khusus melawan Filipina nanti, Selasa (11/6), Shin Tae-yong bahkan mendapat suntikan dua darah segar sangar yakni Calvin Verdonk dan Jay Idzes. Keduanya tak bisa diturunkan kala melawan Irak.
Calvin Verdonk, bintang NSC, Belandan, masih proses perpindahan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), sedangkan Jay Idzes berjuang membawa klubnya, Venezia, promosi ke Serie A 2024/2025 via playoff Serie B melawan Cremonese.
Bergabungnya kedua bintang Eropa tersebut membuat mesin perang Shin Tae-yong kian mengilap di semua lini.
Jadi, kalau Tom Saintfiet melontarkan pernyataan di atas tadi merupakan isi hatinya yang terdalam.
Indonesia sendiri tak boleh kalah dari Filipina. Kemenangan adalah harga mati bagi Jay Idzes cs di depan publik Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta. Soalnya, tambahan tiga poin dari Filipina akan membuat posisi Indonesia tak tergoyahkan di urutan kedua Grup F dengan 10 poin dan melangkah ke babak ketiga kualifikasi menemani Irak.
Di tilik dari materi pemain, tak bermaksud memandang remeh Filipina, Indonesia masih jauh lebih mengerikan, termasuk di lini tengah. Tak percaya, yuk kita lihat perbandingan lini tengah Indonesia vs Filipina.
Indonesia: Sandy Walsh, Nathan Tjoe-A-On, Shayne Pattynama, Thom Haye
Dalam misi menggebuk Filipina, Shin Tae-yong kemungkinan besar masih akan menerapkan pola 3-4-3. Di lini belakang bisa dipastikan bakal ada perubahan. Calvin Verdonk dan Jay Idzes yang sebelumnya alpa kontra Irak bakal tampil.
Di lini depan, STY sepertinya masih menurunkan trisula maut Marselino Ferdinan, Ragnar Oratmangoen, dan Rafael Struick.
Pun begitu di lini tengah, Sandy Walsh, Nathan Tjoe-A-On, Shayne Pattynama, Thom Haye masih masuk starting XI. Keempat gelandang ini, khususnya Thom Haye, tampil cemerlang saat melawan Irak.
Dibandingkan lini tengah Filipina, Sandy Walsh, Nathan Tjoe-A-On, Shayne Pattynama, dan Thom Haye jauh lebih beken dan keren. Keempatnya bermain di klub Eropa.
Musim lalu, Sandy Walsh hadir dalam 31 laga di semua ajang kompetisi bersama Mechelen, Belgia. Thom Haye tampil dalam 34 laga bersama Heerenveen, Belanda. Sementara Nathan Tjoe-A-On dan Sandy Walsh sosok pemain penuh bakat di klubnya masing-masing, Heerenveen (Belanda) serta Mechelen (Belgia).
Nathan Tjoe-A-On tampil cemerlang di ajang Piala Asia U-23 2024 yang berlangsung di Qatar beberapa waktu lalu. Pemain yang masih berusia 22 tahun itu ikut mengantarkan Garuda Muda ke semifinal.
Dengan kemampuan dan kehebatan keempat gelandang ini, Filipina sepertinya akan sangat sulit untuk mengembangkan permainan terbaiknya.
Filipina: Kevin Ingreso, Michael Baldisimo, Dylan Demuynck, Zico Bailey, Alex Monis
Sepertinya Shin Tae-yong, pelatih Filipina, Tom Saintfiet, juga diperkuat sejumlah pemain naturalisasi. Empat di antaranya adalah Kevin Ingreso, Michael Baldisimo, Dylan Demuynck, Zico Bailey, Alex Monis yang saat melawan Vietnam kemarin diturunkan sebagai gelandang.
Kevin Ingreso, 31 tahun, saat ini bermain di Liga Filipina, One Taguig, Michael Baldisimo tercatat sebagai pemain San Jose Earthquakes, Amerika Serikat, yang dipinjamkan kepada The Town FC, Dylan Demuynck bermain untuk Zulte Waregem (Belgia), Zico Bailey pilar New Mexico United (Meksiko), dan terakhir Alex Monis tahun ini baru merapat ke New England Revolution II, divisi ketiga sepak bola Amerika Serikat.
Meski kalah moncer, Thom Haye dkk. tak boleh merasa jemawa. Jika tak hati-hati dan ekstra waspada, keempat gelandang Filipina bukan tak mungkin akan menjadi ancaman serius bagi Ernando Ari. Saat melawan Vietnam kemarin, Filipina sebenarnya unggul lebih dulu lewat gol striker andalan mereka, Patrick Reichelt, pada menit ke-62 setelah sukses memaksimalkan umpan manja Alex Monis.
Determinasi dan kesabaran kelima gelandang ini membongkar jantung pertahanan Vietnam harus menjadi alarm bahaya bagi semua gelandang Indonesia, khususnya yang mendapat kepercayaan masuk starting XI.
Apalagi, pada pertemuan pertama di Manila, Filipina, Indonesia nyaris kalah sebelumnya akhirnya memaksa tuan rumah bermain imbang 1-1.
Jadi, tetap hati-hati!