Liga Indonesia Kalah Level dari Malaysia dan Filipina, Erick Thohir: Kompetisi Kita Harus Bertransformasi

oleh Rizki Hidayat diperbarui 10 Jun 2024, 21:45 WIB
Bek Madura United, Jacob Mahler (kiri) berduel udara dengan bek Persib Bandung, Alberto Rodriguez pada laga leg kedua final Championship Series BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, Jumat (31/5/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Jakarta - Kualitas Liga Indonesia ternyata masih kalah level dari Liga Filipina dan juga Liga Malaysia. Demi memiliki kompetisi yang lebih berkualitas, Ketua PSSI, Erick Thohir, ingin Liga Indonesia bertransformasi.

Berdasarkan AFC Club Competitions Ranking 2023/2024 yang tertera di situs Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), Liga Indonesia berada di posisi ke-28. Kompetisi sepak bola Indonesia hanya lebih baik dibandingkan Liga Korea Utara, Liga Maladewa, dan Liga Kamboja.

Advertisement

Sementara itu, Liga Arab Saudi menempati urutan pertama dengan nilai 103,148 disusul Liga Jepang dengan 96,999 poin, Liga Korea Selatan dengan 93,600 angka, dan Liga Uni Emirat Arab (UEA) di posisi keempat dengan 74,873 poin.

Liga Thailand menjadi kompetisi terbaik di Asia Tenggara (ASEAN) merujuk AFC Club Competitions Ranking 2023/2024 dengan menempati tangga kedelapan dengan nilai 49,546, diikuti Liga Malaysia di ranking ke-12 dengan 31,331 angka, dan Liga Vietnam di posisi ke-12 dengan 28,657 poin.

 

2 dari 4 halaman

Harus Bertransformasi

Ketua PSSI, Erick Thohir, saat membuka Kongres Tahunan PSSI di Hotel Shangri-La Jakarta, Senin (10/6/2024) sore WIB. (dok. PSSI)

Erick Thohir berharap Liga Indonesia bisa bertansformasi menjadi lebih baik lagi. Berbagai upaya pun dilakukan, termasuk dengan penerapan VAR dan juga perbaikan di manajemen klub.

"Kita berharap liga kita bisa bertransformasi. Tidak mungkin negara sebesar ini liganya ranking ke-28 Asia. Ranking ke-6 di Asia Tenggara, di bawah Filipina," kata Erick pada Kongres Tahunan PSSI di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (10/6/2024)

"Harus ada terobosan. Kita akan mendorong Liga 4 dan Liga 3, yang selama ini terkantung-kantung, kita coba dorong. Tetapi, Liga 1 dan Liga 2 juga juga harus bertransformasi."

"Memang kemarin ada VAR, kita dorong. Tetapi, perbaikan manajemen, perbaikan keuangan liga, perbaikan semua sistem-sistem liga, harus kita progres untuk tahun ini," lanjut pria berusia 54 tahun tersebut.

 

3 dari 4 halaman

Mendapat Dukungan

PSSI menggelar Kongres Biasa di Hotel Shangri-La Jakarta, Senin (10/6/2024) sore WIB. (dok. PSSI)

Erick Thohir menyebut transformasi Liga Indonesia tak bisa dilakukan oleh PSSI, tetapi juga didukung seluruh stake holder, baik itu klub, pemain, hingga asosiasi provinsi (asprov) PSSI.

"Dengan segala kerendahan hati, kini bisa didukung oleh seluruh stakeholder karena kami punya niat baik. Ketika Timnas Indonesia lebih berpretasi, klub juga harus profesional, suporter harus pulang ke rumah dengan selamat," ujar Erick Thohir.

"Saya harap sekali lagi, kita lakukan terus terobosan. Yang ketinggalan, mohon maaf. Kita jalan terus seperti kereta cepat, aman, nyaman, cepat sampai tujuan dengan hasil yang baik," imbuhnya.

4 dari 4 halaman

Simak Posisi Akhir Musim Reguler: