Bola.com, Jakarta Yandi Sofyan Munawar menyampaikan ucapan terima kasih sekaligus pamitan kepada teman-temannya di Persikabo 1973 dan suporter serta masyarakat Bogor.
Hal itu disampaikan Yandi Sofyan Munawar setelah dipastikan resmi berkostum Maluku United untuk musim depan. Pemain kelahiran Garut itu resmi berkostum Malut United musim 2024/2025 setelah menandatangani kontrak di Jakarta.
Ya, Yandi Sofyan mengatakan Persikabo 1973 adalah awal kebangkitannya kembali berkiprah di kompetisi Liga 1. Yandi Sofyan direkrut tim berjuluk Laskar Padjajaran itu setelah hampir dua tahun tidak memiliki klub.
Meski sempat diragukan, pemain berposisi penyerang itu mampu membuktikan diri. Musim lalu, pemain yang pernah merumput bersama salah satu klub di Australia ini mengoleksi sembilan gol.
Dua musim bersama Persikabo 1973 tentu menjadi hal yang spesial bagi Yandi Sofyan karena bersama klub kebanggan masyarakat Bogor itu, ia berhasil kembali ke performa terbaiknya sebagai striker murni.
"Terima kasih untuk suporter yang sudah setia mendukung. Mohon maaf karena akhirnya Persikabo harus terdegradasi. Untuk Persikabo sendiri terimakasih karena telah menerima saya dan keluarga dengan sangat baik. Saya merasakan rumah kedua saya di Bogor dan di Persikabo. Semoga Persikabo 1973 kembali ke pentas kompetisi tertinggi Liga 1," kata Yandi Sofyan kepada Bolacom, Selasa (11/6/2024).
Malut United
Yandi Sofyan musim depan tetap berada di Liga 1 bersama dengan Malut United. Sebenarnya bukan hanya Malut United saja yang mengincar jasa pemain bernomor punggung 99 ini. Ada beberapa tim seperti PSIS yang sudah lama mengincarnya.
Lantas apa alasan Yandi Sofyan memilih berlabuh di Malut United yang merupakan ti promosi Liga 2 musim lalu ? Yandi memastikan, pilihan berlabuh dengan ,Malut United bukan tanpa pertimbangan yang masak.
Yandi mengatakan, Malut United terlihat begitu menginginkan jasanya, sehingga keyakinannya pun bulat, bahwa Malut United bisa memberikan tempat untuk menunjukkan kemampuannya musim 2024/2025.
"Selama ini memang Malut United yang paling serius menginginkan saya. Alhamdulillah, senang sekali dan tentunya antusias menatap musim baru bersama Malut United di Liga 1," ujarnya.
Adaptasi
Disinggung soal adaptasi, mengingat persiapan tim-tim Liga 1 kurang lebih hanya dua bulan, Yandi mengatakan tidak akan menjadi masalah baginya.
Proses adaptasi sama seperti yang dia lakukan di Persikabo 1973, dimana ada beberapa pemain yang sebelumnya sudah dikenal.
Jadi, tidak merasa terganggu dengan perombakan total yang dilakukan Malut United karena adaptasi di lapangan biasanya akan saling membantu satu sama lain.
Selain Yandi Sofyan, ada pemain lainnya musim lalu membela Persikabo 1973 dan untuk musim depan bergabung di Malut United, pemain tersebut adalah Manahati Lestusen yang sudah diperkenalkan lebih dulu.
Bukan hanya Manahati Lestusen yang sudah diperkenalkan tim berjuluk Laskar Kie Raha itu pun resmi mendatangkan pemain-pemain bintang lainnya seperti Muhammad Fahri yang musim lalu tampil apik bersama Persiraja Banda Aceh, kemudian Wahyu Prasetyo yang musim lalu tak tergantikan di PSIS, kemudian ada Safrudin Tahar dari PSM Makassar
Pemain Anyar Malut United
Selain pemain lokal, ada pemain asing yang sudah resmi berkostum Malut United musim lalu yakni Tatsuro Nagamatsu dan Neymar Angulo.
"Waktu yang ada ananti sebelum kick off kompetisi tentu harus dimaksimalkan termasuk adaptasi. Ya, beruntung ada Manahati Lestusen di juga disini jadi tidak begitu khawatir," ungkapnya.
"Terkait banyaknya pemain baru, saya kira hal yang bagus ya karena pastinya dengan materi yang ada saat ini, pastinya kedalaman tim semakin baik. Dengan begitu, tim juga Insya Allah akan terangkat," tambahnya.
Yandi berharap keberadaannya di tim kebanggan masyarakat Maluku ini bisa memberikan kontribusi positif melebihi apa yang dia berikan terhadap tim sebelumnya Persikabo 1973.
"Semoga dengan bergabungnya saya di Malut United bisa lebih baik lagi dari musim lalu dan tentunya bisa memberikan kontribusi positif untuk peningkatan prestasi Malut United di Liga 1. Mohon doanya," Yandi Sofyan mengakhiri pembicaraan.