Bola.com, Jakarta - Tangan dingin Shin Tae-yong masih ampuh dalam membesut Timnas Indonesia. Tim Merah-Putih baru saja diantarkannya lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Timnas Indonesia membekuk Filipina 2-0 lewat gol Thom Haye dan Rizky Ridho pada laga terakhri Grup F di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Selasa (11/6/2024) malam WIB. Indonesia finis di urutan kedua dan menemani Irak ke babak selanjunya.
Beberapa hari terakhir muncul pertanyaan apakah Shin Tae-yong bakal memperpanjang kontraknya menangani Timnas Indonesia. Ia tersenyum ketika ditanya kapan akan menandatangani perpanjangan kontrak dengan PSSI.
PSSI telah menyodorkan pembaruan kerja sama selama tiga tahun untuk Shin Tae-yong, sejak Timnas Indonesia U-23 lolos ke delapan besar Piala Asia U-23 2024 Qatar pada Maret 2024.
Namun, sampai saat ini, arsitek asal Korea Selatan itu tidak kunjung meneken perjanjian baru yang ditawarkan oleh PSSI. Padahal, kontrak lama Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia yang berlaku sejak Januari 2020 akan berakhir pada akhir Juni 2024.
Lalu muncul sederet nama-nama beken mencuat dalam rumor yang bisa menjadi pengganti Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia. Jika pada akhirnya Shin Tae-yong meninggalkan singgasana pelatih Timnas Indonesia, sedikitnya ada tiga nama yang masuk bursa. Siapa saja?
Louis van Gaal
Siapa yang tak kenal dengan pelatih ini. Berusia 72 tahun, Louis van Gaal merupakan salah satu pelatih terbaik dunia. Sejumlah klub beken Eropa pernah merasakan sentuhan magisnya.
Ajax, Barcelona, dan Bayern Munchen banjir prestasi di bawah rezim Van Gaal. Ketiganya tak hanya digdaya di kompetisi domestik, tapi juga zona Eropa.
Ia juga meninggalkan jejak cukup membanggakan di Old Trafford via satu trofi FA Cup kala membesut Manchester United.
Bersama Timnas Belanda, Van Gaal nyaris memenangkan Piala Dunia 2014 sebelumnya akhirnya harus puas sebagai peringkat ketiga.
Jika nanti menukangi Timnas Indonesia, bisa dibayangkan Van Gaal tak akan kesulitan secara komunikasi karena sebagaian besar pemain naturalisasi yanga ada saat berasa dari Belanda.
Ruud Gullit
Namanya beken di era 1980-an hingga akhir 1990-an. Bersama AC Milan, ia memenangkan segudang trofi termasuk Serie A dan Liga Champions. Selain Milan, Ruud Gullit juga bagian yang tak terpisahkan dari sejarah panjang Feyenoord dan PSV.
Legenda yang kini berusia 61 tahun itu mengawali karier kepelatihannya saat bermain untuk Chelsea. Bersama The Blues, striker buas di masanya ini tak hanya menjadi pemain tapi pelatih sekaligus.
Bakatnya melatihnya terus berlanjut kala mendapat kepercayaan untuk menukangi sejumlah klub lain macam Newcastle United, Feyenoord, LA Galaxy, dan Terek Grozny.
Meski tak secemerlang Louis van Gaal, namun Ruud Gullit merupakan sosok yang tepat guna mengisi posisi yang akan ditinggalkan Shin Tae-yong. Mental pemenangnya selama menjadi pemain serta pengalamannya yang panjang sebagai pelatih tentunya akan sangat menginspirasi Jordi Amat dkk.
Giovanni van Bronckhorst
Meski kalah mentereng dan secara umur masih jauh di bawah Louis van Gaal dan Ruud Gullit, namun Giovanni van Bronckhorst punya masa lalu yang cukup mengilap.
Ketika memperkuat Barcelona misalnya, legenda 49 tahun ini ikut mengangkat trofi La Liga dan Liga Champions.
Kalau saat ini Arsenal tak pernah lagi memenangkan gelar Premier League, Van Bronckhorst pernah memenangkan kompetisi tertinggi Inggris tersebut saat berseragam Arsenal.
Di Timnas Belanda, pemain yang di masanya bisa bermain sebagai gelandang dan bek itu nyaris memenangkan Piala Dunia 2010. Melaju ke final, Van Bronckhorst cs. kalah 0-1 dari Spanyol di final.
Kehadiran Van Bronckhorst di ruang ganti Timnas Indonesia pastinya sangat menyenangkan pemain naturalisasi asal Negeri Kincir Angin, mengingat mereka bertumbuh bersama ketenaran Van Bronckhorst.
Baca Juga
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci
VIDEO: Timnas Indonesia Gagal Total di Piala AFF 2024, Salah Shin Tae-yong?
Stadion Nasional Dipakai Konser, Timnas Singapura Terpaksa Geser ke Jalan Besar di Semifinal Piala AFF 2024: Kapasitas Hanya 6 Ribu Penonton