Bola.com, Malang - Arema FC sedang menjalin komunikasi dengan pelatih asing untuk Liga 1 2024/2025. Meski identitasnya masih dirahasiakan, beberapa hari ini muncul satu nama yang ramai dibahas di media sosial, yakni Alexandre Gama.
Pria berusia 56 tahun itu berasal dari Brasil dan lama berkarier sebagai pelatih di Asia.
Sejak 2014, dia berpetualang di klub Thailand. Gama juga pernah menukangi Timnas Thailand U-21 dan U-23.
Ketika ditelusuri lebih jauh, ternyata Gama pernah melatih mantan pemain Arema FC asal Brasil, Arthur Cunha da Rocha. Perlu diketahui, Arthur Rocha pernah membela Arema pada musim 2017/2019.
Arthur dan Gama terlihat berteman di Instagram. Ternyata keduanya pernah satu tim di Fluminense FC, Brasil. “Dia mantan pelatih saya waktu masih di Fluminense usia 15-16 tahun,” katanya.
Respons Arthur
Setelah itu, mereka berpisah. Arthur sempat merantau ke Portugal, pulang ke Brasil, lalu melanjutkan karier di Indonesia pada 2016. Di saat bersamaan, Gama berkarier di Asia.
Gama melatih klub di Uni Emirat Arab, Korea Selatan, dan Thailand. Saat ini, Gama menangani klub Thailand, Lamphun Warior. Kontraknya di klub itu akan berakhir pada Juni 2024.
Arthur mengaku sudah mendengar jika Gama dirumorkan bakal melatih Arema. Saat ini, dia masih mengikuti pemberitaan tentang sepak bola Indonesia, khususnya Arema.
Meskipun sekarang dia sudah gantung sepatu. “Saya senang waktu lihat berita tentang Gama akan ke Arema. Dia memang pelatih bagus dan karakternya seperti yang dibutuhkan Arema,” jelasnya.
Membangun Kekompakan Tim
Lantas, apa karakter Gama sesuai dengan kebutuhan Arema? Arthur merasa jika mantan pelatihnya itu mengutamakan kekompakan tim. Ia suka membangun tim yang solid dan mengondisikan skuad menjadi seperti keluarga.
“Dia suka bekerja keras untuk menang. Pelatih ini bisa membuat tim berkumpul seperti keluarga. Main bersama-sama,” sambungnya.
Dalam beberapa musim terakhir, kekompakan jadi salah satu persoalan di skuat Arema. Itu terlihat di Liga 1 2023/2024.
Arema sulit menemukan chemistry antarpemain. Artinya, ada jarak antarpemain di luar lapangan. Itu yang coba diperbaiki pelatih sebelumnya, Widodo Cahyono Putro.