Bola.com, Malang - Pelatih asal Brasil, Alexandre Gama ramai dibicarakan jadi kandidat kuat pelatih baru Arema FC. Karena dia dianggap sudah hafal dengan karakter sepak bola Asia Tenggara. Sebab, pelatih 56 tahun ini sudah malang melintang di Thailand.
Dia pernah melatih Buriram, Chiangrai United, Muangthong, Lamphun Warior hingga Timnas Thailand U-21 dan U-23.
Hanya saja mantan pemainnya yang pernah berkiprah di Indonesia, Arthur Cunha, memberikan informasi jika Gama belum dikofirmasi oleh manajemen Arema. “Coach Gama bicara dengan saya, Arema belum bicara dengan dia,” kata Arthur.
Artinya, pelatih yang diincar tim berjuluk Singo Edan bukan Alexandre Gama. Tapi pelatih lain asal Brasil. Manajemen Arema sendiri masih enggan memberikan bocoran terkait indentitas pelatih barunya.
Karena pelatih tersebut belum berada di Indonesia. “Ditunggu saja. Nanti pasti kami perkenalkan jika sudah datang,” kata General Manager Arema, Yusrinal Fitriandi.
Komunikasi dengan Manajemen
Sampai saat ini, Arema baru memberikan bocoran jika pelatih baru tersebut berasal dari Brasil. Kabarnya, pelatih itu belum pernah berkarir di Indonesia.
Sebenarnya, Gama sudah mendekati clue tersebut. Tapi, ternyata bukan Gama yang selama ini didekati manajemen Singo Edan. Sehingga kabar Gama akan menangani Arema hanya sebatas rumor.
Terkait siapa pelatih baru Arema, para asisten pelatih lama juga belum mendapatkan informasi. Namun, mereka intensif berkomunikasi dengan manajemen untuk pembentukan tim musim depan.
“Kami masih berkomunikasi dengan pengurus. Tinggal menunggu instruksi kedepan seperti apa,” kata asisten pelatih Arema, Siswantoro.
Komentar Kuncoro
Para asisten pelatih tersebut juga mengikuti pemberitaan terkait pelatih baru lewat pemberitaan media.
“Saya baca di media pelatih kepala nanti asal Brasil. Tidak masalah pelatih dari mana, asal sama-sama ingin memajukan Arema,” imbuh asisten pelatih Arema, Kuncoro.
Khusus untuk pelatih asal Brasil, Kuncoro mengamati jika faktor adaptasi tidak akan jadi kendala. Karena kondisi negara dan karakternya tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Selain itu, mereka bisa cepat akrab dengan tim.