Bola.com, Jakarta - Kasihan Jadon Sancho. Pertikaiannya dengan Manajer Manchester United (MU) Erik Ten Hag belum juga reda.
Memasuki musim 2024/2025, bisa dipastikan penyerang berusia 24 tahun itu tak masuk rencana besar Erik Ten Hag.
Santer diberitakan, Jadon Sancho masih akan terus mengembara mencari klub lain setelah menjalani peminjaman di Borussia Dortmund, jerman.
Kabar terkini menyebutkan, raksasa Italia, Juventus, berminat mengangkut Sancho ke Turin dengan status pinjaman.
Tapi rencana tersebut bisa gagal, karena MU hanya mau melepas jika Juventus membungkus Sancho dengan kontrak permanen senilai 50 juta euro.
Seperti diketahui, Sancho harus hengkang dari Old Trafford buntut dari pertikaiannya dengan Ten Hag usai kekalahan 1-3 dari Arsenal dalam lanjutan Premier League 2023/2024.
Dalam laga tersebut, Sancho sama sekali tak dimainkan. Menurut Ten Hag, ia tak memainkan sang winger karena saat sesi latihan Sancho tampil kurang meyakinkan. Tak terima, Sancho balik menyerang Ten Hag.
Singkat cerita, Ten Hag ogah memainkan Sancho dan pada Januari lalu kelahiran 20 Maret 2000 dibuang ke Borussia Dortmund.
Pertikaian Pemain dan Pelatih
Pertikaian pemain dengan pelatih kerap terjadi, termasuk di Timnas Indonesia. Di era Shin Tae-yong misalnya, tak sedikit pemain yang harus tersingkir lantaran berselisih dengan juru taktik berpaspor Korea Selatan.
Shin Tae-yong sendiri tipikal pelatih yang tak terlalu ambil pusing, sekali pun ia harus kehilangan seorang pemain bintang.
Terbukti, minus pemain bintang yang tersisih, mesin perang Shin Tae-yong tetap sangar dan menggelegar.
Dua pencapaian spektakuler menjadi bukti. Pertama, Timnas Indonesia U-23 sukses menorehkan sejarah dangan lolos ke semifinal Piala Asia U-23 2024 dan kedua Indonesia baru saja melangkah ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pencapaian mentereng STY tentunya tak lepas dari gerak cepat Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang terus memburu pemain-pemain keturunan berkualitas di luar negeri via program naturalisasi.
Nah, sekarang, berikut sejumlah pemain harus tersingkir dari Timnas Indonesia di bawah kekuasaan Shin Tae-yong.
Elkan Baggott
Si ganteng ini harus kehilangan jutaan penggemarnya di Indonesia karena sikap acuhnya saat dipanggil STY jelang duel play-off Olimpiade Paris 2024 kontra Guinea.
Laga ini sangat krusial setelah dalam perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024 Indonesia kalah dari Irak.
Untuk bisa beraksi di Olimpiade Paris 2024, maka Indonesia dan Guinea harus bertarung di babak play-off.
Shin Tae-yong butuh sosok bek tengah dan ia langsung meminta Elkan Baggott untuk merapat. Tunggu ditunggu, nanti dinanti, Elkan Baggot tak juga datang. Minus defender kepunyaan Ipswich Town itu, Garuda Muda kalah 0-1.
Belakangan diketahui, pemain 21 tahun tersebut lebih memilih pelesiran ke Maladewa ketimbang berjuang bersama rekan-rekannya.
Osvaldo Haay
Keinginan Osvaldo Haay untuk kembali memperkuat Timnas Indonesia sepertinya sudah tertutup. Tak hanya karena serbuan pemain naturalisasi yang kian masif, tapi karena kesalahannya sendiri.
Jika saja tak bertikai dengan Shin Tae-yong, karier penyerang berusia 26 tahun ini tak berakhir cepat.
Osvaldo Haay masuk daftar pemanggilan timnas jelang bentrok Chinese Taipei. STY lalu meminta semua pemain, termasuk Osvaldo Haay, agar terbang ke Jakarta untuk segera digojlok dalam pemusatan latihan, dari 19 hingga 30 September 2021.
Namun, sampai batas waktu yang tak ditentukan, Osvaldo Haay tak menunjukkan batang hidungnya. STY jelas saja jengkel, terlebih Osvaldo Haay berasalan tak bisa ikut TC kaerena sakit.
"Tapi tak ada pemberitahuan soal sakit itu kepada saya. Bagi saya, pemain harus punya tanggung jawab dan disiplin yang tinggi," ketus STY saat itu.
Saddil Ramdani
Dia sebenarnya merupakan salah satu pemain andalan Shin Tae-yong. Sejak didapuk sebagai nakhoda Timnas Indonesia pada 2021, Saddil Ramdani kerap jadi langganan starting XI STY.
Kepercayaan yang diberikan sang pelatih tak pernah dilewatkan begitu saja oleh winger 25 tahun itu. Satu dari sekian totalitasnya untuk timnas ditunjukkan Saddil Ramdani kala Tim Garuda bertandang ke Rizal Memorial Stadium, Manila, Filipina dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Nocvember tahun lalu.
Gol balasan Saddil Ramdani pada menit ke-70 menyelamatkan Indonesia dari kekalahan yang membuat Filipina harus puas bermain imbang 1-1.
Namun, saat PSSI merilis daftar pemain Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2023, tak ada nama Saddil Ramdani dalam 23 nama yang dipanggil STY.
Ada apa? Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji angkat suara terkait minusnya Saddil Ramdani. "Ada kriteria yang dinilai coach Shin Tae-yong, dari teknis sampai strategis," kata Sumardji.
Tapi, belakangan berhembus kabar, Saddil Ramdani tak lagi masuk rencana STY karena masalah attitude. Dalam melatih, Shin Tae-yong memang terkenal keras dan disiplin.
Ramai Rumakiek
Umurnya sebenarnya masih sangay muda, 21 tahun. Jika saja tak berselisih dengan Shin Tae-yong, besar kemungkinan Ramai Rumakiek masih mendapat lebih banyak kesempatan membela Timnas Indonesia. Tapi ada daya, nasib jualah yang harus menepikan winger Persipura Jayapura itu.
Ramai Rumakiek terpaksa harus dicoret karena pemain muda bertalenta ini tak memenuhi panggilan Shin Tae-yong jelang SEA Games 2023. Sampai Timnas Indonesia berangkat ke Korea Selatan guna melakukan pemusatan latihan (TC), Ramai Rumakiek tak juga nongol.
Ramai Rumakiek mengatakan ia tak bisa hadir TC lantaran sakit. STY lalu mengusulkan agar Ramai Rumakiek menjalani perawatan di Jakarta. Namun, Ramai Rumakiek kabarnya menampik.
Shin Tae-yong sekali lagi memberi kesempatan dengan cara agar Ramai Rumakiek menyerahkan paspor untuk kelancaran pengurusan visa. Lagi-lagi Ramai Rumakiek tak menggubrisnya.
"Kita sudah melayangkan surat panggilan, tapia dia tak memberikan respons. Terpaksa saya harus menjatuhkan sanksi," kata STY kala itu terkait pembangkangan Ramai Rumakiek.