Perjalanan Unik Karier Kiper Timnas Indonesia Ernando Ari: Dulu Striker dan Top Scorer, Jadi Penjaga Gawang Gara-gara Gantikan Teman

oleh Choki Sihotang diperbarui 19 Jun 2024, 09:45 WIB
Kiper Timnas Indonesia, Ernando Ari Sutaryadi berhasil menangkap bola dari ancaman striker Vietnam, Nguyen Van Toan pada laga kedua Grup D Piala Asia 2023 di Abdullah Bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar, Jumat (19/1/2024). (AFP/Karim Jaafar)

Bola.com, Jakarta - Kalau mau sukses, ya kerja keras seperti Ernando Ari. Tak banyak yang tahu, Ernando Ari sudah bersentuhan dengan bola sejak usia dini. Dari situ kemudian bakatnya mengalir dan kini menjadi penjaga gawang andalan Timnas Indonesia, bahkan di usianya yang masih 22 tahun. Wow!

"Awalnya dari TK (Taman kanak-kanak di Semarang). Saya sudah diajak bermain sepak bola sama sama ayah. Tapi cuma fine-fine saja," kata Ernando Ari lewat kanal YouTube Sport77 Official.

Advertisement

Tak banyak yang tahu juga, kalau Ernando Ari sebenarnya bukan bercita-cita sebagai kiper melaikan striker. "Awalnya aku masuk bukan kiper, tapi striker. Aku jadi kiper itu sejak kelas tiga SD," ujar kelahiran 27 Februari 2002.

Bakat Ernando Ari sebagai tukang gedor sebenarnya cukup mumpuni. "Waktu jadi striker aku bisa jadi top score dan pernah juara. Enggak ada kepikiran jadi kiper," kata alumnus program Garuda Select.

2 dari 4 halaman

Tak Sengaja Jadi Kiper

Kiper Timnas Indonesia, Ernando Ari Sutaryadi (tengah) berhasil mengamankan bola di tengah rekan-rekannya saat menghadapi Irak pada laga Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Lantas, kenapa kemudian bisa menjadi kiper? "Waktu itu tiba-tiba kipernya sakit. Dia Enggak bisa berangkat. Dulu itu ya, waktu kecil, aku yang paling tinggi. Terus aku dicoba jadi kiper. Pelatih bilang aku ada bakat jadi kiper," kata Ernando Ari seraya tertawa renyah.

Merasa cocok dan yakin mampu sebagai kiper, Ernando Ari tak kenal lelah memburu mimpi barunya. Bisa dibilang, hampir setiap hari ia membesut diri.

"Ikut game dengan pemain lain cuma dua hari, pastinya Sabtu dan Minggu. Selebihnya khusus latihan kiper. Kayak private gitulah," ujar Ernando Ari.

3 dari 4 halaman

Keterusan Jadi Kiper

Kapten Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam (kiri) memeluk kiper Ernando Ari Sutaryadi jelang dimulainya pada laga terakhir Grup F putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Selasa (11/6/2024). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Kerja keras Ernando Ari berbuah legit. Terlebih setelah Shin Tae-yong menjadi nakhoda Timnas Indonesia pada 2021. Memotong satu generasi, Shin Tae-yong panen bakat-bakat muda dan satu di antaranya adalah Ernando Ari.

Ernando Ari menjawab kepercayaan STY dengan berusaha tampil semaksimal mungkin. Termasuk ketika pemain murah senyum itu sukses mengantarkan Timnas Indonesia U-23 ke semifinal Piala Asia U-23 dan terakhir membawa Tim Garuda ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.

4 dari 4 halaman

Andalan Timnas Indonesia

Kiper Timnas Indonesia, Ernando Ari Sutaryadi (tengah) berhasil memblok sundulan striker Timnas Irak, Mohanad Ali pada laga pertama Grup D Piala Asia 2023 Qatar di Ahmad bin Ali Stadium, Al-Rayyan, Doha, Senin (15/1/2024). Ini merupakan momen offside yang dipermasalahkan pihak Timnas Indonesia sebelum pemain Irak, Osama Rashid, berhasil mencetak gol. (AFP/Karim Jaafar)

Tak bisa dibayangkan jika saja takdir tak menghembuskan Shin Tae-yong ke Indonesia. Bisa dipastikan, kisah heroik nan spektakuler Ernando Ari bareng timnas hanya sekadar lamunan di siang bolong.

"Aku sangat bersyukur. Coach Shin berani potong satu generasi. Sampai di Timnas U-23 pun kita masih diisi pemain muda yang berusia 18 tahun, 17 tahun, masih bisa masuk timnas. Ya, ini merupakan pengalaman yang sangat luar biasa bagi saya," kata Ernando Ari.

Dalam waktu yang tak lama lagi, tepatnya pada 5 September mendatang, rakyat Indonesia akan kembali menyaksikan Spiderman kebangaannya beraksi di babak ketiga kualifikasi yang berisakan 18 negara termasuk gurita-gurita Asia macam Korea Selatan, Jepang, Irak, Iran, Arab Saudi, serta Australia.

Berita Terkait