Bola.com, Jakarta - Liga 1 2024/2025 memiliki beberapa wacana menarik. Salah satunya adalah wacana penggunaan delapan pemain asing.
Hal itu sempat menjadi pro kontra. Banyak yang mendukung, tetapi tak sedikit juga pihak yang keberatan dengan aturan baru tersebut.
Bahkan, beberapa waktu lalu di media sosial sempat ada gerakan menarik dari para pemain lokal. Digawangi APPI, mereka menolak penggunaan delapan pemain asing di Liga 1 itu.
Baru-baru ini, Menpora RI, Dito Ariotedjo berkomentar mengenai wacana penggunaan delapan pemain asing itu. Menurut Dito, wacana itu sudah dalam tahap penjajakan.
“Oh saya sudah dengar itu sebuah wacana yang sudah dijajaki ya, itu pastinya di Liga 1 itu,” kata Dito Ariotedjo.
Tunggu Owners Meeting
Dito Ariotedjo tak asing dengan Liga 1. Pria berusia 33 tahun itu diketahui pernah menjadi Chairman di RANS Nusantara FC.
Dito Ariotedjo pun meminta publik menunggu saja bagaimana nanti keputusan yang akan diambil dalam Owners Meeting kontestan Liga 1 dalam waktu dekat.
“Saya selaku mantan pemilik dari klub liga 1 dulu, pasti nanti ada owners meeting dan nanti itu bagaimana para owners para klub liga 1 akan sepakat. saya rasa ini suatu isu yang diangkat dan akan didiskusikan bersama,” terang Menpora.
“Kita ikut keputusan para pemilik klub liga 1,” tandas Dito.
Harga Pemain Lokal Meroket
Sementara itu, belum lama ini, CEO Dewa United, Ardian Satya Negara, blak-blakan menyebut bahwa harga dan gaji pemain lokal yang melonjak menjadi salah satu sebab dorongan wacana penambahan kuota pemain asing dari enam menjadi delapan.
“Terkait PSSI dan PT LIB tentang aturan penambahan kuota pemain asing, menurut saya, melihat belakangan melonjaknya harga-harga dan gaji pemain lokal,” ujar Ardian Satya Negara kepada Bola.com belum lama ini.