Kurniawan Dwi Yulianto Merasa Pesepak Bola Profesional Seharusnya Tidak Terlalu Banyak Main Medsos

oleh Hery Kurniawan diperbarui 20 Jun 2024, 18:15 WIB
Pelatih Sabah FA yang juga mantan striker Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Jakarta - Media sosial menjadi hal yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia saat ini. Tak terkecuali bagi para pemain sepakbola profesional, termasuk yang bermain di Timnas Indonesia.

Bahkan, belakangan ini ada fenomena menarik. Banyak penggawa Timnas Indonesia yang mengaktifkan fitur berlangganan di akun Instagram mereka.

Advertisement

Harga berlangganan pun beragam. Ada yang mencapai 30 hingga 50 ribu rupiah dalam sebulan untuk bisa menyaksikan konten-konten eksklusif mereka.

Selain itu terkadang terjadi drama yang melibatkan pemain Timnas Indonesia di media sosial. Mulai dari unggahan yang kontroversial. Hingga perdebatan dengan para fans atau netizen.

2 dari 3 halaman

Membatasi Diri

Staf pelatih Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, saat sesi latihan di Stadion Wibawa Mukti, Jawa Barat, Jumat (02/11/2018). Latihan tersebut dalam rangka persiapan jelang laga Piala AFF 2018. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Legenda Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto merasa seharusnya pesepakbola profesional bisa membatasi penggunaan media sosial.

"Saya setuju itu. Gini, mulut mungkin bisa bilang tidak akan terganggu, tapi namanya hati manusia pasti kepikiran," ujar Kurniawan Dwi Yulianto di kanal Youtube Asumsi.

Kurniawan Dwi Yulianto kemudian memberikan contoh apa yang terjadi di tim muda Como. Kurus memang bekerja di tim itu dalam beberapa tahun terakhir.

"Makanya di Como U-17 atau di Primavera mereka tidak pernah posting apa-apa di media sosial, saya lihat postingan mereka 0. Saya tanya mengapa mereka tidak posting, mereka bilang tidak mau terganggu," jelas Kurniawan.

3 dari 3 halaman

Fokus

Kurniawan Dwi Yulianto di Como 1907. (Bola.com/Dok.Instagram Kurniawan Dwi Yulianto).

Menurut Kurniawan Dwi Yulianto, pada pemain muda di Italia sudah sadar dengan karier mereka. Para pemain itu sudah berlatih sepakbola sejak usia yang sangat muda.

Kurniawan Dwi Yulianto merasa para pemain muda di Italia tak mau menyia-nyiakan karier mereka. Sebab, tak semua pemain muda bisa mendapatkan kontrak profesional.

"Mereka main bola dari umur delapan, mungkin baru dapat kontrak umur 19, mereka tidak mau terganggu dengan yang ada di media sosial, tidak mau sia-sia. Mindset itu sudah ada di sana," tandas Kurniawan. 

Berita Terkait