Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, masih mencari pemain keturunan yang berposisi sebagai penyerang untuk dinaturalisasi. Sebab, tim berjulukan Skuad Garuda itu membutuhkan goal getter yang mumpuni.
Sepanjang sejarahnya, Timnas Indonesia pernah diperkuat sedikitnya delapan penyerang naturalisasi sebelum pemain seperti Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen direkrut. Mulai dari Cristian Gonzales hingga Ezra Walian.
Transfermarkt mencatat, Cristian Gonzales telah bermain 32 kali untuk Timnas Indonesia sejak debutnya pada 2010. Pemain yang telah pensiun itu mencetak 13 gol untuk Skuad Garuda.
Statistik itu membuat pemain yang dijuluki El Loco tersebut layak dinobatkan sebagai penyerang naturalisasi terbaik Timnas Indonesia hingga saat ini.
Lantas, bagaimana performa para pemain penyerang naturalisasi yang pernah memperkuat Timnas Indonesia lainnya?
Alberto Goncalves
Timnas Indonesia pernah merasakan ketajaman Alberto Goncalves pada 2018-2019. Bomber kelahiran Brasil ini berhasil mengukir sepuluh gol dari 12 penampilannya bersama Skuad Garuda.
Namun, ketika debut bersama Timnas Indonesia, pemain yang karib dipanggil Beto itu sudah uzur. Ketika itu, usianya telah menginjak 37 tahun. Sampai sekarang saat umurnya 43 tahun, Beto masih aktif bermain dengan membela PSBS Biak pada musim lalu.
Sergio van Dijk
Gacor di Liga Australia dan Persib Bandung, Sergio van Dijk digadang-gadang bakal menjadi striker buas Timnas Indonesia. Namun, ekspektasi tidak sesuai dengan kenyataan.
Sergio van Dijk hanya tiga kali beraksi untuk Timnas Indonesia pada 2013-2014. Sesudah itu, sepak bola Indonesia di-banned FIFA sehingga aktivitas Skuad Garuda juga berhenti total.
Ilija Spasojevic
Debut Ilija Spasojevic untuk Timnas Indonesia terjadi pada 2017. Dalam penampilan perdananya untuk Skuad Garuda, pemain kelahiran Montenegro itu mendulang dua gol.
Total, Spasojevic hanya bertanding empat kali bersama Timnas Indonesia dengan perolehan tiga gol. Belakangan, striker asal Bali United ini sempat dicoba lagi ke Skuad Garuda, namun tidak cocok dengan skema pelatih Shin Tae-yong.
Greg Nwokolo
Penikmat sepak bola Indonesia sejak zaman Indonesia Super League (ISL) pasti tahu betul bagaimana piawainya Greg Nwokolo ketika sudah menguasai bola. Dua sampai tiga pemain lawan bisa dilewatinya.
Namun, pemain kelahiran Nigeria ini tidak terlalu moncer bersama Timnas Indonesia. Penyerang berusia 38 tahun itu cuma mendapatkan kesempatan delapan kali dengan catatan dua gol.
Ezra Walian
Timnas Indonesia pernah berekspektasi besar terhadap Ezra Walian. Maklum, status penyerang kelahiran Belanda itu adalah alumnus Jong Ajax, tim muda dari klub tersukses di Belanda, AFC Ajax.
Namun, Ezra Walian tidak terlalu terpakai di Timnas Indonesia. Penyerang yang mulai terbiasa dipasang sebagai gelandang di Persib Bandung ini hanya bermain sembilan kali dengan torehan tiga gol untuk Skuad Garuda.
Osas Saha
Penyerang kelahiran Nigeria, Osas Saha, pernah diberikan kesempatan oleh pelatih Timnas Indonesia pada 2019, Simon McMenemy, untuk dua kali beraksi di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Hasilnya, Osas Saha cuma 59 menit berada di atas lapangan tanpa berkontribusi besar. Sejak saat itu, striker berusia 37 tahun ini tidak pernah lagi dipanggil ke Skuad Garuda.
Jhonny van Beukering
Aman mengatakan bahwa Jhonny van Beukering adalah penyerang naturalisasi terburuk Timnas Indonesia. Statusnya sebagai pencetak 34 gol di Eredivisie membuatnya dianggap menjanjikan.
Nyatanya, Jhonny van Beukering hanya tiga kali bermain untuk Timnas Indonesia tanpa menghasilkan gol. Pemain yang kini sudah pensiun itu malah lebih banyak disorot mengenai kondisi fisiknya yang dinilai kegemukan.