Cerita Kurniawan Dwi Yulianto Soal Comeback Spesial di Kandang Malaysia dalam Laga Semifinal Piala AFF 2004: Kurus Sang Supersub!

oleh Hery Kurniawan diperbarui 20 Jun 2024, 19:15 WIB
Pelatih Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, mengamati anak asuhnya saat latihan di Stadion Wibawa Mukti, Jawa Barat, Senin (10/9/2018). Latihan ini persiapan jelang laga uji coba melawan Mauritius. (Bola.com/Vitalis Trisna)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia memang belum pernah menjadi juara di ajang Piala AFF. Namun, ada beberapa penampilan Skuad Garuda yang sangat berkesan.

Misalnya yang dilakukan Timnas Indonesia di Piala AFF 2004. Perjalanan Tim Garuda pada turnamen yang saat itu masih bernama Piala Tiger 2004 itu luar biasa.

Advertisement

Namun, harus diakui, penampilan terbaik Timnas Indonesia di Piala AFF 2004 terjadi di leg kedua semifinal. Saat itu tim asuhan Peter Withe mampu menang 4-1 di kandang Timnas Malaysia, Stadion Bukit Jalil.

Kurniawan Dwi Yulianto adalah aktor penting pada kemenangan besar itu. Satu gol Kurus di babak kedua menjadi awal mula comeback spesial Timnas Indonesia.

Khalid Jamlus membawa Timnas Malaysia unggul pada menit ke-28. Kurniawan Dwi Yulianto yang baru beberapa menit di dalam langan langsung mencetak gol balasan pada menit ke-59.

Kemudian dalam tempo sepuluh menit, Timnas Indonesia mampu mencetak tiga gol tambahan. Yakni melalui tandukan Charis Yulianto pada menit ke-74, sepakan keras Ilham Jayakesuma pada menit ke-77, dan sontekan manis Boaz Solossa pada menit ke-84.

2 dari 5 halaman

Supersub

Staf pelatih Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, saat sesi latihan di Stadion Wibawa Mukti, Jawa Barat, Jumat (02/11/2018). Latihan tersebut dalam rangka persiapan jelang laga Piala AFF 2018. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Kurniawan Dwi Yulianto bercerita di kanal Youtube Asumsi mengenai laga itu. Kurus mengakui perannya di sepanjang Piala AFF 2004 adalah sebagai supersub.

Peran itu diemban dengan baik oleh Kurniawan Dwi Yulianto. Kurus bahkan mencetak gol saat Timnas Indonesia kalah 1-2 dari Timnas Malaysia di leg pertama yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

"Ilham Jayakesuma saat itu lagi top-topnya, saya selalu supersub, waktu semifinal pertama di Jakarta Ilham kena akumulasi. Saya main dan saya cetak gol," ujar Kurniawan.

3 dari 5 halaman

Rela Masuk Babak Kedua

Kurniawan Dwi Yulianto. (Bola.com/Muhammad Iqbal Ichsan).

Setelah penampilan apik di semifinal leg pertama itu, Kurniawan Dwi Yulianto menyebut Peter Withe sempat bingung. Withe bahkan sempat memanggil Kurniawan dan Ilham untuk berdiskusi.

"Jelang semifinal kedua saya sama Ilham dipanggil oleh Peter Withe. Dia bingung mau mainin siapa. Saya bilang tidak papa saya main babak kedua," ujar Kurniawan.

Menurut Kurniawan Dwi Yulianto, Peter Withe lega dengan jawabannya saat itu. Legenda Aston Villa itu kemudian memainkan Ilham Jayakesuma sebagai starter.

4 dari 5 halaman

Tugas dari Withe

Peter Withe. Dalam Piala AFF 2004 yang digelar di Vietnam dan Malaysia, Timnas Indonesia kembali menjadi runner-up saat ditangani pelatih asal Inggris, Peter Withe. Dalam laga final kontra Singapura yang digelar dua leg, Indonesia kalah 1-3 di Jakarta dan kalah 1-2 di Singapura. (AFP/Stanley Chou)

Saat menghadapi Timnas Malaysia pada semifinal leg kedua Piala AFF 2024, Kurniawan Dwi Yulianto masuk di awal babak kedua. Eks pemain Luzern itu menggantikan Ismed Sofyan.

Menurut Kurniawan Dwi Yulianto, ada tugas khusus yang diberikan Peter Withe kepadanya sebelum ia menggantikan Ismed Sofyan. Withe ingin Kurus mencetak gol ke gawang Timnas Malaysia.

"Waktu ketinggalan 0-1, saya dipanggil sama Peter Withe. Dia bilang 'Kurniawan kamu masuk, saya cuma ingin kamu cetak gol', akhirnya saya cetak gol dan bisa comeback 4-1," kenang Kurniawan.

5 dari 5 halaman

Sempat Dikira Pensiun

Mantan pelatih Timnas Indonesia: Peter Withe. (Bola.com/Dody Iryawan)

Perjalanan Kurniawan Dwi Yulianto sebelum Piala AFF 2004 pun menarik. Kurus saat itu sempat dikira ingin pensiun dari Timnas Indonesia.

"Jadi sebenarnya menarik juga di Piala AFF 2004 itu. Sebelum Piala Asia 2000 saya sempat diwawancara, saya bilang sudah lupakan kami yang senior, tolong konsentrasi fokus dengan pembinaan. Mungkin 10 tahun atau 15 tahun akan jadi," ujar Kurus.  

"Lalu saya ditelepon Pak Fakhri Husaini yang saat itu jadi asisten Peter Withe.  Dia bilang Peter Withe menanyakan soal saya. Karena waktu melatih Thailand, Withe beberapa kali ketemu saya," tandas Kurniawan.