Eksodus Madura United Berlanjut, Dodi Alekvan Djin Diperkenalkan Semen Padang

oleh Wahyu Pratama diperbarui 20 Jun 2024, 16:15 WIB
Pemain Dewa United, Rangga Muslim Perkasa (kanan) berebut bola dengan pemain Madura United, Dodi Alekvan Djin saat laga lanjutan BRI Liga 1 2022/2023 di Indomilk Arena, Tangerang, Kamis (2/2/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Jakarta Krisis Madura United terlihat semakin jelas. Walau belum diumumkan keluar, bek Dodi Alekvan Djin sudah diperkenalkan oleh klub promosi, Semen Padang.

Pengumuman tersebut menambah daftar eksodus penggawa Laksar Sape Kerrap. Sebelumnya, mereka telah kehilangan Malik Risaldi dan Francisco Rivera yang kabarnya juga ke Persebaya Surabaya.

Advertisement

Pria yang akrab disapa Alek itu sendiri merupakan salah satu pemain yang cukup setia. Ia mengumpulkan 69 penampilan di Liga 1 dan dua assist selama waktunya di Pulau Garam.

"Terima kasih pak presiden klub, Achsanul Qosasi dan semua manajemen Madura United atas kepercayaannya selama empat musim. Semoga ke depan Madura United semakin jaya," ucapnya."Madura United akan selalu ada di hati saya. Salam settong dhere (satu darah). Madura bersatu," imbuh Alek di akun Instagramnya.

2 dari 3 halaman

Pemain Muda Kena Gusur

Gelandang Madura United, Salim Tuharea, menyebut pemanggilan ke Timnas Indonesia U-23 bak mimpi yang menjadi kenyataan buatnya. (Instagram/@baba_tuharea11)

Tak hanya ketiga pemain yang sudah disebutkan di atas. Madura United secara resmi juga melepas empat pemain mudanya untuk kompetisi musim depan.

Keempatnya yakni bek Moh. Anwar Rifai, gelandang Iksan Lestaluhu, winger Salim Tuharea dan kiper Andrian Casvari.

"Mator sakalangkong (terima kasih). Sukses selalu untuk kalian dimanapun berada. Terima kasih atas dedikasinya untuk Laskar Sape Kerrap," tulis Madura United.

3 dari 3 halaman

Efek Kasus Korupsi Presiden Klub

Keraguan akan kiprah finalis BRI Liga 1 2023/24 tersebut memang tak bisa terhindarkan. Kasus korupsi yang menyeret presiden klub, Achsanul Qosasi membuat tim limbung.

Tak hanya itu, dana haram tersebut rupanya mengalir ke kas klub. Hal itu terungkap dalam persidangan terakhir, dimana uang tersebut dimasukkan dalam bentuk sponsor.

KANA Furniture merupakan perusahaan yang diduga terlibat dalam pencucian uang tersebut. Sebelumnya, Integra Group yang menjadi induk perusahaan merupakan sponsor tetap sejak 2017

Berita Terkait