4 Nasib Juara Euro Sebelumnya, Italia Akan Ikuti Jejak Spanyol atau Portugal?

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 23 Jun 2024, 06:30 WIB
Para pemain starting XI Timnas Italia berfoto bersama jelang dimulainya laga matchday kedua Grup B Euro 2024 menghadapi Timnas Spanyol di Arena Aufschalke, Gelsenkirchen, Jerman, Kamis (20/6/2024). (AP Photo/Alessandra Tarantino)

Bola.com, Leipzig - Kiprah Timnas Italia masih kurang meyakinkan sejauh ini di Euro 2024. Tim berjulukan Gli Azzurri itu tersendat-sendat di persaingan Grup B.

Italia memulai Grup B Euro 2024 dengan kemenangan. Gli Azzurri mengalahkan Timnas Albania 2-1 lewat gol Alessandro Bastoni dan Nicolo Barella. Namun, pasukan Luciano Spalletti itu kebobolan lebih dulu.

Advertisement

Dalam matchday kedua Grup B, Italia keok 0-1 dari Timnas Spanyol buntut gol bunuh diri dari Riccardo Calafiori. Meski hanya kalah tipis, tapi secara permainan Gli Azzurri kurang menggigit.

Padahal, Italia adalah juara bertahan Euro. Tetapi, karena macetnya regenerasi, Gli Azzurri belum mempunyai penerus Marco Verratti hingga Lorenzo Insigne.

Secara komposisi pemain, Italia memang tidak terlalu spesial. Nama-nama seperti Davide Frattesi hingga Gianluca Scamacca yang selalu menjadi starter, tampil melempem di Euro 2024.

Dalam laga terakhir Grup B Euro 2024, Italia akan melawan Timnas Kroasia di Red Bull Arena, Leipzig, pada 25 Juni 2024. Gli Azzurri wajib menang jika tidak mau tersingkir secara prematur.

Bagaimana pencapaian juara bertahan Euro sebelum Italia?

2 dari 5 halaman

Yunani Juara Euro 2004

Yunani - Tak ada yang memprediksi Yunani akan menjadi Juara Euro 2004. Perjalanan terjalnya diawali dari keberhasilan mereka "mentas" dari grup neraka, kejutkan Prancis di perempat final, hadapi Ceko dalam semifinal, dan tumbangkan Skuat Ronaldo cs di babak final. (Foto: AFP/Soriano/Fife)

Angelos Charisteas, Theodoros Zagorakis, hingga Giorgos Karagounis adalah jagoan-jagoan Timnas Yunani ketika menjuarai Euro 2004 setelah mengalahkan tuan rumah Timnas Portugal 1-0 di babak final.

Bagaimana perjalanan Yunani di Euro 2008? Jawabannya babak belur. Masih diperkuat Angelos Charisteas sampai Giorgos Karagounis, tim berjulukan The Pirate Ship itu selalu kalah dari tiga pertandingan dan tersingkir di penyisihan grup.

3 dari 5 halaman

Spanyol Juara Euro 2008

Kemenangan ini pun sangat bersejarah bagi Timnas Spanyol. Ini pertama kalinya mereka meraih gelar juara di level internasional sejak tahun 1964 silam. (AFP/Frank Fife)

Generasi emas Spanyol lahir pada Euro 2008. Dipimpin oleh Iker Casillas, tim dengan sebutan lain La Furia Roja ini berhasil keluar sebagai juara dengan rekor 100 persen kemenangan.

Spanyol juga menjadi jawara Piala Dunia 2010. Pada Euro 2012, supremasi Andres Iniesta dkk. belum berakhir. La Furia Roja kembali dikukuhkan menjadi yang terbaik sesudah membantai Italia dengan empat gol tanpa balas di partai puncak.

4 dari 5 halaman

Spanyol Juara Euro 2012

Cesc Fabregas. Merupakan bagian dari generasi emas Timnas Spanyol. Ia telah bermain dalam 16 penampilan sepanjang kariernya di Piala Eropa dan berhasil mempersembahkan dua gelar beruntun pada edisi 2008 dan 2012. Ia dipastikan absen pada edisi 2020 nanti. (AFP/Damien Meyer)

Hegemoni Spanyol berhenti di Euro 2016. Tanpa pemain-pemain seperti Xavi Hernandez, David Villa, hingga Fernando Torres, La Furia Roja menyerah di babak 16 besar setelah kalah 0-2 dari Italia.

La Furia Roja mulai melakukan regenerasi ketika memunculkan nama-nama seperti Alvaro Morata, Koke, sampai Thiago, namun belum bisa menggantikan peran para seniornya di Euro 2016.

5 dari 5 halaman

Portugal Juara Euro 2016

Pemain Timnas Portugal, Cristiano Ronaldo dan Pepe menerima trofi Piala Euro setelah mengalahkan Prancis di final Piala Euro 2016 yang berlangsung di Stade de France, Paris, (10/7/2016). (AFP/Franck Fife)

Untuk pertama kalinya, Timnas Portugal menjuarai Euro. Cristiano Ronaldo dkk. menjadi yang terbaik pada 2016 berkat sukses memupuskan harapan Timnas Prancis 1-0 di final lewat gol Eder dalam masa perpanjangan waktu.

Di Euro 2020, Portugal terseok-seok. Tim berjulukan Selecao itu hanya bisa menduduki peringkat ketiga terbaik untuk lolos ke 16 besar setelah kalah bersaing dari Prancis dan Jerman. Portugal rontok di perdelapan final buntut keok 0-1 dari Timnas Belgia.

Berita Terkait