3 Pemain Diaspora Timnas Indonesia yang Terancam Jadi Ban Serep pada Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026

oleh Choki Sihotang diperbarui 25 Jun 2024, 11:45 WIB
Timnas Indonesia - Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia semakin dekat. Berdasarkan jadwal, drawing akan segera dilangsungkan di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (27/6/2024).

Baru-baru ini, FIFA telah merilis pembagian pot putaran ketiga, di mana 18 negara termasuk Indonesia, terbagi dalam enam pot. Timnas Indonesia bersama dua negara lain, yakni Korea Utara dan Kuwait berada di pot keenam.

Advertisement

Putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia rencananya akan dimulai pada 5 September mendatang dan berakhir pada 10 Juni 2025. Selain Korut dan Kuwait, Timnas Indonesia juga akan bersaing mati-matian dengan Jepang, Qatar, Irak, Iran, Korea Selatan, dan Australia.

Ada juga Arab Saudi, Uzbekistan, Yordania, Oman, Uni Emirat Arab, Bahrain, China, Palestina, dan Kirgistan untuk memperebutkan tiket ke putaran final Piala Dunia 2026.

Lalu, bagaimana kans Timnas Indonesia untuk pertama kalinya berlaga di turnamen akbar di sepak bola tersebut? Yang pasti, PSSI dan pelatih Shin Tae-yong terus melakukan persiapan, termasuk terkait kejelasan kiper FC Dallas, AS, Maarten Paes.

Paes terpaksa absen dalam dua laga putaran kedua Grup F kualifikasi Piala Dunia 2026 kontra Irak dan Filipina. Penjaga gawang berusia 29 tahun itu terganjal aturan FIFA.

FIFA menyebut Maarten Paes tak bisa memperkuat Timnas Indonesia, karena pernah membela Timnas Belanda U-21 saat usianya telah 22 tahun. Aturan FIFA menyebutkan, seorang pemain tidak bisa membela timnas negara lain pada usia lebih dari 21 tahun saat ingin pindah asosiasi.

PSSI kemudian membawa persoalan ini ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) dengan harapan Maarten Paes bisa merapat ke Timnas Indonesia. Hanya saja, sejauh ini, belum ada kabar menggembirakan dari CAS.

Selain memperjuangkan kejelasan nasib Maarten Paes, PSSI juga masih terus membuka peluang untuk menaturalisasi darah-darah segar dari belahan negara lain, khususnya Belanda.

Terkini, PSSI berhasil meyakinkan fullback NEC Nijmegen, Calvin Verdonk, untuk membela Timnas Indonesia via program naturalisasi. Pemain keturunan Aceh-Belanda itu sudah pula melakoni debutnya bareng Tim Garuda dalam kemenangan 2-0 atas Filipina, 11 Juni 2024.

Dengan masuknya sejumlah pemain-pemain naturalisasi anyar, jelas akan berdampak kepada pemain lain, termasuk pemain diaspora. Tak menutup kemungkinan, mereka bakal jadi penghangat bangku cadangan di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Berikut ini tiga di antaranya.

 

2 dari 4 halaman

Pratama Arhan

Pemain Timnas Indonesia U-23, Pratama Arhan menguasai bola pada laga uji coba jelang Piala Asia U-23 2024 melawan Uni Emirat Arab U-23 di Dubai, Senin (09/04/2024) WIB. (Dok. PSSI)

Membludaknya persaingan di lini belakang berdampak kepada eksistensi Pratama Arhan. Kehadiran Calvin Verdonk dan kembalinya Jay Idzes ke Timnas Indonesia membuat kans Pratama Arhan menjadi starter kian menipis.

Bahkan, dalam beberapa laga sebelumnya, bek sayap kepunyaan Suwon FC, Korea Selatan, itu masuk dari bangku cadangan. Saat melawan Filipina misalnya, Pratama Arhan masuk pada menit ke-67.

Bek berusia 22 tahun itu menggantikan Calvin Verdonk. Selain itu, kabar dari Korea Selatan juga menyebutkan, Pratama Arhan sejauh ini masih minim menit bermain bersama Suwon FC.

Sejak enam bulan bergabung, pemain yang terkenal dengan lemparan mautnya itu baru mendapat kesempatan bermain satu kali dan itu pun hanya tiga menit.

Kondisi ini jelas sangat merugikan Pratama Arhan, mengingat putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia sebentar lagi akan dimulai. Pelatih Shin Tae-yong pastinya lebih mengutamakan pemain yang kerap jadi starter di klub.

 

3 dari 4 halaman

Asnawi Mangkualam

Pemain Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam menguasai bola saat menghadapi Irak pada laga Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Timnas Indonesia menghadapi Irak di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Tak ada yang berani membantah, Asnawi Mangkualam merupakan salah satu pemain muda Indonesia kesayangan Shin Tae-yong. Sejak menukangi Timnas Indonesia pada 2021, juru taktik Korea Selatan itu sudah jatuh hati kepada Asnawi, dan kerap mendapuknya sebagai starter serta kapten tim.

Namun, sejak program naturalisasi yang digalakkan PSSI dalam dua terakhir berdampak kepada eksistensi Asnawi Mangkualam. Revolusi di lini belakang pasca-kehadiran pemain-pemain naturalisasi membuat Shin Tae-yong kerap melakukan perombakan skema.

Di lini kanan pertahanan, Asnawi Mangkualam tak lagi jadi pilihan utama. Di posisi ini, STY juga memainkan Nathan Tjoe-A-On, Sandy Walsh, bahkan Justin Hubner.

Pada putaran ketiga kualifikasi nanti, tak ada jaminan apakah Asnawi Mangkualam langganan starting XI atau tidak. Yang pasti, jika STY mendapatkan pemain-pemain naturalisasi anyar yang bisa diplot sebagai pemain bertahan, besar kemungkinan pemain Port FC, Thailand, itu akan jadi ban serep.

 

4 dari 4 halaman

Marselino Ferdinan

Gelandang Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan (kiri) melepaskan tendangan di antara dua pemain Vietnam, Nguyen Thai Son (tengah) dan Phan Tuan Tai pada laga Grup F kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Jelang bergulirnya putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang sudah di depan mata, kabar kurang sedap menerpa gelandang muda Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan.

Disebutkan, klubnya saat ini, KMSK Deinze, Belgia, tak ingin memperpanjang kontrak pemain kelahiran 9 September 2004 tersebut. Sejak diboyong dari Persebaya Surabaya pada 2023, Marselino yang kontraknya akan rampung pada 30 Juni 2024 hanya hadir dalam tiga laga bareng KMSK sepanjang musim 2023/2204.

Sukses Timnas Indonesia lolos ke putaran ketiga kualifikasi tentunya tak lepas dari aksi ciamik Marselino Ferdinan. Ia juga sosok penting di balik kesuksesan Timnas Indonesia U-23 merangsek ke semifinal Piala Asia U-23 2024.

Namun, Marselino Ferdinan bukannya tanpa kritik saat bertanding. Pemilik nama lengkap Marselino Ferdinan Philipus itu beberapa kali dituding sebagai pemain egois, karena kerap memaksakan diri, padahal bola bisa diumpan kepada rekannya.

Seperti halnya Pratama Arhan dan Asnawi Mangkualam di lini belakang, tak menutup kemungkinan juga Marselino Ferdinan bakal tersingkir dari starting XI jika dalam waktu dekat PSSI mendapatkan gelandang serang naturalisasi anyar.

Berita Terkait