Kualifikasi Piala Dunia 2026: 3 Kiper Lawan yang Berpeluang Jadi Musuh Berat Maarten Paes Bersama Timnas Indonesia

oleh Choki Sihotang diperbarui 25 Jun 2024, 08:45 WIB
Kolase - Maarten Paes di MLS dan Belanda (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Masih diusahakan. Dua kata itulah yang dikatakan Ketum PSSI, Erick Thohir, terkait kepastian Maarten Paes tampil di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang rencananya akan mulai bergulir pada 5 September mendatang.

Seperti diketahui, sejak menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) beberapa waktu lalu, Maarten Paes belum juga bisa membela Timnas Indonesia besutan Shin Tae-yong, baik saat bentrok kontra Irak maupun Filipina.

Advertisement

Soalnya, menurut FIFA, kiper FC Dallas, AS, itu terbentur Pasal 9 ayat 3 huruf b Statuta FIFA tentang Perpindahan Asosiasi, bunyinya: "Ketika diturunkan dalam pertandingan resmi terakhirnya dalam kompetisi apa pun untuk asosiasinya, ia belum menginjak usia 21 tahun".

Tapi, belakangan diketahui, Maarten Paes sudah enam kali membela Timnas Belanda U-21 dan umurnya saat itu ternyata 22 tahun. Inilah yang menjadi ganjalan, karena FIFA mengatur diusia segitu tak bisa lagi pindah federasi.

PSSI tak mau menyerah. Erick Thohir dan kawan-kawan masih terus berjuang via Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) dengan harapan menang di sidang dan Maarten Paes bisa segera merapat ke Timnas Indonesia.

Terkait berlarut-larutnya masalah Maarten Paes, PSSI juga mengendus ada negara lain yang tak ingin Timnas Indonesia maju. "Saya rasa tidak semua negara menginginkan Indonesia maju kan?," ketus Etho, panggilan akrab Erick Thohir.

Di bawah kepemimpinan Erick Thohir, Timnas Indonesia mengalami perkembangan pesat dalam dua tahun terakhir. Selain lolos ke putaran ketiga kualifikasi, sebelumnya Indonesia juga sukses menembus babak 16 besar Piala Asia 2023 serta merangsek ke semifinal Piala Asia U-23 2024.

Masuknya sejumlah pemain naturalisasi yang krannya dibuka lebar-lebar oleh Erick Thohir cs. sejauh ini membawa dampak positif bagi peningkatan performa timnas.

Sembari menanti kabar baik dari CAS, ada baiknya kita lahap dulu tiga kiper terbaik dari 18 negara Asia yang akan bersaing di putaran ketiga kualifinasi nanti.

 

 

2 dari 4 halaman

Zion Suzuki (Jepang)

Kiper Timnas Jepang di Piala Asia 2023, Zion Suzuki. (Bola.com/Dok.AFP/Giuseppe CACACE).

Masih berusia 21 tahun, Zion Suzuki merupakan kiper masa depan Timnas Jepang. Kariernya terus menanjak menyusul performa cemerlangnya bersama Sint-Truiden, Belgia.

Awalnya ia merupakan pemain pinjaman dari Urawa Red Diamonds, Jepang. Namun, berkat penampilannya yang gemilang di bawah mistar dalam 32 laga di semua ajang kompetisi sepanjang musim 2023/2024, Sint-Truiden langsung menganjarnya dengan kontrak permanen.

Jepang sebenarnya punya kiper lain yang masih lebih senior dari Zion Suzuki yakni Keisuke Osako serta Daiya Maekawa. Akan tetapi, Zion Suzuki bagian penting dari kesuksesan Jepang lolos ke putaran ketiga Kualifinasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Di fase sebelumnya, Zion Suzuki tampil dalam dua laga yang berakhir dengan kemenangan atas Korea Utara dan Siria tanpa kebobolan.

Kemoncerannya pernah membuat raksasa Inggris, Manchester United, berniat memboyongnya ke Old Trafford. Sayang, nasib baik belum berpihak. Jika saja terus berkembang, bukan tak mungkin Zion Suzuki bakal laris manis di mata klub beken Eropa lainnya.

3 dari 4 halaman

Alireza Beiranvand (Iran)

Gelandang Amerika Serikat Christian Pulisic (kanan) menembak untuk mencetak gol pertama timnya melewati kiper Iran Alireza Beiranvand pada laga pamungkas Grup B Piala Dunia 2022 di Stadion Al Thumama, Rabu (30/11/2022) dini hari WIB. Gol tunggal kemenangan AS dicetak oleh Christian Pulisic di menit ke-38. (AP Photo/Manu Fernandez)

Dari segelintir negara Asia yang kerap tampil di putaran final Piala Dunia, Iran adalah satunya. Sejauh ini, Iran sedikitnya sudah enam kali beraksi di panggung balbalan terakbar empat tahunan besutan FIFA yakni 1978, 1998, 2006, 2014, 2018, dan terakhir 2022.

Di Piala Asia, Iran juga digdaya dengan torehan tiga trofi yang masing-masing edisi 1968, 1972, dan 1976. Di edisi 2023, mereka berhasil melaju ke semifinal.

Sukses Team Melli tersebut tentunya tak lepas dari peran penjaga gawang yang mereka punya lintas generasi.

Di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia kali ini pun, Iran punya sejumlah penjaga gawang cemerlang. Satu di antaranya yang paling disorot adalah Alireza Beiranvand.

Berusia 31 tahun, Alireza Beiranvand merupakan bagian dari skuad inti Iran di Piala Dunia 2022 Qatar.

Walau tak lagi muda, kiper kepunyaan Persepolis, Iran, ini masih menjadi tumpuan bagi pelatih Amir Ghalenoei dalam misi kembali tampil di putaran final Piala Dunia 2026 mendatang.

 

4 dari 4 halaman

Mathew Ryan (Australia)

Pada menit ke-57, kiper Australia Mathew Ryan melakukan blunder di dalam kotak penalti. Bermaksud memainkan bola di kotak penalti, bola berhasil dicuri Julian Alvarez. (AP/Lee Jin-man)

Autralia sangat beruntung punya kiper sarat pengalaman di klub-klub Eropa macam Mathew Ryan. Sebelum pindah ke Belanda guna menerima pinangan AZ pada 2023, Spiderman 32 tahun ini pernah membela Club Brugge (Belgia), Valencia (Spanyol), Brighton & Hove Albion (Inggris), serta Real Sociedad (Spanyol).

Jam terbangnya yang tinggi membuat Mathew Ryan sosok yang tergantikan, termasuk ketika Australia berhasil lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022 Qatar sebelum dihentikan Argentina.

Bersama Mathew Ryan, Socceroos, julukan Timnas Australia, siap mengarungi putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan penuh percaya diri.

Berita Terkait