Kemenangan Kroasia Digagalkan Italia dan Hampir Pasti Tersingkir dari Euro 2024, Luka Modric: Sepak Bola Kadang Kejam

oleh Aryo Atmaja diperbarui 25 Jun 2024, 09:02 WIB
Pemain Albania, Kristjan Asllani berusaha menenangkan pemain Kroasia, Luka Modric, setelah ditahan imbang Albania pada laga Grup B di Volksparkstadion, Hamburg, Rabu (19/6/2024). Hasil tersebut membuat Kroasia semakin sulit untuk lolos ke babak 16 besar. (AP Photo/Petr Josek)

Bola.com, Jakarta - Kroasia hampir pasti gagal melaju jauh di Euro 2024, setelah hanya bermain imbang melawan Italia pada laga pamungksas Grup B. Bermain di Red Bull Arena, Leipzig, kedua tim berbagi angka 1-1, Selasa (25/6/2024) dini hari WIB.

Italia kecolongan gol kapten Kroasia, Luka Modric menit ke-55. Namun Mattia Zacagni menjadi pahlawan Italia setelah mencetak gol di menit-menit akhir pertandingan. Tepatnya pada menit ke-98 atau di masa injury time. Hasil ini membuat Italia menemani Spanyol untuk lolos ke babak 16 besar.

Advertisement

Sebab di pertandingan lain Spanyol mengalahkan Albania 1-0 lewat gol Ferran Torres. Tim Matador memjadi juara Grup B, sementara Italia lolos sebagai tim runner-up grup. Adapun Kroasia ada di peringkat ketiga dan kecil kemungkinan lolos lewat jalur peringkat ketiga terbaik karena baru mengemas dua angka.

Kapten tim Kroasia, Luka Modric sangat terpukul melihat timnya gagal mengalahkan Italia padahal punya banyak peluang. Selain unggul lebih dulu, tim Vatreni bisa saja memperbesar keunggulan andai eksekusi penalti Luka Modric yang digagalkan Gianluigi Donnarumma.

2 dari 4 halaman

Kehabisan Kata-kata

Gelandang Italia #08 Jorginho berebut bola dengan gelandang Kroasia #10 Luka Modric dalam duel matchday terakhir Grup B Euro 2024 di Leipzig Stadium, Selasa (25/6/2024) dini hari WIB. (Ronny HARTMANN / AFP)
Kemenangan sudah di depan mata, tapi kemudian Mattia Zaccagni menemukan gol penyeimbang untuk Italia di menit ke-90+8. (AP Photo/Petr David Josek)

Luka Modric menjawab pertanyaan awak media usai kegagalan Kroasia mengalahkan Italia. Ia mengaku sulit menjelaskannya setelah kemenangan di depan mata sirna.

Gelandang veteran Kroasia, Luka Modric belum habis meski sudah berusia tidak muda lagi. Ia menorehkan rekor sebagai pencetak gol tertua di ajang Piala Eropa.

Pada usia 38 tahun 289 hari, Luka Modric menjadi pemain tertua yang pernah mencetak gol di putaran final Piala Eropa.

“Saya tidak tahu harus berkata apa kepada Anda, sepak bola terkadang kejam,” kata Modric dikutip dari BBC.

3 dari 4 halaman

Ingin Terus Bermain

Gelandang Kroasia #10 Luka Modric menghadiri sesi latihan MD-1 menjelang matchday terakhir Grup B Euro 2024, di base camp tim di Neuruppin, Minggu (23/6/2024). (GABRIEL BOUYS / AFP)

Luka Modric juga membeberkan soal rencana masa depannya. Kontraknya di Real Madrid habis pada musim panas ini. Sementara Kroasia kemungkinan besar angkat koper dari Euro 2024.

Namun demikian, ia masih punya tekad kuat untuk selalu bermain di lapangan hijau. “Saya ingin terus bermain selamanya, tapi mungkin ada saatnya saya harus gantung sepatu,” katanya.

“Saya akan terus bermain, saya tidak tahu berapa lama lagi," tegas Modric.

4 dari 4 halaman

Kecewa Berat

Para pemain Italia merayakan gol yang dicetak oleh Mattia Zaccagni ke gawang Kroasia dalam duel matchday terakhir Grup B Euro 2024 di Leipzig Stadium, Selasa (25/6/2024). (AP Photo/Ebrahim Noroozi)

Sementara itu, pelatih Kroasia, Zlatko Dalic berbagi rasa sakit dan kecewa atas kegagalan Kroasia kali ini.

Timnya tampil buruk melawan Spanyol, namun kebobolan pada menit ke-95 saat menyamakan kedudukan melawan Albania di pertandingan kedua Grup B, sebelum pukulan terakhir ini. Sang pelatih juga mengkritik soal waktu tambahan delapan menit kontra Italia.

"Sungguh menyakitkan. Ini masih akan terasa sakit dalam beberapa hari dan bulan mendatang," ujar Dalic.

"Itu tidak masuk akal, tidak terlalu banyak break dalam permainan, tidak terlalu banyak pelanggaran untuk membenarkan hal itu."

Sumber: BBC

Berita Terkait