Biaya Sidang Maarten Paes di CAS Diklaim Mencapai Rp32 Miliar, PSSI: Terlalu Banyak Sok Tahu, Coba Pakai Logika

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 25 Jun 2024, 16:41 WIB
Inter Miami tampil mendominasi dan banyak menekan. Lionel Messi dan kawan-kawanya beberapa kali mengancam gawang Maarten Paes. (Getty Images/AFP/Carmen Mandato)

Bola.com, Jakarta Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, geram dengan klaim yang menarasikan bahwa biaya sidang Maarten Paes di Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS) mencapai 2 juta USD atau setara dengan Rp32 miliar.

Maarten Paes telah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) sejak April 2024. Namun, kiper kelahiran Nijmegen, Belanda, itu masih belum bisa membela Timnas Indonesia.

Advertisement

"Ini terlalu banyak sok tahu semua ini," ujar Arya Sinulingga setelah diskusi APPI dan PSSI Pers di GBK Arena, Jakarta Pusat, pada Selasa (25/6/2024).

"Sudah lah, kami akan bicara kalau sudah pasti. Santai-santai saja. Kita semua tahu langkah-langkah PSSI sudah diperhitungkan semua," jelas Arya Sinulingga.

2 dari 4 halaman

Terbentur Statuta FIFA

Kiper FC Dallas, Maarten Paes saat laga lanjutan MLS (Major League Soccer) 2024 melawan Inter Miami di Cotton Bowl, Dallas, Texas, 22 Januari 2024. (AFP/Getty Images/Sam Hodde)

Perpindahan federasi Maarten Paes dari Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) ke PSSI di FIFA terganjal Statuta FIFA Pasal ke-9 tentang Perpindahan Asosiasi huruf b ayat ketiga.

"Ketika diturunkan dalam pertandingan resmi terakhirnya dalam kompetisi apa pun untuk asosiasinya saat ini, ia belum menginjak usia 21 tahun," bunyi Statuta FIFA Pasal ke-9.

Maarten Paes pernah enam kali bermain untuk Timnas Belanda U-21, dan penampilan terakhirnya terjadi dalam usia 22 tahun ketika melawan Timnas Belarusia dalam Kualifikasi Euro U-21 2021 pada 15 November 2020.

3 dari 4 halaman

Penjelasan Arya Sinulingga

Exco PSSI, Arya Sinulingga memberikan keterangan saat acara Ngobrol Seru BRI Liga 1 di KLY Office, Menteng, Jakarta, Kamis (01/06/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

"Kami tahu bagaimana biaya-biaya dan lain-lain sudah kami hitung. Jika terbentur biaya, sejak awal kami sudah tahu masalahnya, tidak mungkin kami jadikan Maarten Paes sebagai WNI," ungkap Arya Sinulingga.

"Kalau karena biaya, pasti kami setop sejak awal. Pakai logika. Kalau ada yang analisis, coba pakai logika sederhana. Kalau masalah biaya, kami pasti tidak meneruskan menjadi WNI."

"Tunggu saja. Serahkan kepada ahlinya. Ini tim Ketua PSSI, Pak Erick Thohir, bukan bilang ahlinya, kami belum tahu, tapi sudah terbukti ada yang mempunyai kemampuan masing-masing," imbuh Arya Sinulingga.

4 dari 4 halaman

Bukan Kasus Pertama

Maarten Paes bukan satu-satunya pemain yang mengalami kasus seperti itu. Beberapa pemain lain juga mengalami kasus serupa.

Misalnya yang dialami Nedim Bajrami. Pemain Sassuolo berusia 25 tahun itu pernah menjadi langganan Timnas Swiss kelompok umur hingga level U-21.

Nedim Bajrami memang memiliki keturunan Albania. Namun, ia lahir dan besar di Swiss. Bahkan, ia juga pernah memperkuat Timnas Swiss U-21 ketika usianya sudah melewati 21 tahun.

Berita Terkait