Bola.com, Jakarta - Timnas Belanda merasakan kekalahan 'yang tak perlu' di Olympiastadion, Berlin, tadi malam. Bersua Austria pada laga terakhir Grup D Euro 2024, mereka tersungkur dengan skor 2-3.
Kekalahan 'Timnas Pusat' menjadi atensi publik. Maklum, efeknya sangat besar, karena pada akhirnya Timnas Belanda finis di posisi tiga klasemen akhir, di bawah Austria dan Prancis.
Kondisi tersebut membuat Timnas Belanda wajib bersiap tim-tim kuat, yakni Inggris atau juara Grup E. Pada tersebut, Timnas Belanda sudah tertinggal via gol bunuh diri Donyell Malen pada menit ke-6.
Momen Lain
Sempat membalas via sepakan melengkung Cody Gakpo pada menit e-47, Tim Oranye ketinggalan lagi via gol penggawa Austria, Romano Schmid (59'). Memphis Depay menyamakan skor (75'), lalu tendangan memastikan kapten Austria pada menit ke-80, menyudahi perlawanan Belanda.
Momen-momen gol tersebut menjadi varian seru dari beragam peristiwa menarik sepanjang pertandingan. Satu di antara yang menjadi perbincangan hangat adalah keputusan Pelatih Timnas Belanda, Ronald Koeman, mengeluarkan Joey Veerman.
Jika pertandingan sudah berlangsung satu jam atau masuk ke menit 80' ke atas, tidak jadi soal. Koeman menggantikan Joey Veerman saat laga baru berjalan 33 menit.
Kasihan Joey
Pada menit ke-33 tersebut, Joey Veerman keluar dan digantikan Xavi Simons. Karuan saja, Joey Veerman terlihat emosional karena harus rela meninggalkan lapangan saat babak pertama saja belum selesai.
Emosi Joey Veerman tak terbendung lagi ketika ada di bangku cadangan. Ia tertangkap kamera menangis tersedu. Setelah agak tenang, ia menutup wajah, lalu bereaksi menunduk dan membungkuk seolah ingin sujud, tapi tak jadi.
Pada akhirnya, pemain PSV Eindhoven tersebut menutup separuh badannya dengan kaos latihan. Joey Veerman layak berekspresi seperti itu karena seolah menjadi korban dari kegagalan Belanda bermain bagus.
Koeman Sadar
Pelatih Timnas Belanda, Ronald Koeman, menyadari sisi psikologis terhadap anak asuhnya itu, termasuk kontroversi pergantiannya. Namun, Koeman harus melakukan itu karena melihat permainan Cody Gakpo dkk yang tak berkembang.
Mantan gelandang Tottenham Hotspur, Rafael van der Vaart mengaku setuju dengan keputusan Koeman mengeluarkan Joey Veerman. Baginya, semua itu demi strategi agar permainan Belanda tak semakin terpuruk.
"Saya minta maaf dan merasa sedih untuk Joey Veerman. Tapi, saya gembira ketika dia keluar, karena semua itu berkaitan dengan strategi," sebut VDV. Keputusan Koeman tergolong tepat, karena secara statistik, performa Joey Veerman kurang bagus.
Performa Buruk
Selama di lapangan, Joey Veerman tercatat 16 kali kehilangan bola dari 29 penguasaan. Pemain berusia 25 tahun itu juga hanya memiliki akurasi umpan 47 persen, yakni sembilan umpan tepat sasaran, dari 19 kesempatan.
"Momen itu menyakitkan bagi Joey Veerman, tapi saya harus melakukan itu untuk perubahan. Saya mengerti kondisi Joey Veerman, tapi setelah 30 menit, saya harus berbuat sesuatu," terang Koeman.
Pada akhir komentar, Ronald Koeman mengamini, secara keseluruhan permainan anak asuhnya sangat buruk. "Lini tengah bermain buruk, para pemain sayap juga buruk," sesal eks bek Barcelona ini.
Sumber : talkSPORT
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda