Plus dan Minus Timnas Indonesia U-16 Setelah Maju ke Semifinal Piala AFF U-16 2024: Set Piece Istimewa, tapi Main Buru-buru

oleh Radifa Arsa diperbarui 29 Jun 2024, 06:00 WIB
Timnas Indonesia U-16 - Nova Arianto, Fabio Azka, Mathew Baker, Muhammad Mierza (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Solo - Pelatih Timnas Indonesia U-16, Nova Arianto, tampaknya telah mengantongi sejumlah catatan kelebihan dan kekurangan anak asuhnya selama mengarungi fase penyisihan grup Piala AFF U-16 2024.

Timnas Indonesia U-16 sukses mengamankan poin sempurna dari tiga pertandingan Grup A Piala AFF U-16 2024. Dari tiga laga itu, skuad Garuda Muda sukses mengamankan semuanya dengan kemenangan.

Advertisement

Mereka tercatat mengalahkan Singapura (3-0), Filipina (3-0), dan terakhir menggasak Laos (6-1). Dengan hasil ini, skuad asuhan Nova Arianto sukses melenggang ke semifinal dengan status sebagai juara Grup A.

Selama berjuang di fase penyisihan Piala AFF U-16 2024, setidaknya ada beberapa catatan kelebihan dan kekurangan yang mengiringi perjalanan Timnas Indonesia U-16. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.

2 dari 6 halaman

Adaptasi Formasi

Caption: Para pemain Timnas Indonesia U-16 merayakan gol yang dicetak oleh Josh Holong Junior ke gawang Timnas Laos U-16 pada laga terakhir Grup A Piala AFF U-16 2024 di Stadion Manahan, Solo, Kamis (27/6/2024). (Bola.com/Radifa Arsa)

Para pemain Timnas Indonesia U-16 termasuk oke dalam melakukan adaptasi di atas lapangan. Mereka bisa cepat memahami instruksi pelatih Nova Arianto saat harus berganti formasi maupun strategi.

Dalam satu momen, skuad Garuda Muda memainkan skema 3-4-3. Namun, jika dibutuhkan, formasi ini bisa berubah menjadi 4-4-2 maupun 4-2-3-1. Kemampuan adaptif ini tentu menjadi keuntungan tersendiri untuk menghadapi lawan yang tangguh.

3 dari 6 halaman

Set Piece Berbahaya

Pemain Timnas Indonesia U-16, Fabio Azka Irawan, menjadi salah satu senjata berbahaya yang bisa diandalkan di Piala AFF U-16 2024. Selain lemparan jarak jauh, dia juga jago eksekusi bola mati, sepak pojok, hingga turun di banyak posisi. (Bola.com/Radifa Arsa)

Keunggulan lainnya yang dimiliki Evandra Florasta dan kawan-kawan ialah ketersediaan banyak variasi set-piece yang berbahaya. Beberapa gol yang dihasilkan Garuda Muda juga berawal dari skema semacam ini.

Timnas Indonesia U-16 tak hanya bisa memanfaatkan situasi bola mati maupun sepak pojok. Sebab, ada peluang lainnya yang bisa dimaksimalkan untuk menghasilkan peluang berbahaya, yakni lemparan jarak jauh milik Fabio Azka Irawan.

4 dari 6 halaman

Lini Depan Gacor

Striker Timnas Indonesia U-16, Muhammad Mierza, melakukan selebrasi seusai mencetak gol ke gawang Singapura U-16 bersama Fabio Azka Irawan (kiri) dan I Putu Panji Apriawan (kanan) di Stadion Manahan, Solo, Jumat (21/6/2024). (Bola.com/Radifa Arsa)

Pelatih Timnas Indonesia U-16, Nova Arianto, tampaknya bisa merasa lega karena memiliki banyak pemain yang bisa diandalkan untuk menjebol gawang lawan. Nama yang paling mentereng tentu Mierza Firjatullah.

Sebab, dari tiga pertandingan, Mierza sudah mengantongi empat gol. Selain itu ada pula striker lainnya, Josh Holong, yang mengukir dua gol. Adapun Evandra Florasta yang berposisi sebagai gelandang juga menghasilkan jumlah yang sama.

5 dari 6 halaman

Masih Ceroboh

Pemain Timnas Indonesia U-16, Mathew Ryan Baker, menggiring bola saat melawan Laos dalam laga terakhir Grup A Piala AFF U-16 2024 di Stadion Manahan Solo, Kamis, (27/6/2024). (Bola.com/Radifa Arsa)

Sementara itu, catatan negatif yang selama ini masih belum sembuh dari Timnas Indonesia U-16 ialah kecerobohan pemain di sektor pertahanan. Mereka kerap kurang berhati-hati hingga menyebabkan hukuman penalti.

Pada laga pertama, misalnya, Indonesia dihukum penalti oleh wasit karena hand-ball. Sementara itu, duel terakhir melawan Laos juga menghasilkan hukuman penalti karena pelanggaran Mathew Baker di kotak terlarang.

6 dari 6 halaman

Terlalu Buru-Buru

Selain itu, pekerjaan rumah lainnya yang menunggu diselesaikan oleh Timnas Indonesia U-16 saat menghadapi semifinal nanti ialah kesabaran. Pemain masih terlihat terburu-buru dan menggebu-gebu dalam melakukan serangan.

Alhasil, upaya mereka untuk menembus pertahanan lawan malah kandas. Skuad Garuda Muda harus bisa memperbaiki aspek ini untuk laga berikutnya, terutama dalam pengambilan keputusan.     

Berita Terkait