Bola.com, Jakarta - Pelatih asal Singapura, Aidil Sharin Sahak, memberikan pesan kepada klub-klub Indonesia khususnya kontestan Liga 1 dan Liga 2 agar selektif dalam memilih pemain asing.
Menurut pria yang kini melatih tim Liga Super Malaysia, Kuching City FC, klub-klub Liga 1 jangan terlalu bahagia dengan adanya penambahan kuota legiun asing yang kini menjadi delapan pemain.
Akan ada hal positif dan negatif dalam setiap perekrutan pemain asing jika tidak selektif. Positif karena tentu akan lebih menggairahkan persepakbolaan Indonesia dan persaingan akan semakin ketat.
Pria yang pernah melatih Persikabo 1973 di Liga 1 tersebut menambahkan, kedatangan pemain asing akan berdampak negatif jika salah merekrut. Bukan membantu justru yang ada akan membuat sulit klub, karena tentu pemain yang salah rekrut tidak akan memberikan kontribusi besar bagi tim.
"Ada bagusnya untuk kompetisi yang akan semakin bergairah. Tapi harus mengambil pemain yang berasal dari timnas negaranya masing-masing," kata Aidil Sharin Sahak kepada Bola.com, Jumat malam (28/6/2024).
"Kalau memang tidak ada pilihan bagus untuk pemaing asing saya kira klub Indonesia cukup empat sampai lima pemain saja," tambah pelatih berusia 46 tahun tersebut.
Pemain Lokal Masih Bisa Bermain
Aidil menilai dengan merekrut pemain asing berkualitas, meski hanya empat atau lima nama justru bakal mendongkrak performa klub. Pemain asing berkualitas bisa membantu tim meraih hasil bagus.
Bukan hanya itu, jika klub Liga 1 hanya memiliki maksimal lima pemain asing, selain secara finansial yang tidak berat, hal itu akan memberikan ruang bagi pemain lokal untuk bermain.
"Itu kalau lima pemain maksimal, maka peluang pemain lokal untuk bermain akan lebih banyak dan ini juga tentu akan berdampak positif juga kepada Timnas Indonesia jika banyak pemain lokal yang sering tampil di kompetisi resmi," ujarnya.
"Kalau terlalu banyak pemain asing di sebuah klub apa motivasi pemain muda dan pemain lokal lainnya. Buat apa mereka bekerja keras, kalau peluang besar untuk bermain selalu pemain asing yang pilihan utama."
"Sudah terbukti, pemain asing mudah datang dan pergi. Tidak semua pemain asing yang datang bisa adaptasi dan punya kualitas," tambahnya.
Tidak Akan Mudah
Lebih lanjut kata AIdil Sharin mendatangkan pemain asing ke Indonesia pun tidak akan mudah. Apalagi, kalau pemain asing tersebut baru pertama kalinya bermain di Asia Tenggara khususnya Indonesia.
Menurut Aidil, klub Liga 1 akan lebih banyak mengeluarkan biaya untuk mendatangkan seorang pemain asing. Belum lagi kalau pemain asingnya banyak permintaan, seperti membawa keluarga dan fasilitas melebihi pemain lokal.
Ketimbang banyak mengeluarkan biaya untuk pemain asing, klub-klub Indonesia kata Adil lebih baik meminimalisasi rekrut pemain asing meski hal itu sekarang diperbolehkan hingga delapan pemain asing.
Budget Bakal Membengkak
"Budget klub juga akan tinggi untuk pengeluaran seperti tiket penerbangan, akomodasi, keluarganya, asuransi cedera dan banyak lagi tuntutannya," ungkapnya.
"Jadi harus selamatkan juga pemain lokal. Jangan melihat satu atau dua tahun, harus bisa untuk jangka panjang, misalkan 20 tahun agar para pemain Indonesia semakin berkualitas kedepannya. Caranya ya kasih motivasi dan peluang yang banyak untuk bermain," Aidil Sharin Sahak mengakhiri pembicaraan.