Timnas Italia dan Deretan Juara Bertahan Euro yang Gagal Total: Banyak yang Kandas pada 16 Besar

oleh Hery Kurniawan diperbarui 30 Jun 2024, 12:07 WIB
Pelatih Timnas Italia, Luciano Spalletti, gagal membawa timnya lolos ke perempat final Euro 2024, setelah takluk 0-2 dari Swiss pada 16 besar di Olympiastadion Berlin, Sabtu (29/6/2024) malam WIB. (Robert Michael/dpa via AP)

Bola.com, Jakarta - Timnas Italia tampil begitu buruk di Euro 2024. Nicolo Barella dan kawan-kawan bahkan sudah tersingkir pada 16 besar ajang tersebut.

Puncak penampilan buruk Timnas Italia terjadi pada 16 besar Euro 2024. Menghadapi Timnas Swiss di Olympiastadion Berlin, Sabtu (29/6/2024) malam WIB, Gli Azzurri tak hanya menyerah 0-2.

Advertisement

Timnas Italia kalah dalam banyak hal. Mulai dari penguasaan bola, penciptaaan peluang, hingga semangat untuk meraih kemenangan.

Kritik tajam pun mengarah pada performa Timnas Italia di Euro 2024. Kritik itu terutama datang dari media lokal di Negeri Pizza.

Apalagi status Timnas Italia sebagai juara bertahan di Euro 2024. Namun, sebenarnya Alessandro Bastoni dan kawan-kawan bukan satu-satunya juara bertahan Piala Eropa yang tampil buruk.

2 dari 5 halaman

Kompak

Pemain Italia,Alessandro Bastoni, tertudnuk lesu setelah ditaklukkan Swiss pada babak 16 besar Euro 2024 di Olympiastadion Berlin, Sabtu (29/6/2024). (AP Photo/Antonio Calanni)

Juara bertahan pada tiga edisi Euro terakhir bahkan terkesan kompak. Sebab, mereka sama-sama tersingkir pada 16 besar.

Tren itu dimulai oleh Timnas Spanyol. Sebagai juara bertahan, La Furia Roja tampil buruk dan tersingkir pada 16 besar Euro 2016 setelah kalah 0-2 dari Timnas Italia.

Timnas Portugal melanjutkan tren itu. Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan disingkirkan Belgia pada 16 besar Euro 2020, setelah empat tahun sebelumnya menjadi juara di Prancis.

Lalu ada Timnas Italia yang melanjutkan tren itu. Juara Euro 2020 itu tak berdaya pada 16 besar Euro 2024.

3 dari 5 halaman

Bukan yang Terburuk

Yunani - Tak ada yang memprediksi Yunani akan menjadi Juara Euro 2004. Perjalanan terjalnya diawali dari keberhasilan mereka "mentas" dari grup neraka, kejutkan Prancis di perempat final, hadapi Ceko dalam semifinal, dan tumbangkan Skuat Ronaldo cs di babak final. (Foto: AFP/Soriano/Fife)

Timnas Italia di Euro 2024 bukan juara bertahan yang terburuk. Ada beberapa tim yang punya pencapaian lebih parah.

Timnas Spanyol, Timnas Italia, dan Timnas Prancis bahkan pernah menyandang status juara bertahan tetapi tidak bisa lolos ke putaran final edisi selanjutnya.

Kemudian ada Timnas Yunani. Mereka menjadi juara Euro 2004, tetapi berakhir sebagai juru kunci fase grup Euro 2008 dengan torehan 0 poin.

4 dari 5 halaman

Juara Bertahan Euro yang Gagal Total

Cesc Fabregas. Gelandang tengah berusia 35 tahun yang masih aktif bermain di musim pertamanya bersama Como ini tercatat sudah tak lagi membela Timnas Spanyol usai berakhirnya Euro 2016. Saat itu Timnas Spanyol tersingkir di babak 16 besar usai kalah 0-2 dari Italia. Total ia mengoleksi 110 caps bersama Timnas Spanyol dengan torehan 15 gol dan 36 assist sejak melakukan debut pada 1 Maret 2006. (AFP/Philippe Lopez)
  • Spanyol (Juara 1964, tidak lolos di edisi 1968)
  • Italia (Juara 1968, tidak lolos di edisi 1972)
  • Jerman (Juara 1980, tersingkir di fase grup edisi 1984)
  • Prancis (Juara 1984, tidak lolos di edisi 1988)
  • Denmark (Juara 1992, tersingkir di fase grup edisi 1996)
  • Jerman (Juara 1996, tersingkir di fase grup edisi 2000)
  • Yunani (Juara 2004, tersingkir di fase grup edii 2008)
  • Spanyol (Juara 2012, tersingkir di babak 16 besar edisi 2016)
  • Portugal (Juara 2016, tersingkir di babak 16 besar edisi 2020)
  • Italia (Juara 2020, tersingkir di babak 16 besar edisi 2024)

 

5 dari 5 halaman

Berita Terkait