Bola.com, Jakarta - Bek asal Banjarnegara, Syaeful Anwar musim ini masih bertahan di Arema FC. Dia juga sudah gabung latihan saat tengah pekan ini. Pemain 29 tahun itu sempat melewatkan tiga hari latihan pertama. Ada pengalaman unik yang dialaminya ketika gabung dalam persiapan musim ini.
Karena dia sempat melewatkan tiga hari latihan pertama, Syaeful dikira rekrutan baru musim ini. Tak hanya itu, ada yang menganggap dia sebagai pemain asing. Karena posturnya yang jangkung disertai wajah sedikit oriental. “Saya dikira pemain asing,” katanya lalu tertawa.
Yang mengira dia pemain asing adalah pemain seleksi keturunan Aljazair, Mohamed Amghar. Karena dia belum mengenal semua pemain Arema. Kebetulan, posisinya dengan Syaeful sama. Yakni stoper. Sehingga dua pemain ini sering diduetkan di lini belakang. “Mungkin karena dia baru gabung pertengahan pekan. Dan belum tahu juga. Jadi saya dikira pemain asing. Padahal ya dari Banjarnegara,” sambungnya.
Padahal musim lalu, Syaeful cukup sering diturunkan. Dia tampil dalam 20 pertandingan. Sebanyak 16 laga diantaranya jadi starter. Artinya, dia sudah cukup dikenal di Liga 1. Namun, Mohammed sepertinya kurang mengikuti kompetisi Indonesia. Sehingga dia mengira Syaeful pemain asing dari Asia.
Namun, berawal dari hal itu, dua pemain ini makin akrab di lapangan. Mohamed cukup sering berdiskusi dengan Syaeful. Karena sejak awal, bek 26 tahun itu cukup komunikatif. Meski tidak bisa bahasa Indonesia, dia berkomunikasi dengan pemain lain menggunakan bahasa Inggris.
Diminta Panggil Nama
Musim ini, Arema mengubah sekitar 35-40 persen skuatnya. Tidak terlalu banyak jika dibandingkan musim-musim sebelumnya. Dimana Arema selalu mengubah lebih dari 50 persen pemain. Meski demikian, tim pelatih Arema FC berkaca dari pengalaman musim lalu.
Dimana mereka kesulitan membangun chemistry antar pemain. Apalagi musim ini, Arema mendatangkan beberapa pemain yang belum punya nama besar. Seperti 6 pemain lokal yang dikenalkan awal pekan lalu. Salim Tuharea, Iksan Lestaluhu, Bayu Setiawan, Daffa Fahish, Anwar Rifai dan Andrian Casvari.
Agar mereka cepat mengenal, para pemain diminta sering memanggil nama ketika dalam sesi latihan. “Harus panggil namanya saat memberi umpan. Biar terbiasa dan saling kenal,” kata asisten pelatih Arema, Siswantoro.
Tidak Ingin ada Kesenjangan
Musim lalu, skuat Arema kurang kompak. Terutama di awal hingga pertengahan musim. Penyebabnya, ada jarak antara pemain. Terutama pemain yang baru direkrut dari kasta kedua. Mereka sepertinya minder untuk bergabung dengan pemain lama. Imbasnya, di lapangan pemain kurang kompak. Ini salah satu faktor yang membuat Singo Edan harus berkutat di papan bawah.
Saat ini, Arema banyak mendatangkan pemain muda yang jarang main di klub sebelumnya. Karena itu, tim pelatih meminta agar mereka tidak minder. Apalagi pelatih Arema berjanji akan mengorbitkan pemain muda. “Saya bisa membangung tim dari materi pemain yang ada. Termasuk mencari bakat dari pemain muda atau akademi. Saya sudah terbiasa di klub-klub sebelumnya,” kata pelatih Arema, Joel Cornelli.