Bola.com, Jakarta - Kapten Timnas Indonesia U-16, I Putu Panji Apriawan, memiliki caranya sendiri untuk mengatasi hambatan komunikasi dengan pemain diaspora, Mathew Baker, yang terkendala perbedaan bahasa.
Sebagai informasi, I Putu Panji dan Mathew Baker menjadi dua pemain yang paling diandalkan pelatih Timnas Indonesia U-16, Nova Arianto, dari awal fase penyisihan grup hingga babak semifinal Piala AFF U-16 2024.
Panji, misalnya, selalu turun dalam empat pertandingan Garuda Muda di kejuaraan ini. Adapun Mathew Baker jadi bek tengah kedua yang paling sering tampil karena diturunkan dalam tiga pertandingan.
Pada laga semifinal melawan Australia, kedua pemain ini dipaksa bekerja ekstra keras menjaga area pertahanan. Sebab, Raihan Apriansyah harus mengakhiri laga lebih cepat karena mendapat kartu merah.
Perubahan Formasi
Di Piala AFF U-16 2024, Timnas Indonesia U-16 bermain dengan skema tiga bek sejajar ketika bertahan. Komposisi ini melibatkan kolaborasi antara Raihan Apriansyah, I Putu Panji, serta Mathew Baker.
Format ini mengalami perubahan ketika Garuda Muda mulai menyerang. Sebab, sektor pertahanan hanya menyisakan dua pemain saja. Absennya Raihan kartu merah jelas mengubah lanskap sektor ini.
“Saat bertahan, kami bermain dengan formasi tiga bek tengah sejajar. Sementara saat menyerang, kami bermain dengan dua stopper dengan formasi 4-4-2,” kata pemain asal Bali United Youth tersebut.
Akhirnya, duet pertahanan hanya menyisakan Panji dan Baker. Keduanya pun terlihat sangat pontang-panting ketika menghalau serangan Australia, terutama saat kubu lawan melancarkan serangan balik cepat.
Atasi Kendala Bahasa
Panji sebetulnya menghadapi sedikit kendala saat harus berkoordinasi dengan Baker. Alasannya cukup jelas, yakni language barrier atau alias hambatan berkomunikasi karena perbedaan bahasa.
Baker, pemain diaspora yang lahir dan dibesarkan di Australia, menggunakan bahasa Inggris ketika berkomunikasi. Percakapannya barangkali juga lebih menantang karena aksen ‘Aussie’ yang sangat kental dari Baker.
Di tengah hambatan ini, Panji berusaha mencari jalan keluar. Akhirnya, solusi yang digunakan untuk berkoordinasi dengan rekan duetnya itu ditempuh lewat kode-kode menggunakan bahasa tubuh guna menyampaikan maksud.
“Saya memang agak sedikit kesulitan berkomunikasi dengan Baker karena kendala bahasa ini. Cara mengatasinya ya kami menggunakan kode-kode saja untuk saling berkoordinasi,” ujar pemain kelahiran Tabanan itu.
Liputan Khusus Euro 2024 Eksklusif di Bola.com
Baca Juga