Bola.com, Jakarta - Fenomena menarik terjadi di BRI Liga 1 2023/2024. Belasan pemain Filipina membanjiri liga level tertinggi sepak bola Indonesia.
Simen Lyngbo menjadi satu di antaranya. Pemain berusia 26 tahun itu tampil cukup konsisten di sepanjang musim 2023/2024.
Simen Lyngbo menjadi sosok penting di sisi kanan pertahanan Persik Kediri. Eks pemain United City itu tampil 25 kali dan mencetak satu gol plus satu assist di sepanjang musim.
Sayangnya, Simen Lyngbo tak melanjutkan kariernya di Persik Kediri. Kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri kerja sama.
Kepada Bola.com, Simen Lyngbo bercerita banyak hal mengenai pengalaman pertamanya bermain di BRI Liga 1. Juga soal fans sepak bola di Indonesia yang menurutnya sangat menarik.
Simak wawancara eksklusif kami di bawah ini.
Pengalaman Pertama di BRI Liga 1
Anda baru saja menyelesaikan musim pertama di Liga 1, Bagaimana rasanya?
Itu adalah pengalaman yang bagus. Fans di sini sangat bersemangat dibandingkan fans-fans lain di dunia. Persik mengalami musim yang naik dan turun. Kami sempat berharap bisa masuk ke empat besar, dan kami sangat dekat dengan itu, tetapi pada akhirnya kami tidak bisa masuk ke sana.
Namun, paling tidak kami bisa meningkatkan pencapaian Persik yang sudah sangat lama tidak mencapai level setinggi itu sebelumnya. Walau saya merasa kalau kami bisa masuk empat besar akan jauh lebih baik.
Sebelum bermain di Indonesia, anda pernah bermain di Norwegia dan Filipina. Bagaimana perbedaan dari tiga negara itu?
Saya bisa mulai dari Norwegia, karena saya memulai karier saya di sana. Ketika saya masih kecil saya bermain untuk Akademi Stabaek, salah satu akademi terbaik di Norwegia. Setelah itu saya ke Baerum.
Di Norwegia atau Eropa secara umum lebih taktikal ketimbang Indonesia. Pemain jauh lebih disiplin dan sistemnya lebih jelas. Sementara di Asia atau Indonesia lebih individual. Saya bisa katakan Liga Indonesia bukan liga yang mengedepankan taktik, di sini banyak pemain dengan skill individu yang bagus dan pelari-pelari cepat. Itu adalah perbedaan paling besar.
Kalau harus membandingkan Indonesia dengan Filipina, banyak perbedaan banyak juga pemain cepat tetapi lagi-lagi tidak soal taktik. Di Filipina banyak pemain keturunan, jadi otomatis gaya Eropa juga terbawa ke sana. Tapi secara umum Asia Tenggara memang seperti itu lebih mengedepankan kecepatan dan skill.
Dengan perbedaan yang ada, anda sempat merasa kesulitan saat pertama kali bermain di Liga 1?
Selalu butuh waktu untuk beradaptasi, karena saya menghadapi liga yang baru. Selalu seperti itu kemanapun kita pergi. Namun, saya bisa bicara dengan pelatih, pemain lain, dan juga tentu saja Arthur Irawan. Saya juga menonton pertandingan dengan cukup banyak.
Sebenarnya tidak terlalu sulit, tetapi sepak bola di Indonesia memang sangat berbeda dengan yang saya alami sebelumnya. Awalnya saya merasa sepak bola di sini agak gila karena di sini langsung serang dan banyak lari tidak ada penguasaan bola. Ketika dapat bola harus langsung serang. Itu sangat berbeda dengan yang saya alami di Eropa, karena di sana kami menguasai bola dulu sebelum menyerang.
Interaksi dengan Fans
Persik Kediri memiliki fans yang cukup banyak dan loyal. Apa yang bisa anda katakan mengenai mereka?
Mereka sangat bagus. Saya bisa merasakan cinta dari mereka sejak hari pertama saya di Kediri. Mereka tidak hanya mendukung saat pertandingan saja, tetapi di sesi latihan juga.
Bahkan ketika saya sedang berbelanja mereka pasti akan menyapa, meminta foto. di SPBU juga. Itu pengalaman bagus bagi saya. Persik Mania juga mendukung tim dan pemain dengan sangat baik.
Saya sebenarnya pernah mengalami hal semacam ini, dimana suporter meminta foto tetapi tidak di level besar seperti ini. Misalnya saya ketika saya ke Jakarta, Surabaya, atau bahkan Bali saya akan selalu bertemu dengan Persik Mania, mereka ada di mana-mana, itu kejutan yang bagus.
Aadakah pengalaman tak terlupakan dengan fans di Indonesia?
Hanya ada kenangan yang bagus. Mungkin yang paling saya favoritkan adalah saat kami menang di kandang atas Arema FC. Putaran pertama liga, saya juga mencetak gol pertama untuk Persik.
Itu pengalaman yang luar biasa. Stadion saat itu penuh, banyak fans yang datang. Saya tahu pertandingan melawan Arema sangat penting bagi fans, dan ketika saya bisa mencetak gol di depan Persikmania rasanya luar biasa. Saya rasa itu adalah kenangan favorit saya selama bermain di Liga 1.
Sekarang saya beri anda kesempatan untuk mengucapkan sesuatu kepada fans Persik Kediri. Apa yang bisa anda katakan?
Saya ingin berterima kasih kepada Persikmania atas dukungannya. Itu sangat berarti bagi saya dan rekan setim. Saya harap kami bisa memberikan mereka posisi empat besar tapi sayangnya tidak bisa. Saya percaya klub saat ini ada di sosok yang tepat yang bisa melaju lebih tinggi lagi.
Tetap melaju karena Persik memiliki fanbase yang sangat besar, tetapi bisa dikurangi perkelahiannya. Liga 1 adalah liga yang baik untuk bermain. Mereka telah melakukan perbaikan, meski masih ada potensi lain yang bisa dikembangkan.
Perpisahan dengan Persik Kediri
Lalu kenapa anda tidak melanjutkan karier dengan Persik Kediri?
Itu adalah kesepakatan bersama antara saya dan Persik Kediri. Kami mengalami musim yang bagus, tapi tiba-tiba ada perubahan aturan pemain asing di liga. Saya juga ingin mencari sesuatu yang baru.
Perpisahan kami tidak dramatis sama sekali kami tahu bahwa kami sama-sama ingin berpisah di akhir musim. Saya punya hubungan yang baik dengan semua orang di Persik. Saya pikir ini yang terbaik bagi saya dan Persik.
Sudah menemukan klub baru?
Saat ini sedang ada pembicaraan, jadi lihat saja nanti.
Dengan klub Asia atau Eropa?
Keduanya.
Mau Main Lagi di Indonesia?
Ya, mungkin saja. Sepak bola berkembang dengan cepat. Jadi saya ingin menjaga semua kemungkinan tetap terbuka.
Ada klub impian, mungkin juara musim lalu?
Saya punya banyak teman di Persib Bandung juga, selama tim itu kompetitif dan ambisius tentu saya akan senang bermain di sana.
Pemain dan Budaya Indonesia
Oh iya, selama bermain di Liga 1 siapa penyerang yang paling sulit dihadapi?
Pertanyaan sulit, saya tidak terlalu banyak mengingat nama. Saya rasa Persis Solo punya winger kiri yang sangat bagus, dia sangat muda saya rasa, saya pikir dia pemain lokal. Dia sangat cepat saat kami bermain tandang di Solo. Tapi Liga 1 memang banyak penyerang-penyerang cepat.
Setahun bermain di Indonesia, sempat belajar Bahasa Indonesia?
Saya tahu beberapa frasa yang biasa dipakai di lapangan. Seperti kanan, kiri, awas, balik. Tapi saya tidak menggunakannya selama dua atau tiga bulan terakhir. Jadi saya mulai lupa.
Dan tentu saja beberapa kata kasar, kita bisa selalu menemukan hal itu baik saat di latihan atau pertandingan. Tapi saya tidak akan mengatakannya di sini.
Liga 1 sekarang ada aturan baru. Klub boleh mendaftarkan 8 pemain asing, tetapi hanya 6 yang bisa dimainkan. Pendapat anda soal itu?
Saya pikir cukup menarik melihat mereka mengganti aturan. Saya sebenarnya kurang begitu paham alasannya. Tentu saja liga akan semakin kompetitif karena semakin banyak pemain asing yang datang.
Pemain lokal juga bisa naik level, tidak ada akses mudah lagi bagi para pemain lokal untuk bermain. Mereka harus benar-benar bekerja keras untuk masuk ke starting line-up.
Namun, dari delapan pemain asing hanya enam yang bisa dimainkan dalam satu pertandingan saya pikir itu kurang bagus. Seharusnya delapan pemain itu bisa bermain semua jadi semua pemain di tim bisa bersaing untuk mendapatkan kesempatan.
Pengalaman Menghadapi Timnas Indonesia
Anda ada di skuad Filipina saat menghadapi Timnas Indonesia, 11 Juni lalu. Sayangnya, anda tidak dimainkan. Ada pengalaman menarik dari pertandingan itu?
Atmosfernya luar biasa. Kami berekspektasi stadion akan penuh, dan memang penuh pada akhirnya. Saya melihat video ada fans Timnas Indonesia yang menyalakan petasan dan kembang api di luar hotel kami. Tapi saya tidak mendengarnya, saya hanya melihat video pada pagi harinya. Itu adalah kejutan yang manis dari mereka. Saya sebenarnya sudah mengira hal itu akan terjadi, tetapi saya tidak mendengarnya.
Atmosfer di SUGBK sangat bagus, fans banyak sekali yang datang dan mereka terus bersuara dan bernyanyi untuk mendukung Timnas Indonesia dan membuat suasana stadion hidup. Menjadi pengalaman yang bagus bisa bermain di stadion seperti itu. Saya harap kami bisa mendapatkan sesuatu yang lebih dari pertandingan itu tapi Timnas Indonesia saat ini memang lebih baik.
Target di Piala AFF 2024
November nanti ada Piala AFF 2024, apa ekspektasi anda mengenai turnamen itu?
Saya belum tahu apakah bisa bermain di turnamen itu, tapi saya harap saya bisa bermain. Jelas, target kami adalah melaju sejauh mungkin di Piala AFF 2024. Itu adalah kompetisi tim-tim terbaik di Asia Tenggara, jadi saya harap kami bisa melaju.
Namun, saya rasa akan berat. Sebab, semua tim di Asia Tenggara saat ini berinvestasi cukup banyak untuk meningkatkan kualitas mereka. Skuad jadi lebih baik, akan menarik untuk bisa bersaing dengan tim lain di Asia Tenggara.
Indonesia dan Vietnam tentu saja kuat, tetapi tim lain seperti Thailand dan Kamboja juga bagus. Saya rasa itu akan menjadi turnamen yang bagus, dan turnamen itu juga akan bagus bagi sepak bola di regional Asia Tenggara.
PSSI berencana menurunkan pemain muda di Piala AFF 2024. Sebab, jadwal turnamen itu bersamaan dengan R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Apa pendapat anda soal itu?
Kami tentu selalu ingin bermain dengan para pemain terbaik tapi dengan pemain muda, Timnas Indonesia tetap akan bagus. Karena mereka punya banyak pemain bertalenta. Banyak dari mereka juga pernah bermain di level kelompok umur. Sebelum ada banyak pemain keturunan, Timnas Indonesia banyak menggunakan pemain lokal.
Jadi itu tidak akan menjadi hal baru bagi kami atau Timnas Indonesia karena mereka sudah berpengalaman. Mungkin di atas kertas mereka tak akan sekuat tim yang kami hadapi Juni lalu tapi di lapangan mereka akan melakukan pekerjaan baik juga, karena mereka pemain yang bagus juga. Secara umum persaingan di babak grup Piala AFF 2024 akan sangat kompetitif.
Liputan Eksklusif Bola.com di Euro 2024
Baca Juga
Persib Ragu Bisa Jamu Borneo FC di GBLA, Tyronne del Pino: Rumputnya Sedikit Keras, Lebih Nyaman Si Jalak Harupat
Rangkaian Kejutan yang Bisa Terjadi di Pekan 11 BRI Liga 1 2024 / 2025: Banyak Big Match Tersaji, Peta Persaingan Bakal Berubah
Alan Bernardon Ungkap Kunci Sukses Tampil Moncer Bersama PSS di BRI Liga 1: Enjoy Bermain di Indonesia