Bola.com, Jakarta - Marselino Ferdinan berusaha keras membangun kariernya di Eropa. Namun, belum lama ini kontraknya di KMSK Deinze tidak diperpanjang.
Marselino Ferdinan bermain selama satu setengah musim di KMSK Deinze. Saat itu ia digaet dari Persebaya Surabaya pada akhir Januari 2023.
Sayangnya, Marselino tidak mendapatkan banyak kesempatan selama membela Deinze. Selama satu setengah musim bermain untuk klub itu, Lino hanya tampil dalam tujuh pertandingan di ajang resmi.
Selain itu, Marselino Ferdinan juga lebih sering membela Timnas Indonesia di berbagai kelompok umur, ketimbang bermain di level klub. Pemain berusia 19 tahun itu belakangan memang masih digunakan di level U-23 dan senior.
Selain Marselino Ferdinan, ada beberapa pemain Timnas Indonesia pada era sebelumnya yang sempat menjajal kerasnya sepak bola Eropa. Namun, mereka juga mengalami kesulitan.
Kurniawan Dwi Yulianto
Kurniawan Dwi Yulianto adalah salah satu sensasi terbesar sepak bola Indonesia era 1990-an. Pria yang dijuluki Si Kurus tersebut adalah sosok striker licin yang tajam.
Kurniawan pernah memperkuat dua klub Eropa, yakni Sampdoria U-19 dan FC Luzern.
Sayangnya, karier Kurniawan Dwi Yulianto di Luzern hanya terjadi pada musim 1994/1995. Saat itu Kurus mampu mencetak tiga gol dari 23 laga.
Geng SAD
Indonesia sempat memiliki program SAD. Di mana anak-anak muda berbakat dikirim untuk menimba ilmu di Uruguay.
Beberapa dari pemain itu berhasil melanjutkan karier di klub Belgia CS Vise. Klub yang saat itu dimiliki oleh keluarga Bakrie.
Alfin Tuasalamony menjadi pemain paling potensial saat itu. Alfin bahkan mampu mencatatkan 49 penampilan di ajang resmi bersama Vise. Adapun para pemain lain seperti Yani Sofyan, Yericho Christiantoko, dan Syamsir Alam gagal bersaing.
Bambang Pamungkas
Bambang Pamungkas sempat berkarier di Eropa. Bepe membela klub Belanda EHC Hoensbroek pada 2000-2002.
Kesempatan bermain Bambang Pamungkas di klub itu tak terlalu banyak. Bepe kemudian memutuskan kembali ke Indonesia untuk membela Persija Jakarta dan tak pernah lagi ke Eropa.
Bima Sakti
Bima Sakti sempat menjadi bagian dari Sampdoria U-19. Selain itu, Bima juga sempat bermain di Swedia bersama Helsingborg.
Pria yang kini menjabat sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia U-20 tersebut hanya beberapa bulan di Helsingborg. Kesempatan bermainnya di klub itu pun sangat minim.
Kurnia Sandy
Kurnia Sandy juga pernah memperkuat Sampdoria U-19. Bahkan, Sandy hampir menjalani debut bersama tim senior Il Samp.
Saat itu, Sandy berstatus sebagai kiper ketiga Sampdoria. Ada satu masa dua kiper Il Samp, Fabrizio Ferron dan Matteo Sereni harus absen karena berbagai alasan.
"Kalau diingat sedih juga ya, kesempatan sudah di depan mata. Bahkan pelatih saat itu sudah bilang ke saya bahwa saya masuk tim," ungkap Kurnia di kanal YouTube Sport77 belum lama ini.
Namun, impian Kurnia Sandy untuk menjalani debut di Serie A bersama Sampdoria kandas. Sebab, surat administrasinya rupanya belum dilengkapi PSSI.
Baca Juga
VIDEO: Timnas Indonesia Gagal Total di Piala AFF 2024, Salah Shin Tae-yong?
Stadion Nasional Dipakai Konser, Timnas Singapura Terpaksa Geser ke Jalan Besar di Semifinal Piala AFF 2024: Kapasitas Hanya 6 Ribu Penonton
Sydney Menyala! 3.250 Suporter Akan Dukung Timnas Indonesia Vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 20 Maret 2025