Evaluasi Plus Minus Timnas Indonesia U-16 Setelah Tumbang di Semifinal Piala AFF U-16 2024: Mental Tangguh dan Fisik Mumpuni, tetapi...

oleh Radifa Arsa diperbarui 03 Jul 2024, 07:30 WIB
Para pemain starting XI Timnas Indonesia U-16 berfoto bersama jelang menghadapi Timnas Australia U-16 pada laga semifinal Piala AFF U-16 2024 di Stadion Manahan, Solo, Senin (1/7/2024). (Bola.com/Abdul Aziz)

Bola.com, Jakarta - Penampilan Timnas Indonesia U-16 setelah tumbang dari Australia U-16 pada semifinal Piala AFF U-16 2024 menyisakan sejumlah catatan. Ada beberapa nilai positif yang diperlihatkan Tim Garuda Muda, meski banyak evaluasi.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Senin (1/7/2024) malam WIB, Timnas Indonesia U-16 harus mengakui keunggulan Australia U-16 setelah digebuk dengan skor 3-5.

Advertisement

Pada babak pertama, kedua kubu sebetulnya bermain imbang dengan skor 2-2. Dua gol skuad Garuda Muda dicetak Zahaby Gholy (4' dan 45+6'), sedangkan dua gol lawan disumbangkan Amlani Tatu (24') dan Quinn MacNicol (45+4').

Sementara itu, ketika menginjak babak kedua, anak asuh Bradley Maloney tersebut sukses mencatatkan keunggulan melalui gol Amlani Tatu (66') dan Anthony Didulica (71' dan 86'). Timnas Indonesia U-16 memperkecil margin lewat gol Josh Holong (90+3’).

 

2 dari 4 halaman

Evaluasi Minus: Masih Ceroboh

Pemain Timnas Indonesia, Matthew Baker (kiri) berusaha merebut bola dari pemain Australia, Almani Tatu (tengah) saat laga semifinal Piala AFF U-16 2024 di Stadion Manahan, Solo, Senin (01/07/2024). (Bola.com/Abdul Aziz)

Timnas Indonesia U-16 akhirnya harus menanggung masalah yang besar, karena kembali melakukan kesalahan-kesalahan fatal. Hal ini utamanya mengacu pada pelanggaran-pelanggaran berbahaya.

Sebetulnya, pertarungan kedua tim relatif lebih imbang pada babak pertama. Namun, situasi ini berbalik arah ketika Raihan Apriansyah Sudrajat diusir keluar wasit, karena mendapatkan dua kartu kuning pada menit ke-22 dan 28’.

Raihan terhitung ceroboh saat menghentikan pergerakan pemain lawan. Pelanggaran-pelanggaran berbahaya ini menjadi penyakit akut Garuda Muda di Piala AFF U-16 2024. Momen yang sama juga terjadi pada dua laga fase grup.

Dalam duel melawan Singapura dan Laos, anak asuh Nova Arianto tersebut sempat melakukan pelanggaran yang membuahkan hukuman penalti. Hal itulah yang nyaris terjadi pada fase semifinal.

Timnas Indonesia U-16 sempat hampir mendapatkan hukuman penalti dari wasit . Namun, dari analisis video assistant referee (VAR), pelanggaran tersebut ternyata terjadi tipis di luar kotak penalti.

Kembali ke kartu merah Raihan, momen ini memang mengubah arah pertandingan. Tim Garuda Muda harus berjuang dengan 10 pemain saat meladeni pemain-pemain Australia yang tampil agresif.

 

3 dari 4 halaman

Catatan Positif: Mentalitas Tangguh

Selebrasi striker Timnas Indonesia U-16, Muhammad Zahaby Gholy setelah mencetak gol pertama ke gawang Timnas Australia U-16 pada laga semifinal Piala AFF U-16 2024 di Stadion Manahan, Solo, Senin (1/7/2024). (Bola.com/Abdul Aziz)

Berjuang dengan 10 pemain di atas lapangan sebetulnya tak hanya menjadi kerugian besar bagi Timnas Indonesia U-16. Sebab, situasi ini turut menyingkap satu keunggulan lainnya yang dimiliki I Putu Panji Apriawan dan kawan-kawan.

Keunggulan yang dimaksud ialah daya juang dan determinasi tinggi yang dipertontonkan anak asuh Nova Arianto. Meski kalah jumlah pemain, mereka sama sekali tak terlihat loyo untuk berjuang di medan pertempuran.

Buktinya, Tim Garuda Muda masih sanggup berjuang habis-habisan. Mereka bahkan mampu mencetak dua gol ke gawang Australia dalam kondisi tertinggal dan kalah jumlah pemain di atas lapangan.

Aspek inilah yang patut diapresiasi dari Timnas Indonesia U-16 asuhan Nova Arianto. Sang pelatih juga sempat memberikan pujian khusus karena mentalitas tangguh yang diperlihatkan anak asuhnya.

 

4 dari 4 halaman

Nilai Plus: Kebugaran Optimal

Striker Timnas Indonesia U-16, Muhammad Zahaby Gholy (kanan) berduel udara dengan bek Timnas Australia U-16, Christian David Pullella pada laga semifinal Piala AFF U-16 2024 di Stadion Manahan, Solo, Senin (1/7/2024). (Bola.com/Abdul Aziz)

Sisi positif lainnya dari penampilan para pemain Timnas Indonesia U-16 ialah aspek kebugaran. Ketahanan fisik skuad Garuda Muda di Piala AFF U-16 2024 menjadi satu di antara pembeda dibandingkan lawan-lawan lainnya.

Pada fase penyisihan, misalnya, skuad Garuda Muda bisa menjaga permainannya tetap berada dalam intensitas tinggi sepanjang laga. Padahal, ketika menginjak pertengahan babak kedua, para pemain lawan sudah mulai tumbang.

Anak asuh Nova Arianto tersebut tetap bisa bermain optimal sepanjang laga. Pada saat yang bersamaan, pemain lawan mulai mengalami kram dan harus ditarik keluar oleh pelatihnya karena tingkat kelelahan yang tinggi.

Hal inilah yang juga terlihat pada semifinal. Kendati hanya bermain dengan 10 pemain, Timnas Indonesia U-16 sama sekali tak terlihat tumbang meski tenaganya semakin terkuras karena situasi yang tak imbang.