Bola.com, Jakarta - Kiprah Maarten Paes di MLS Amerika Serikat terus menyedot perhatian dunia, khususnya fans Timnas Indonesia.
Terkini, kiper 26 tahun kepunyaan FC Dallas terpilih masuk skuad MLS All-Stars bersama sederet pemain top macam Lionel Messi, Luis Suarez, Jordi Alba, dan Christian Benteke.
MLS All-Stars berisi 30 pemain dan menurut rencana akan bertanding melawan MX All-Stars pada 25 Juli 2024.
Kabar menggembirakan itu tentu saja membuat pencinta timnas di Tanah Air ikut merasa bangga, kerena biar bagaimana pun Maarten Paes merupakan kiper Timnas Indonesia setelah resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada April lalu.
Hanya saja, Maarten Paes belum bisa merapat ke Timnas Indonesia karena Pengadilan Arbitrase Olahraga atau CAS belum mengagendakan sidang terkait jalur yang ditempuh PSSI.
FIFA tak memberikan lampu hijau karena Maarten Paes terganjal artikel 9 ayat 2 mengenai pergantian Asosiasi. Disebutkan, seorang pemain bisa berganti Aosiasi jika masih berusia di bawah 21 tahun saat terakhir kali membela timnas.
Masalah kemudian mencuat, karena Maarten Paes diketahui pernah memperkuat Timnas Belanda U-21 di ajang Kualifikasi Euro U-21 2021 pada 15 November 2020. Saat itu, ia berusia 22 tahun.
Hanya saja, PSSI terus berjuang dan meminta CAS untuk secepatnya menggelar sidang. Soalnya, kehadiran Maarten Paes sangat dibutuhkan di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, karena Indonesia akan memulai laga pada 5 September mendatang melawan Arab Saudi.
Berada di Grup C, tim besutan Shin Tae-yong juga akan bersua tim kuat lainnya yakni Australia, Jepang, Bahrain, serta China. Kiper tentunya menjadi peran sentral yang sangat menentukan hasil akhir.
Selain Maarten Paes, berikut tiga kiper lainnya yang aksinya sangat dinanti di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Zion Suzuki (Jepang)
Jepang menjadi salah satu momok yang menakutkan di Grup C. Bagaimana tidak, Samurai Biru dihuni sederet amunisi nan mumpuni di semua lini, termasuk di bawah mistar gawang.
Adalah Zion Suzuki yang merupakan benteng terakhir Samurai Biru. Usianya masih muda, 21 tahun. Meski begitu, ia disebut-sebut sebagai kiper masa depan Jepang dan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia adalah panggung Zion Suzuki untuk unjuk gigi.
Di fase sebelumnya, kiper kepunyaan Sint-Truiden, Belgia, ini tampil dalam dua laga kontra Korea Utara dan Suriah. Ia tak hanya membawa Jepang memenangi duel, tapi juga tanpa kebobolan.
Zion Suzuki memang layak mendapat kesempatan, seperti halnya dua seniornya yakni Keisuke Osako serta Daiya Maekawa. Musim lalu, bersama Sint-Truiden, kiper yang pernah masuk radar Manchester United itu hadir dalam 32 laga di semua ajang kompetisi 2023/2024.
Awalnya, Zion Suzuki hanya pemain pinjaman dari Red Diamonds, Jepang. Tapi karena aksinya yang gokil tersebut, Sint-Truiden mengganjarnya dengan kontrak permanen.
Mohammed Al Owais (Arab Saudi)
Di putaran kedua Grup G, Arab Saudi tampil memukau. Dari lima laga, Green Falcons hanya kalah satu kali. Tiga laga berakhir dengan kemenangan, sedangkan satu laga lagi berakhir imbang.
Dengan torehan 13 poin, tim asuhan Roberto Mancini finis di posisi kedua atau berada di bawah Yordania yang mengantongi poin yang sama namun unggul selisih gol.
Kesuksesan Arab Saudi tentunya tak lepas dari aksi ciamik sang kiper, Mohammed Al Owais. Dari lima laga, Mohammed Al Owais hanya kemasukan tiga gol.
Di Arab Saudi, tak ada kiper yang lebih hebat daripada pria jangkung berusia 32 tahun ini. Di putaran final Piala Dunia 2022, penjaga gawang kelahiran 10 Oktober 1991 juga dipercaya sebagai kiper utama termasuk ketika mereka mengalahkan Argentina 2-1 di fase Grup C.
Wajar, di sepanjang kulifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, termasuk di putaran ketiga nanti, Roberto Mancini masih memberi kepercayaan mutlak kepada penjaga gawang kepunyaan Al-Ahli SC tersebut.
Mampukah penyerang-penyerang Timnas Indonesia menjebol gawang Mohammed Al Owais? Menarik untuk dinanti.
Wang Dalei (China)
Meski kurang meyakinkan dalam lima laga putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia lalu, Timnas China tetaplah kekuatan yang tak boleh dipandang remeh. Tak menutup kemungkinan, tim besutan Aleksandar Janković akan menjadikan putaran ketiga di Grup C sebagai ajang kebangkitan performa terbaik mereka.
Di fase sebelumnya, China hanya mampu mengemas satu kemenangan. Dua laga berakhir imbang dan dua laga lainnya berakhir dengan kekalahan.
Kinerja Wang Dalei sebagai kiper senior tak luput dari kritikan. Jebloknya performa Spiderman berusia 35 tahun ini membuatnya berbagi tempat dengan juniornya, YanJunling.
Meski begitu, di putaran ketiga Grup C nanti, besar kemungkinan Wang Dalei yang saat ini masih setia memperkuat Shandong Taishan, masih diplot sebagai kiper utama.