Portugal Kurang Menggigit di Euro 2024, Pelatihnya Dicap Lembek dan Takut pada Cristiano Ronaldo

oleh Aryo Atmaja diperbarui 03 Jul 2024, 20:15 WIB
Bintang Portugal, Cristiano Ronaldo dan pelatihnya Roberto Martinez setelah kemenangan timnya atas Slovenia di babak 16 besar Euro 2024, Selasa (2/7/2024) dini hari WIB. (AP Photo/Matthias Schrader)

Bola.com, Frankfurt - Portugal melaju ke babak perempat final Euro 2024, setelah susah payah menyingkirkan Slovenia di babak 16 besar. Selecao das Quinas menang lewat adu penalti 3-0 (0-0).

Sosok Cristiano Ronaldo kembali mendapat sasaran kritik. Sang pemain sudah sangat sering tampil di setiap pertandingan Portugal di Euro sejauh ini.

Advertisement

Pelatih Portugal, Roberto Martinez dianggap selalu menahan kritik karena tetap mempertahankan sang penyerang, yang masih memiliki pengaruh besar.

Cristiano Ronaldo selalu bermain dan menjadi starter dalam empat laga Portugal di Euro 2024. Dari caps yang dimilikinya, pemain Al-Nassr itu belum mencetak satu gol pun.

Ia hampir saja pecah telur ketika mengeksekusi penalti ke gawang Slovenia, namun bola sepakannya digagalkan Jan Oblak. Adapun satu golnya di babak tos-tosan atau saat adu penalti tidak bisa dihitung.

2 dari 5 halaman

Apa Tak Ada Pemain Lain?

Reaksi Cristiano Ronaldo usai mencetak gol ke gawang Slovenia saat adu penalti pada 16 besar Euro 2024, Selasa (2/7/2024) dini hari WIB. (AP Photo/Ariel Schalit

Mantan pemain Inggris yang kini menjadi komentator di sepak bola Eropa, Chris Sutton memberikan penilain terhadap Roberto Martinez sebagai juru taktik Portugal di Euro 2024. Terutama mengenai keberadaan Cristiano Ronaldo.

Penyerang berusia 39 tahun ini terus memimpin lini depan negaranya sepanjang turnamen saat mereka mempersiapkan pertandingan delapan besar melawan Prancis. Ronaldo telah menjadi pemain utama Portugal selama dua dekade terakhir, namun saat ini ia tidak berada pada level seperti dulu.

Sutton memberikan contoh performa jeblok Ronaldo ketika ditarik keluar saat kalah dari Georgia di fase grup. Kemudian kegagalan menjalankan tugas eksekusi penalti di perpanjangan waktu melawan Slovenia.

3 dari 5 halaman

Takut Pada Ronaldo?

Pelatih Timnas Portugal, Roberto Martinez serius mengamati penampilan anak asuhnya menghadapi Luksemburg pada laga Grup J Kualifikasi Euro 2024 di Estadio Algarve, Selasa (12/9/2023) dini hari WIB. (AP Photo/Joao Matos)

Menurut Chris Sutton, Roberto Martinez seperti tidak punya pemain lain yang lebih bisa memberi kontribusi, padahal ada banyak pilihan yang tersedia, namun tetap memilih untuk tetap menggunakan Ronaldo.

"Tapi sungguh, saya terkejut melihat Roberto Martinez, seperti seseorang yang kurang memiliki tulang punggung. Dia hampir tampak takut untuk mengeluarkan Ronaldo, padahal ia adalah manajer dan punya tanggung jawab yang besar," ungkap Sutton kepada Daily Mail via Mirror.

"Pada akhirnya, seorang manajer harus menyadari ketika seorang pemain tidak memberikan manfaat bagi tim, tidak peduli siapa itu. Anda harus cukup berani untuk membuat keputusan sulit tanpa mengkhawatirkan siapa yang akan membuat Anda kecewa," lanjut eks pemain Chelsea.

4 dari 5 halaman

Egois

Striker Portugal, Cristiano Ronaldo saat menghadapi Ukraina pada laga Kualifikasi Piala Eropa 2020 di NSK Olimpiyskyi Stadium, Kiev, Ukraina (14/10/2019). Cristiano Ronaldo menjadi pemain dengan koleksi gol terbanyak pada babak kualifikasi Piala Eropa. Dari 35 laga, ia total telah mencetak 31 gol dan 4 assist serta mampu membawa Timnas Portugal selalu lolos dalam 5 edisi terakhir putaran final Piala Eropa mulai 2004 hingga 2020. (AFP/Patricia De Melo Moreira)

Cristiano Ronaldo belum pernah mencetak gol di Euro 2024 yang merupakan yang keenam dalam karirnya. Dia memang memegang rekor gol terbanyak sepanjang masa di ajang Piala Eropa, namun sejauh ini ia kesulitan memenuhi harapan publik Portugal.

Seperti saat Portugal melewati Slovenia, harus menempuh adu penalti setelah 120 menit tanpa gol. Sutton mengklaim Ronaldo menampilkan penampilan yang diselimuti keegoisan, dan semakin memalukan setiap kali dia gagal melakukan tendangan bebas sementara Bruno Fernandes hanya diam saja.

“Secara keseluruhan dia lebih menjadi penghalang bagi tim daripada bantuan, dan hal itu dimungkinkan oleh boneka Martinez,” tegas Sutton.

Pada Piala Dunia 2022 di Qatar, mantan manajer Fernando Santos pernah mencadangkan Ronaldo untuk pertandingan babak 16 besar dengan penggantinya, Goncalo Ramos, hingga berhasil mencetak hattrick ke gawang Swiss.

Sumber: Mirror

5 dari 5 halaman

Berita Terkait