Nova Arianto Bandingkan Latih Timnas Indonesia U-16 dengan Menjadi Asisten STY: Tak Sama, Mereka Bukan Jay Idsez atau Rizky Ridho

Sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia, Nova Arianto sudah terbiasa melihat pemain-pemain yang lebih matang. Contohnya, di sektor pertahanan, dia menyebut nama Rizky Ridho hingga Jay Idzes, yang jadi andalan utama.

Menurut pelatih berusia 44 tahun itu, anak asuhnya di Timnas U-16 tak bisa disamakan dengan dua seniornya tersebut. Sebab, secara usia, pengalaman, hingga kematangan, perbedaannya sangat kentara.

“Misalnya, saat saya sudah terbiasa melihat Rizky Ridho dan Jay Idzes, saya tidak bisa menyamakannya para pemain Timnas Indonesia U-16 agar bisa menjadi seperti Ridho atau Jay,” imbuhnya.

Nova menjelaskan, tugas juru taktik Timnas Indonesia U-16 ialah menyiapkan para pemain muda untuk bisa mengembangkan potensinya. Masih ada banyak hal yang mesti dipahami pemain untuk bisa mencapai level senior.

“Sebab, tugas kami sebagai pelatih Timnas Indonesia U-16 adalah membentuk pemain. Membentuknya bagaimana? Ya dari passing, individual defend, bagaimana reading the game,” ujar Nova.

“Hal-hal semacam itulah yang harus kami perbaiki dari pemain. Sehingga, ke depannya, para pemain Timnas Indonesia U-16 ini bisa menjadi pemain tim nasional senior di masa mendatang,” tambahnya.

Sejak babak pertama, skuad Garuda Muda sudah unggul dua gol terlebih dahulu, tepatnya menjelang waktu turun minum tiba. Gol dicetak Muhammad Zahaby Gholy (45+1’) dan Dafa Zaidan (45+4’).

Sementara itu, ketika memasuki babak kedua, Timnas Indonesia U-16 kembali menambah keunggulannya atas The Golden Star melalui Daniel Alfrido (75’ dan 82’) serta Muhammad Zahaby Gholy (78’).