Bola.com, Jakarta - Duel seru akan terjadi di perempatfinal Copa America 2024. Dua raksasa Amerika Latin, Uruguay dan Brasil akan bentrok di Stadion Allegiant Stadium Paradise, Nevada, AS, Minggu (07/07/2024).
Perjalanan kedua tim di fase penyisihan grup menjadi tolok ukur betapa laga nanti bakal menyedot adrenalin pemain dan penikmat sepak bola.
Uruguay tampil perkasa dengan menyapu bersih tiga kemenangan atas Panama 3-1, Bolivia 5-0, dan AS 1-0 untuk tampil sebagai juara Grup C.
Sementara kiprah tim Samba, Brasil, malah kurang meyakinkan. Mereka menjadi runner-up Grup D di bawah Kolombia dengan koleksi lima poin.
Vinicius Junior dkk. dua kali dipaksa imbang Kosta Rika 0-0 dan Kolombia 1-1. Satu kemenangan telak hanya diraih saat Brasil mengalahkan Paraguay 4-1.
Uruguay Tidak Boleh Lengah
Data dan statistik Uruguay dan Brasil yang akan duel di fase knockout Copa America 2024, menarik perhatian Ronald Fagundez.
"Meski performa Brasil mengalami naiuk turun, namun Uruguay tak boleh lengah. Bagaimanapun juga, Brasil merupakan kekuatan sepak bola di Amerika Latin dan Dunia," katanya.
Gelandang asal Uruguay yang pernah jadi idola PSM dan Persik ini menilai peluang Brasil dan Uruguay tetap 50:50 untuk memenangkan pertandingan nanti.
"Di antara empat partai perempatfinal nanti, pertemuan Uruguay dan Brasil paling seru. Meski grafik Uruguay lebih unggul dan Brasil kurang bagus, tapi kedua tim punya peluang sama saling mengalahkan," ujarnya.
Brasil Tanpa Vinicius Jr
Ronald Fagundez yang menikahi wanita asal Makasar dan memilih tinggal di Indonesia ini menyebut performa apik Uruguay tak lepas dari sentuhan pelatih Marcelo Bielsa yang berasal dari Argentina.
"Peran Marcelo Bielsa sangat terasa di tim Uruguay. Negara kelahiran saya ini juga punya materi pemain bagus. Uruguay tim paling produktif dan punya pertahanan kuat di Copa America," jelasnya.
Lalu, apa alasan Ronald Fagundez agar Darwin Nunez cs tak boleh lengah menghadapi Brasil? "Dalam sejarah Brasil ikut banyak turnamen memang tak selalu mulus. Tapi mereka selalu meledak di fase-fase akhir. Apalagi mereka punya banyak pemain muda terbaik," ucapnya.
Dari sisi teknis, lanjut Fagundez, Uruguay akan diuntungkan dengan absennya Vinicius Junior karena akumulasi kartu kuning.
"Ya itu sedikit keuntungan. Dia striker bagus. Tapi Brasil pasti punya pengganti yang kualitasnya tak kalah dengan Vinicius Junior," paparnya.
Uruguay Peraih 15 Trofi Copa America
Soal jumlah gelar juara, Uruguay telah 15 kali mengangkat trofi Copa America. Jumlah ini sama dengan koleksi milik Argentina. Sementara Brasil masih sebanyak sembilan kali.
Namun keperkasaan Uruguay terjadi pada era yang cukup lama dalam rentang tahun di atas 1990-an. Terakhir kali mereka juara Copa America pada 2011.
Sebaliknya pamor Brasil sangat gemerlap di tahun 1990-2000-an. Brasil terakhir juara Copa America pada 2019.