Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia akan bersaing keras dengan Jepang, Arab Saudi, Australia, Bahrain, dan China di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Skuad Garuda akan memulai petualangannya dengan bertandang ke markas Arab Saudi pada awal September 2024.
Mumpung masih dalam kehangatan Euro 2024, tak ada salahnya jika Timnas Indonesia meneladani semangat juang Timnas Swiss. Sempat tak masuk hitungan di awal turnamen, Swiss justru menggila dan kini menantang Inggris di babak perempat final.
Di fase Grup, Swiss yang dimotori veteran Granit Xhaka, finis di posisi kedua Grup A dengan torehan lima poin hasil dari satu kemenangan dan dua sekali seri. Selanjutnya, di babak 16 besar, La Nati menggiling juara bertahan Italia dua gol tanpa balas.
Sukses memulangkan Italia membuat tim asuhan Murat Yakın berbalik menjadi monster yang menakutkan. Balik ke Timnas Indonesia, tim besutan Shin Tae-yong akan bertandang ke markas Arab Saudi pada 5 September.
Menoleh ke belakang, dalam 12 pertemuan terakhir, nasib baik tak pernah berpihak kepada Indonesia. Tim Garuda tak pernah sekali pun memenangkan duel. Hasil terbaik yang pernah dipetik tersaji pada 7 Oktober 2011 saat keduanya bentrok dalam laga persahabatan yang berakhir imbang tanpa gol.
Beda dulu, beda sekarang. Now, Indonesia menyambangi Arab Saudi dengan materi pemain mengerikan di semua lini. Selain itu, masih ada dua faktor lain yang membuat Jay Idzes dkk. berpotensi mempermalukan Green Falcons di kandangnya.
Berikut tiga faktor yang membuat Timnas Indonesia bisa mengalahkan tim asuhan Roberto Mancini.
Materi Pemain
Bukan sulap, bukan sihir, Timnas Indonesia dalam dua terakhir kepemimpinan Erick Thohir sebagai orang No.1 PSSI mengalami kemajuan pesat. Kran naturalisasi yang dibuka lebar-lebar oleh PSSI membuat Timnas Indonesia kebanjiran pemain-pemain keturunan.
Meski tak lepas dari kritik, kehadiran pemain-pemain naturalisasi macam Jordi Amat, Jay Idzes, Rafael Struick, Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, Justin Hubner, dan Calvin Verdonk membuat Timnas Indonesia semakin beringas.
Di putaran kedua kualifikasi lalu, pemain-pemain naturalisasi tersebut tampil gemilang yang membuat Indonesia mengukir sejarah dengan lolos ke putaran ketiga kualifikasi.
Sebelumnya, Indonesia juga mampu melangkah ke babak 16 besar Piala Asia 2023 dan Timnas U-23 yang dimotori Rafael Struick memahat pencapaian gemilang setelah mampu menembus semifinal Piala Asia U-23 2024.
Di klub, sebagain besar pemain Timnas Indonesia juga merupakan pemain inti. Jay Idzes dan Calvin Verdonk misalnya, musim lalu sosok protagonis di klubnya masing-masing.
Jay Idzes ikut mengantarkan Valenzia promosi ke Serie A 2024/2025, sedangkan Calvin Verdonk nyaris tak tergantikan di NEC Nijmegen, Belanda, sepanjang musim 2023/2024.
Ditambah sejumlah pemain muda berbakat lainnya macam Rizky Ridho, Asnawi Mangkualam, dan Prataman Arhan jelas bakal membuat Arab Saudi kelimpungan.
Shin Tae-yong
Dibandingkan Roberto Mancini, Shin Tae-yong memang bukan siapa-siapa. Siapa sih yang tak minder dengan latar belakang Roberto Mancini?
Namun, Shin Tae-yong tak boleh dipandang sebelah mata. Pada Piala Dunia 2018, saat menukangi Korea Selatan, STY pernah bikin heboh yang membuat banyak orang seakan tak percaya apa yang baru saja dia lakukan.
Meski gagal melangkah ke babak 16 besar lantaran finis di posisi ketiga Grup F, tapi Korsel besutan STY mampu mempermalukan raksasa dunia, Jerman, dua gol tanpa balas. Banyak yang tak percaya, termasuk nakhoda Der Panzer kala itu, Joachim Löw.
Pengalaman itu pastinya membuat Shin Tae-yong tetap percaya diri jelang bentrok versus Arab Saudi. Jerman saja bisa dirubuhkan, apalagi Arab Saudi.
Taktik
Sejak menukangi Timnas Indonesia pada 2021, salah satu kiat kesuksesan Shin Tae-yong adalah ia kerap gonta-ganti taktik. Kadang memainkan 3-5-2, di lain waktu menerapkan formasi 3-4-2-1 dan 4-4-2.
Ini sangat cocok untuk menghadapi Arab Saudi, karena Roberto Mancini juga tipikal pelatih yang doyan gonta-ganti formasi demi kebutuhan taktik yang ingin ia terapkan,
Untuk bisa mengejawantahkan taktik yang kerap berubah-ubah tadi, STY membutuhkan pemain yang memiliki skil serta kebugaran fisik di atas rata-rata. Dengan demikian, ia bisa mengoptimalkan semua lini, khsusunya lini tengah, untuk bermain tanpa kendor sampai babak perpanjangan waktu.
Taktik gonta-ganti pemain di starting XI juga kerap membuat lawan kesulitan membaca kemampuan masing-masing amunisi kepunyaan Shin Tae-yong.
Dengan tiga faktor tadi, Timnas Indonesia siap melumat Arab Saudi!