Kampung Atlet Olimpiade Paris Tidak Ada AC, Eko Yuli Irawan Siap-siap Bawa Kipas Angin dari Indonesia

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 05 Jul 2024, 20:16 WIB
Eko Yuli Irawan pun mengucapkan minta maaf kepada masyarakat Indonesia karena gagal memenuhi ekspektasi meraih medali di ajang Asian Games 2022. (Dok. NOC Indonesia)

Bola.com, Jakarta - Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan berencana untuk membawa kipas angin portabel ke Olimpiade Paris 2024 pada 26 Juli-11 Agustus tahun ini. Apa penyebabnya?

Kampung Atlet Olimpiade Paris 2024 tidak menyediakan pendingin ruangan atau AC lantaran demi lingkungan dan emisi karbon rendah.

Advertisement

Eko Yuli menjadi satu dari 29 atlet Tim Indonesia yang akan berkancah di Olimpiade Paris. Pria berusia 34 tahun itu bakal turun di cabang olahraga (cabor) angkat besi nomor 61kg.

"Ya, mudah-mudahan masih aman. Cocok juga untuk kami di Indonesia yang cuacanya panas," ujar Eko Yuli di Djakarta Theatre XXI, Jakarta Pusat, pada Jumat (5/7/2024).

2 dari 3 halaman

Ambil Positifnya

Atlet langganan medali ajang multievent ini kemudian gagal pada tiga angkatan clean and jerk, sehingga tidak bisa ikut persaingan memperebutkan medali. (Dok. NOC Indonesia)

"Jadi, mungkin malah menjadi nilai positif. Saya lebih nyaman untuk menurunkan berat badan kalau hawanya panas," imbuh Eko Yuli, yang sudah berpengalaman bermain dalam empat Olimpiade itu.

"Jadi, lebih cepat untuk berkeringat. Jadi saya mengambil positifnya saja. Mungkin mengakalinya dengan mencari kipas asing portabel membawanya dari sini," jelasnya.

Eko Yuli masih kelebihan berat badan untuk Olimpiade Paris. Atlet kelahiran Metro, Lampung, itu masih harus menurunkan hingga 7kg untuk berlomba di kelas 61kg.

3 dari 3 halaman

Berat Masih 68Kg

Atlet angkat besi Indonesia, Eko Yuli Irawan (kiri) memberikan obor kepada atlet tembak, Fathur Gustafian saat acara peresmian Aice sebagai es krim ofisial Tim Indonesia di Olimpiade 2024 di Djakarta Theater XXI, Jakarta, Jumat (05/07/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

"Ya, masih di angka 68kg. Pekan depan, saya mulai menurunkan berad badan. Dari angkat besi,l terbang ke Paris pada 21 Juli 2024 untuk training camp lebih dulu. Sebelum terbang, minimal sudah 66kg," ungkap Eko Yuli.

"Untuk persiapan sudah lebih baik dari sebelumnya. Pemulihan juga telah berjalan bagus. Memang belum 100 persen, tapi sudah menunjukkan perbaikan. Mudah-mudahan sebulan terakhir bisa siap di Olimpiade Paris," jelasnya.

Sepanjang keikutsertaannya di Olimpiade sejak 2008, Eko Yuli sudah menyumbangkan empat medali untuk Tim Indonesia yang terdiri dari dua medali perak dan dua medali perunggu.