Bola.com, Jakarta - Timnas China menjadi salah satu lawan yang relatif mudah ditaklukkan Timnas Indonesia di Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, dibandingkan Arab Saudi dan dua gurita lainnya yakni Australia serta Jepang.
Selain China, Timnas Indonesia juga punya kans mendulang angka dari kontestan Grup C lainnya yaitu Bahrain.
Tim Garuda besutan Shin Tae-yong akan menyambangi China pada 15 Oktober mendatang. Setelah itu, giliran China yang menjadi tamu di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada 5 Juni 2025.
Di atas kertas, Jay Idzes dan kawan-kawan diyakini bisa mengatasi China, baik tandang maupun kandang.
Setidaknya ada tiga faktor pendukung Timnas Indonesia bisa meraup enam poin dari Team Dragon, julukan Timnas China.
Sebelum kita bahas panjang lebar, mari flashback sejenak ke putaran kedua kualifikasi, di mana Indonesia dan China punya torehan mencolok.
China lolos ke putaran ketiga kualifikasi dengan performa yang kurang meyakinkan di Grup C. Tim asuhan Branko Ivanković hanya mampu memetik sebiji kemenangan, dua kali seri, dan dua laga lagi berakhir dengan kekalahan.
Mereka bahkan nyaris tak lolos karena mengantongi poin yang sama dengan Thailand, tapi masih bernasib lebih baik karena unggul selisih gol.
Bandingkan dengan Indonesia yang meraup tiga kemenangan, sekali seri, dan hanya sekali kalah di Grup F.
Berkaca dari fakta tersebut, berikut tiga faktor Timnas Indonesia bisa meraup enam poin dari China.
Pelatih
Branko Ivanković memang punya pengalaman yang panjang sebagai pelatih. Juru taktik berpaspor Kroasia ini pernah menukangi sejumlah klub seperti Dinamo Zagreb dan Shandong Luneng.
Kakek 70 tahun ini juga pernah memimpin Timnas Iran di Piala Dunia 2006 dan menjadi nakhoda Timnas Oman.
Hanya saja, ia belumlah lama menukangi Timnas China. Jabatan tersebut baru digenggamnya pada Februari lalu.
Sedangkan Shin Tae-yong menukangi Timnas Indonesia sejak 2021. Pengalaman yang cukup lama membuat ahli taktik ber-KTP Korsel itu punya banyak waktu untuk mengenal pemain-pemainnya, termasuk barisan amusin naturalisasi.
Seperti Branko Ivanković, STY juga pernah membesut Timnas Korsel di Piala Dunia 2018. Meski gagal ke fase gugur, namun Shin Tae-yong sempat bikin heboh jagat balbalan karena dalam laga lanjutan di fase grup ia mengalahkan Timnas Jerman dua gol tanpa balas.
Shin Tae-yong juga jago strategi. Itu sudah ia pamerkan saat membawa Indonesia lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023 dan melesatkan Timnas Indonesia U-23 ke semifinal Piala Asia U-23 2024 di Qatar beberapa waktu silam.
Pemain Berpengalaman
Bukannya mau sombong, dari segi materi pemain Indonesia masih lebih jauh mengilap dari China. China, sejauh ini, baru punya tiga pemain naturalisasi yang akan diturunkan di putaran ketiga nanti. Ketiganya adalah Elkeson de Oliveira Cardoso alias Ai Kesen, Fernando Henrique da Conceicao a.k.a Fei Nanduo, dan Alan Douglas Borges de Carvalho atau A Lan.
Sementara, Indonesia, dijejali sederet pemain naturalisasi Grade A. Empat di antaranya yang bikin China ketar-ketir adalah Jay Idzes (Venezia/Italia), Calvin Verdonk (NEC/Belanda), Justin Hubner (Wolverhampton Wanderers/Inggris), dan Rafael Struick (ADO Den Haag/Belanda).
Itu belum termasuk pemain naturalisasi top markotop lainnya macam Thom Haye, Jordi Amat, Ragnar Oratmangoen, serta Ivar Jenner.
China juga bakal tak bisa tidur pulas, karena Indonesia juga akan diperkuat kiper utamanya yang bermain di MLS, Amerika Serikat, Maarten Paes.
Persiapan
Nah, seperti sudah disinggung di atas, persiapan China mengalami banyak kendala karena sang pelatih, Branko Ivanković, tak punya banyak waktu untuk mempersiapkan tim dan mengenal pemainya satu persatu secara dekat.
Di ajang seketat kualifikasi Piala Dunia seperti ini, seorang pelatih butuh waktu yang lama guna membangun dan mempersiapkan armada tempurnya.
Jepang dan Australia misalnya, kedua pesaing berat di Grup C bukan wajah baru. HajimeLast nameMoriyasu sudah menukangi Samurai Biru sejak 2018 dan Graham Arnold menakhodai Socceroos juga di tahun yang sama.
Mengapa Timnas Indonesia saat ini tangguh dan solid? Itu karena Shin Tae-yong lebih cepat dari Branko Ivanković. STY menukangi Indonesia sejak 2021. Peran besar PSSI mendatangkan banyak pemain naturalisasi dan membuat mereka bisa cepat beradaptasi dengan tim pelatih, termasuk STY, juga berperan besar dalam kebangkitan Tim Garuda.
Baca Juga
Refleksi Shin Tae-yong setelah Timnas Indonesia Terhenti pada Fase Grup Piala AFF 2024: Pemain Muda Kami Telah Berjuang Keras
Sempat Diterpa Kritik di Piala AFF 2024, Arkhan Fikri Mencoba Bangkit: Bikin Assist saat Arema FC Menang di Markas Semen Padang
2 Penggawa Timnas Indonesia, Kevin Diks dan Maarten Paes Bakal Ngaso sampai Februari 2025: Libur Panjang Nih!