Bola.com, Hanoi - Timnas Vietnam U-19 tengah bersiap sebelum berlaga di Piala AFF U-19 2024. Turnamen itu akan digelar di Surabaya mulai 17 Juli mendatang.
Dilansir dari situs resmi Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF), Timnas Vietnam U-19 sudah mulai berlatih. Sebanyak 35 pemain telah bergabung dengan skuad muda The Golden Star Warriors.
Sebelumnya, beberapa pemain memang menyusul bergabung dengan skuad Timnas Vietnam U-19. Terutama mereka yang bermain di kompetisi domestik.
"Timnas Vietnam U-19 sudah tampil 100% ketika rombongan pemain dari Viettel dan PVF-CAND menyelesaikan kompetisi di Piala Nasional serta pertandingan play-off musim 2023/2024," bunyi pernyataan resmi dari VFF.
Pemain Luar Negeri
Timnas Vietnam U-19 memiliki komposisi skuad yang menarik untuk Piala AFF U-19 2024. Ada salah satu pemain mereka yakni Ho Huu Hung yang bermain di Republik Ceska.
Ho Huu Hung pun sudah kembali ke Hanoi. Pemain muda itu siap memberikan yang terbaik agar bisa dibawa berlaga ke Surabaya.
"Gelandang luar negeri Vietnam yang bermain untuk CU Bohemians Praha Club di Kejuaraan Nasional Republik Ceska, Ho Huu Hung juga bergabung dengan tim setelah terbang pulang pada 6 Juli," jelas VFF.
Grup Berat
Timnas Vietnam U-19 berada di Grup B Piala AFF U-19 2024. Grup itu bisa dikatakan cukup berat.
Sebab, Timnas Vietnam U-19 akan bersaing dengan tim kuat seperti Timnas Australia U-19. Di sana ada juga Timnas Laos U-19 dan Timnas Myanmar U-19.
Sebagai informasi, Piala AFF U-19 2024 diikuti tiga grup. Masing-masing juara grup berhak lolos ke semifinal. Ditambah lagi satu runner-up terbaik.
Hasil Undian Piala AFF U-19 2024
Liputan Eksklusif Bola.com di Euro 2024
Liputan Langsung Pesta Bola Eropa 2024_ver 2 (Bola.com/Adreanus Titus)
Baca Juga
Strategi Shin Tae-yong di Piala AFF 2024 Disorot, Masih Coba-coba dan Eksperimen
Timnas Indonesia Dipastikan Tetap Bisa Menjamu Bahrain di SUGBK pada Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Legenda Persebaya, Yusuf Ekodono Beberkan Kunci agar Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026: Menang atas Bahrain dan China Jadi Harga Mati