Keluar Fan Zone Euro 2024 di Dortmund, Disapa Kaka-Kaka Belanda-Maluku: Auto-Merapat dan Bersenda Gurau

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 10 Jul 2024, 19:50 WIB
Bola.com berfoto bersama mahasiswa Indonesia di Dortmund, Amirshah Muhammad Ghifary, dan tiga turis Belanda keturunan Maluku ketika berada di fan zone Friedensplatz, Dortmund, Selasa (9/7/2024). (Bola.com/Benediktus Gerendo Pradigdo)

Bola.com, Dortmund - Kekecewaan karena gagal menyaksikan pertandingan semifinal Euro 2024 antara Spanyol dan Prancis di fan zone Friedensplatz, Dortmund, Rabu (9/7/2024), sedikit terobati karena pertemuan dengan empat orang pendukung Belanda berdarah Maluku di luar area penggemar tersebut.

Ketika tengah keluar dari area fan zone Euro 2024 bersama rekan saya yang berkuliah di Dortmund, Amirshah Muhammad Ghifary, tiba-tiba ada tiga orang yang sedang duduk di pelataran kafe memandang kami dan kemudian menyapa, "Republik Indonesia?"

Advertisement

Mendengar sapaan itu, spontan saya kembali mundur dan merapat untuk mendekat. Rupanya yang bertanya itu adalah para pendukung Timnas Belanda yang datang dari Negeri Oranye. Ketiganya memiliki darah Indonesia karena orang tua yang berasal dari Maluku.

Jairus de Keijzer adalah yang menyapa kami pertama. Dengan ramah, Jairus mengajak kami berbincang ketika kami merapat.

"Ale dari mana?" ucapnya saat bersalaman dengan Bola.com.

Perbincangan pun dimulai, di mana Jairus mengatakan bahwa ia memiliki banyak saudara di area Jabodetabek, di antaranya di Tangerang dan di wilayah SCBD Jakarta Selatan.

Selain itu, kami juga membahas mengenai cerita dari mana kami berasal, di mana kemudian Bola.com menyimpulkan bahwa rekan-rekan dari Belanda ini juga cukup familiar dengan nama-nama daerah di Indonesia, terutama di Jabodetabek.

"Kumpul nanti kalau ke Jakarta di Blok M ya," ucapnya yang mengundang tawa.

2 dari 4 halaman

Putar Musik Dulu

Kemudian setelah tahu saya adalah jurnalis dari Bola.com, rekan Jairus bernama Glen mengajak bernyanyi sambil memutar musik dangdut melalui Youtube di ponselnya.

"Ini ada lagu di liriknya ada kata bola-bola, lagu untuk ale ini," ujarnya sembari tersenyum.

Lagu pun terus diputar sembari mereka menikmati minuman yang sudah ada di depan mereka, sembari kami melanjutkan perbincangan mengenai Indonesia dan Belanda.

Rasa sebal karena gagal nonton bareng di fan zone Euro 2024 pun sedikit terobati dengan obrolan di depan kafe tersebut.

3 dari 4 halaman

Masih Sering Mengunjungi Indonesia

Bola.com berfoto bersama Daniel Kolanus, seorang penggemar sepak bola asal Belanda yang juga memiliki darah Maluku. Daniel mengatakan dirinya masih sering berkunjung ke Indonesia, seperti ke Maluku dan Bali. (Bola.com/Benediktus Gerendo Pradigdo)

Ketika sedang berbincang, Jairus kemudian memanggil seorang lagi temannya untuk berkenalan dengan saya. Ternyata di belakang saya ada satu lagi orang Belanda berdarah Maluku yang langsung menyapa saya.

"Apa kabar? Kamu dari Indonesia?" ujarnya.

Daniel Kolanus namanya. Ia menyebut dirinya setengah Belanda dan setengah Maluku. Daniel juga mengatakan bahwa dirinya masih sering datang ke Indonesia setiap tahunnya.

"Saya enam bulan di Belanda, enam bulan di Bali, seperti itu kira-kira," ucapnya kepada Bola.com.

Daniel juga mengatakan bahwa setiap kali dia datang ke Bali selama enam bulan itu, pasti ada momen baginya untuk kembali ke Maluku.

"Ya pasti, karena sudah dekat. Harus datang," lanjutnya.

Setelah berbincang selama kurang lebih 45 menit, kami pun berpisah karena langit di Dortmund sudah mulai gelap petanda badai angin akan datang.

"Kita ketemu lagi besok ya di sini," ujar Jairus yang mengaku akan menonton pertandingan semifinal Euro 2024 antara Belanda kontra Inggris di fan zone Friedensplatz, Dortmund, Rabu (10/7/2024).

4 dari 4 halaman

Berita Terkait