Timnas Indonesia Main di Surabaya Dulu, Rumput GBK Dijanjikan Mulus pada Oktober 2024

oleh Hery Kurniawan diperbarui 11 Jul 2024, 05:00 WIB
Kondisi terkini rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (10/6/2024) malam WIB. (Bola.com/Hery Kurniawan)

Bola.com, Jakarta - Rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta sempat menjadi bulan-bulanan netizen. Hal itu terjadi saat Timnas Indonesia menghadapi Timnas Filipina di stadion itu pada 11 Juni lalu.

Saat itu, kondisi rumput memang terlihat buruk. Puncaknya ketika gelandang Timnas Indonesia, Thom Haye melakukan selebrasi gol dengan knee slide.

Advertisement

Thom Haye bukannya melaju mulus tetapi malah terjatuh. Beberapa hari kemudian, Haye kemudian menunjukkan luka pada dengkulnya usai melakukan selebrasi itu.

Pihak pengelola SUGBK pun melakukan perbaikan rumput. Saat ini rumput di stadion legendaris itu tengah menjalani proses revitalisasi.

“Kami memperkirakan pada 21 Juli, tanah sudah siap untuk ditanami rumput. Hingga akhir Juli, kami akan fokus pada penumbuhan kekuatan rumput. Dengan demikian, pada akhir Oktober kami sudah bisa melakukan uji fungsi lapangan dan siap untuk persiapan kualifikasi Piala Dunia 2026 di November,” kata Kepala Divisi Pembangunan dan Pemeliharaan GBK, David Prastyan.

2 dari 4 halaman

Status Cagar Budaya

Pekerja melakukan pengerjaan revitalisasi rumput lapangan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Rabu (26/6/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Banyak kritik dan masukan yang datang dari netizen mengenai SUGBK. Termasuk dengan melakukan pemugaran total pada struktur lapangan.

Direktur Umum PPKGBK, Hadi Sulistia mencoba menjelaskan hal itu. Menurut Hadi, perubahan struktur fisik di SUGBK tidak bisa dilakukan.

"Untuk mencapai level seperti Tottenham Hotspur Stadium atau Santiago Bernabeu, itu tidak mungkin karena harus mengubah struktur fisik stadion utama yang merupakan cagar budaya. Oleh karena itu, kami mencari referensi dari tata kelola yang dilakukan di Stadion Internasional Singapura," ujar Hadi Sulistia.

3 dari 4 halaman

Butuh Waktu

Selebrasi pemain Timnas Indonesia, Thom Haye setelah mencetak gol pertama ke gawang Filipina pada laga terakhir Grup F putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Selasa (11/6/2024). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Singapura memang bangga dengan Singapore Sport Hub. Salah satu ikon dari area itu adalah Stadion Nasional yang dinilai sangat bagus pengelolaannya.

Hadi Sulistia merasa pihaknya bisa saja mencapai level pengelolaan yang dilakukan di Singapura. Namun, hal itu butuh waktu yang tidak sebentar.

"Namun, untuk mencapai seperti Singapura, mereka membutuhkan waktu tujuh tahun untuk menyiapkan infrastruktur hingga bisa seperti sekarang. Alhamdulillah, Singapura sangat kooperatif dengan kami dan mereka berbagi pengalaman. Namun demikian, persiapan nursery dan peralatan memerlukan waktu minimal 12 bulan," tandas Hadi. 

4 dari 4 halaman

Berita Terkait