Bola.com, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pimpinan Erick Thohir bertekad membangun Timnas Indonesia lebih kuat, solid, dan ditakuti. Target tak lagi di Asia Tenggara, tapi Asia dan dunia.
Salah satu cara yang terus digalakkan adalah dengan memburu lebih banyak lagi pemain-pemain keturunan berbakat yang ada di seluruh dunia, terlebih di Eropa.
Kehadiran pemain keturunan yang kemudian menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) sejauh ini telah memberikan dampak signifikan bagi performa timnas, baik di level U-23 maupun senior.
Dalam dua tahun terakhir, Tim Garuda mampu menembus babak 16 besar Piala Asia 2023, semifinal Piala Asia U-23 2024, dan terakhir lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
PSSI menargetkan tim asuhan Shin Tae-yong bisa menembus putaran final Piala Dunia 2026, meski harus lebih dulu berjibaku di Grup C melawan Arab Saudi, Australia, Jepang, Bahrain, dan China.
Dairenzio Brank Siap Perkuat Timnas Indonesia
Jelang misi berat tersebut, kabar gembira kembali datang dari Belanda. Seorang pemain muda yang masih berusia 19 tahun, Dairenzio Brank, siap merapat ke Timnas Indonesia via program naturalisasi PSSI.
Saat ini Dairenzio Brank bermain untuk tim divisi empat Belanda, Jodan Boys. Talentanya yang mumpuni di atas rata-rata jelas bisa menjadi aset yang berharga bagi Timnas Indonesia di masa mendatang.
Lewat YouTube Yussa Nugraha belum lama ini, Dairenzio Brank pamer kemampuan dari berbagi posisi. Dia terlihat lincah dan agresif, baik sebagai gelandang serang, winger, maupun striker. Tembakan dari luar kotak penaltinya juga keras dan terarah.
"Aku sebenarnya bermain di posisi sayap kiri. Aku sebenarnya bisa di setiap posisi penyerang. Sayap kiri, striker, sayap kanan, juga bisa bermain sebagai gelandang," kata pemain bertinggi badan Tinggi 1,77 cm.
Pemain Multifungsi
Multifungsi tersebut sangat cocok dengan selera Shin Tae-yong yang sejak menukangi Timnas Indonesia pada 2021 kerap gonta-ganti formasi.
STY lebih memprioritaskan pemain yang bisa ditempatkan di mana pun sesuai kebutuhan strategi di lapangan.
"Kalau bisa memilih, akan lebih senang di posisi nomor 10 karena aku merasa lebih mudah bermain di posisi itu. Tapi karena beberapa tahun bermain sebagai sayap kiri, aku lebih sering mendapat peran yang bebas dimana aku bisa bermain ke bagian dalam juga," kata Dairenzio Brank.
Statistik Oke
Secara statistik, Dairenzio Brank cukup oke. Musim lalu, ia sukses mengemas tujuh gol dan 10 assist.
"Bukan statistik terbaikku. Tapi aku pikir itu sudah cukup bagus, karena aku sempat tak bermain karena cedera. Meski begitu, aku mencoba memberikan yang terbaik," katanya sembari menambahkan kalau dirinya pernah mendulang 15 gol dan 13 assist selama satu musim.
Dengan bakat dan torehan tersebut, ada baiknya PSSI memberi kesempatan kepada Dairenzio Brank, yang darah Indonesianya berasal dari garis ibu, mengikuti pemusatan latihan (TC) di bawah pengamatan Shin Tae-yong.