Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia akan melanjutkan kiprah di kualifikasi Piala Dunia 2026. Tim Garuda menembus putaran ketiga dan jadi satu-satunya wakil Asia Tenggara yang menembus putaran ini.
Hasilnya, skuad arahan Shin Tae-yong masuk ke grup berat. Mereka harus bersaing di Grup C yang berisikan Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, dan China.
Pasukan Shin Tae-yong harus bekerja keras karena persaingan di putaran ketiga semakin sengit. Lawan-lawan yang dihadapi jelas jauh lebih kuat dibandingkan putaran sebelumnya.
Pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, seluruh tim memainkan pertandingan dengan format kompetisi penuh kandang dan tandang untuk bersaing secara peringkat di klasemen grup.
Hanya ada dua tim teratas pada akhir klasemen di setiap grupnya yang akan mendapat tiket otomatis lolos ke Piala Dunia 2026. Sementara tim penghuni peringkat 3 dan 4 bisa melaju ke putaran keempat Kualifikasi.
Trivia 5 Pemain dengan Nama Klub Kurang Familiar
Putaran keempat juga akan dibagi menjadi dua grup yang masing-masing diisi tiga tim dan hanya juara grup di akhir klasemen putaran keempat, menyusul lolos ke Piala Dunia 2026.
Peringkat ketiga akan saling diadu untuk merebut satu tiket tersisa dari zona Asia. Tim yang kalah akan menjalani play-off dengan bertemu dari tim konfederasi lain. Persaingan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 akan semakin sengit.
Menariknya, terdapat sejumlah pemain yang membela klub dengan nama unik atau bahkan kurang dikenal di kalangan masyarakat Indonesia.
Bola.com merangkum lima negara-negara Grup C yang pemainnya memperkuat klub dengan nama kurang familiar. Simak ulasannya:
Kosei Tani (Jepang)
Dari namanya saja, Kosei Tani sudah unik. Nama keluarganya, Tani, dalam bahasa Jepang berarti lembah. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, tani merupakan profesi penting dalam penyangga pangan bagi masyarakat.
Tapi, klubnya tak kalah unik, yakni Machida Zelva. Dari namanya kurang mengesankan bahwa itu adalah klub Jepang. Nama Machida Zelva juga masih belum terlalu populer di kalangan pecinta sepak bola.
Maklum saja, Machida Zelva selama bertahun-tahun berkompetisi di J2 alias kompetisi kasta kedua. Terakhir, Kosei Tani ikut membawa Machida Zelva menjuarai J2 2023 dan kini berkiprah di J1 2024 alias kompetisi kasta teratas Jepang.
Mitchell Duke (Australia)
Kali ini, ada gelandang dari Australia yang juga membela klub dengan nama unik. Kebetulan, Mitchell Duke adalah rekan setim Kosei Tani dan sama-sama berseragam Machida Zelva di musim ini.
Sama seperti Tani, Duke merupakan bagian integral Machida Zelva yang menjuarai J2 2023. Menariknya, Machida Zelva kini malah menduduki posisi puncak klasemen J1 2024 dalam musim debutnya di kasta teratas Jepang.
Ahmed Al-Kassar (Arab Saudi)
Semua pemain Timnas Arab Saudi tercatat berkarier di negaranya sendiri. Apalagi, Saudi Pro League kini sedang jadi sorotan dunia sejak mendatangkan Cristiano Ronaldo. Nama-nama klub Arab Saudi kini sudah tak asing.
Namun, ada satu pemain yang membela klub dengan nama yang belum akrab di telinga masyarakat Indonesia.
Dia adalah Ahmed Al-Kassar, kiper Al-Qadsiah, yang merupakan klub Saudi First Division League (FDL) alias klub kasta kedua Arab Saudi.
Al-Qadsiah tentu bukan nama yang familiar macam Al-Hilal, Al-Nassr, atau Al-Ittihad. Beruntungnya, Al-Qadsiah baru menjuarai FDL 2023/2024 dan akan berkompetisi di Saudi Pro League 2024/2025.
Ali Madan (Bahrain)
Mirip dengan Arab Saudi, hampir semua pemain Timnas Bahrain berkarier di negaranya sendiri. Namun, ada satu pemain yang memiliki klub unik, yakni Ali Madan yang tercatat membela Ajman, klub Uni Emirat Arab.
Ajman tentu klub yang kurang dikenal di Indonesia karena tidak terlalu diperhitungkan di Asia. Kompetisi Uni Emirat Arab juga kalah menterang dengan dengan Saudi Pro League yang banyak mendatangkan pemain top Eropa.
Behram Abduwelli (China)
Dari nama pemainnya saja sudah unik. Behram Abduwelli tidak terlihat seperti orang China. Menariknya, dia juga bukanlah pemain naturalisasi di skuad Timnas China karena dia merupakan orang Uyghur.
Behram Abduwelli tercatat membela Sichuan Jiuniu yang baru menjuarai China League One 2023. Berkat prestasi itu, Sichuan Jiuniu promosi dan berkiprah di Chinese Super League (CSL) 2024 alias kompetisi kasta teratas China.
Menariknya, tak ada nama Sichuan Jiuniu di CSL 2024. Sebab, klub itu telah berganti nama menjadi Shenzhen Peng City mulai awal tahun ini setelah diakuisisi oleh City Football Group, sebuah konsorsium yang juga memiliki Manchester City.
5 Pemain di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berkarier di klub dengan nama yang masih asing di telinga fans Timnas Indonesia.
Baca Juga
3 Penggawa PSBS yang Menonjol dalam Kebangkitan Mereka di BRI Liga 1: Semakin Nyaman Berkreasi
Deretan Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia yang Sebaiknya Main di Piala AFF 2024: Ngeri-ngeri Sedap Kalau Gabung
Mengulas Rapor Buruk Shin Tae-yong di Piala AFF: Belum Bisa Bawa Timnas Indonesia Juara, Edisi Terdekat Bagaimana Peluangnya?