Bola.com, Kediri - Persik Kediri terus melakukan pembaruan pemain jelang bergulirnya BRI Liga 1 musim 2024/2025. Belasan pemain diketahui sudah resmi bergabung dengan tim berjuluk Macan Putih itu salah satunya pemain belakang Didik Wahyu.
Wajar jika Persik Kediri berminat memakai jasa pemain asal Rembang,Jawa Tengah ini. Pasalnya, selama berkostum Persikabo 1973, Didik Wahyu selalu menjadi pilihan utama pelatih baik saat ditangan Igor Kriuschenko, Djajang Nurdjaman, Aidil Sharin Sahak maupun Aji Santoso.
Didik Wahyu tak pernah kehilangan tempatnya meski pemain belakang yang baru di Persikabo selalu datang seiring berganti musim.
Selama berkostum Persikabo 1973 sejak 2018-2024, pemain yang tercatat sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) kesatuan Polisi Militer ini mencatatkan 99 penampilan.
Kesempatan Berharga
Musim lalu, Didik Wahyu tampil di 29 dari 34 laga dengan koleksi dua gol.
“Alhamdulillah, bisa bergabung dengan klub Persik yang mempunyai sejarah panjang di sepak bola Indonesia. Ini merupakan salah satu kesempatan baik dalam karir saya," katA Didik Wahyu kepada Bola.com, Jumat ( 12/7/2024).
"Tentunya kepercayaan dari pelatih dan manajemen harus saya bayar dengan permainan yang maksimal dan all out dalam setiap pertandingan."
Berkat Salah Baca Pengumuman
Didik mengaku tak mengalami kendala apapun selama berlatih maupun beradaptasi dengan pemain lainnya. Hal itu tak terlepas dari kejadian lucu yang berbuah positif yang terjadi sebelum dia berlatih bersama tim.
Ya, kata Didik Wahyu dia merupakan pemain lokal nasional pertama yang bergabung di latihan Persik yang digelar awal bulan lalu. Ceritanya, ada pemberitahuan dari tim kepelatihan bahwa untuk pemain lokal harus segera merapat.
Didik pun mengaku tak tuntas membaca pesan itu, sehingga dia datang. Padahal, pesan tersebut ditujukan kepada 13 pemain lokal asal Kediri yang diharuskan segera berlatih.
“Awalnya saya salah paham tentang isi pesan, saya kira pesan itu dimaksudkan untuk pemain lokal Indonesia, tapi ternyata pemain lokal asal Kediri yang berjumlah 13 pemain."
"Tapi, kejadian itu sangat positif bagi saya karena bisa mengenal lebih cepat dengan para pemain Persik asli Kediri. Itu yang membuat adaptasi saya tidak ada kendala karena dibantu sama teman-teman lainnya,” ungkapnya.
Kompak
Beberapa pekan berlatih bersama teman-temannya, menurut Didik Wahyu kebersamaan sesama pemain maupun tim kepelatihan di Persik sangat solid.
Semua pemain selalu membantu pemain lainnya dalam banyak hal terutama dalam menyesuaikan diri dengan culture yang biasa dilakukan di Persik.
“Sama seperti di tim sebelumnya, Persikabo 1973. Kesolidan terlihat sekali di dalam maupun di lapangan. Pemain semua nya terbuka sekali sehingga rasa kekeluargaan pun sangat kental sekali. Ini sangat baik sebagai modal kami untuk menjalani musim 2024/2025 nanti,” tuturnya.
Siap Tempur
Didik Wahyu berharap dirinya mampu memberikan yang terbaik bagi Macan Putih agar prestasi yang diraih melampaui prestasi musim lalu.
Musim lalu, Persik Kediri finish di peringkat sembilan dengan torehan 48 poin dengan catatan 13 kali kemenangan, sembilan kali seri dan 12 kali menelan kekalahan.
“Tentu tekad sama dengan pemain lain hang ada di Persik saat ini. Ingin memberikan yang terbaik dalam setiap pertandingan yang diberikan ke saya. Semoga prestasi Persik pencapaiannya melampaui musim lalu,Aamiin mohon doanya, “ jelas Didik Wahyu mengakhiri pembicaraan.