Bola.com, Jakarta Timnas Belanda memang kandas di semifinal dan gagal merealisasikan target untuk memenangkan Euro 2024, mengulang sukses yang pernah toreh di edisi 1988.
Belanda kalah 1-2 dari Inggris lewat pertandingan ketat yang mentas di BVB Stadion Dortmund, Kamis (11/7/2024).
Pasukan Ronald Koeman sempat unggul lebih dulu lewat bintang mudanya, Xavi Simon, saat laga berjalan tujuh menit.
Namun, De Oranje akhirnya harus menyerah kalah setelah Inggris, via Harry Kane dan Oliver George Watkins, menggelontorkan dua gol balasan.
Meski kalah, namun Xavi Simon sukses mencuri perhatian. Sepanjang turnamen, gelandang Paris Saint-Germain (PSG) yang musim lalu dipinjamkan kepada RB Leipzig tampil dalam enam laga dengan torehan satu gol, tiga assist, serta dua kartu kuning.
Kalau ditotal, Xavi Simon bermain selama 456 menit dengan 76 menit rata-rata pertandingan. Xavi Simon layak jadi andalan karena jebolan Akademi Barcelona dan Akademi PSG itu memiliki akurasi operan sebesar 89.17 persen.
Kemilau Xavi Simon di Euro 2024 membuat raksasa Inggris, Manchester United, disebut-sebut berminat memboyongnya ke Old Trafford jelang bergulirnya musim 2024/2025.
Selain Xavi Simon, berikut empat pemain lainnya yang juga punya kontribusi besar bagi timnasnya masing-masing di Euro 2024:
Jamal Musiala (Jerman)
Jika saja Jerman tak terjungkal di kaki Prancis di perempat final, besar kemungkinan Die Mannschaft-lah yang akan tampil sebagai kampiun Euro 2024.
Selain berstatus sebagai tuan rumah, tim asuhan Julian Nagelsmann juga dihuni segudang amunisi nan mumpuni di semua lini. Salah satunya yang layak disanjung setinggi langit biru adalah Lamine Yamal.
Gelandang kepunyaan Bayern Munchen ini hadir dalam lima laga dengan torehan tiga gol. Masih berusia 21 tahun, namun Jamal Musiala sudah mendapat kepercayaan untuk bermain selama 423 menit.
Ketenangannya tak hanya menghasilkan gol-gol spektakuler, melainkan juga mampu melepaskan akurasi umpan sebesar 91.2 persen. Jamal Musiala juga sama sekali tak tersentuh kartu kuning, apalagi kartu merah.
Álvaro Morata (Spanyol)
Sungguh tak adil, karena semua orang terkesima dengan penampilan gemilang Lamine Yamal. Padahal, Spanyol bukan hanya bocah ajaib itu. Masih banyak bintang lainnya, termasuk Álvaro Morata.
Álvaro Morata layak diacungi jempol karena veteran 31 tahun itu punya kontribusi besar membawa Spanyol ke final Euro. Kepercayaan yang diberikan kepada pemain Atletico Madrid itu dibalasnya dengan satu gol dalam enam laga Euro 2024. Sejauh ini, ia sudah mengantongi 386 menit bermain.
Walau tak muda lagi, tapi pelatih Luis de la Fuente masih menaruh harapan besar di pundak eks Real Madrid dan Juventus, termasuk kala bentrok versus Inggris di final nanti.
Bukayo Saka (Inggris)
Sempat dibom-bardir kritik lantaran minim kontribusi, Bukayo Saka berbalik banjir sanjungan karena menjadi penyelamat saat Inggris bentrok kontra Swiss di perempat final Euro 2024.
Gol pemain Arsenal pada menit ke-80 meluputkan Inggris dari kekalahan setelah sempat tertinggal 0-1 sejak menit ke-75. Hasil imbang kemudian memaksa kedua tim memungkasi laga lewat adu penalti. Inggris menang 5-3.
Statistik Bukayo Saka sebenarnya tak terlalu baik untuk seorang yang punya nama beken di Premier League.
Dalam enam laga dan selama 545 menit bermain, Bukayo Saka hanya mampu mengemas sebiji gol. Meski begitu, dari segi akurasi umpan, penyerang 22 tahun ini cukup mengagumkan dengan angka 88 persen. Bagaimana di final? Menarik untuk dinanti.
Cristiano Ronaldo (Portugal)
Nazar Cristiano Ronaldo untuk mengakhiri karier Internasionalnya bersama Portugal dengan cara memenangkan Euro 2024 ternyata tak terwujud. Portugal terhenti di perempat final usai dikalahkan Prancis lewat drama adu penalti.
Cristiano Ronaldo, 39 tahun, gagal membuktikan kehebatannya. Sepanjang fase grup, pemilik lima Ballon d'Or gagal mencetak satu gol pun. Mantan tukang gedor Manchester United itu juga gagal mengeksekusi tendangah penalti saat bertanding melawan Slovenia.
Sebelum rubuh, Cristiano Ronaldo ikut berjuang dalam lima laga selama 486 menit bermain. Sayang, pemain yang kini bermain untuk klub Arab Saudi, Al-Nassr, gagal membawa negaranya ke final dan tampil sebagai juara seperti yang ia torehkan pada Euro 2016.