Bola.com, Jakarta - Desakan untuk federasi dalam hal ini Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) semakin gencar.
Beberapa hari terakhir muncul kampanye bertajuk cabut larangan suporter away di Liga 1 2024/2025 di sosial media khususnya Instagram. Kampanye itu bermunculan dari beberapa kalangan khususnya basis suporter kontestan Liga 1 dan Liga 2.
Mereka menyatakan penolakan terhadap perpanjangan aturan larangan suporter away karena kondisi saat ini sudah kondusif.
Selain dari kalangan suporter, desakan pencabutan peraturan larangan away suporter pun digaungkan Presidium Nasional Sepak Bola Seluruh Indonesia (PN-SSI) yang dalam keterangan resmi meminta tiga pihak yakni PSSI, Liga Indonesia serta POLRI untuk segera mencabut larangan away bagi suporter.
PSSI sendiri beberapa waktu yang lalu melalui ketua umum Erick Thohir menyampaikan kepada publik jika larangan away suporter masih diperpanjang karena FIFA belum memberikan lampu hijau.
Pengamat: Seharusnya Suporter Bisa Away
Menurut Erick Thohir, sepak bola Indonesia masih dalam pantauan FIFA pasca terjadinya tragedi kanjuruhan yang menelan korban jiwa ratusan suporter Arema FC.
Pengamat sepak bola tanah air, Kesit Budi Handoyo menilai kampanye tentang seruan pencabutan larangan away suporter merupakan hal yang patut diperhatikan oleh PSSI, PT Liga Indonesia maupun POLRI.
"Saya sangat setuju dengan adanya kampanye atau keinginan dari suporter yang menginginkan pencabutan aturan larangan away," ," kata Kesit Budi Handoyo kepada Bola.com, Minggu (14/07/2024).
"Seruan seperti ini, sudah saatnya mendapatkan perhatian serius dari PSSI, PT LIB maupun pihak terkait lainnya."
"Untuk laga-laga yang tidak terlalu panas dan tidak melibatkan dua suporter yang berseteru sejatinya bisa dibebaskan untuk hadir," tambahnya.
Untuk Suporter yang Tidak Punya Sejarah Rivalitas
PSSI dan PT LIB maupun POLRI kata pria yang sering tampil di layar kaca televisi nasional membawakan jalannya pertandingans sepak bola ini bisa memulai pencabutan aturan larangan away bagi suporter yang memang tidak memiliki sejarah rivalitas tinggi.
Tak bisa dimungkiri ada beberapa klub yang mempunyai sejarah rivalitas tinggi seperti Persija dengan Persib Bandung, serta Persebaya dengan Arema FC.
Di luar itu, kata pria yang kini menjabat sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DKI Jakarta ini, PSSI dan PT LIB harus bisa melunak dan mengizinkan suporter tim tamu untuk bertandang meski dengan beberapa catatan khusus untuk menjaga ketertiban.
"Suporter juga harus sudah mulai dibebaskan untuk bisa hadir dalam laga away, tapi dengan catatan. Misalnya batasan kuota, terkordinir, sanksi keras dan tegas bagi yg buat onar, termasuk klub yang didukungnya," tuturnya.
"Ini penting agar suporter punya tanggung jawab besar menjaga ketertiban. Pun demikian dengan klubnya agar juga bisa terus memberikan himbauan agar fans mereka tertib agar klub tidak ikut menanggung kerugian," Kesit Budi Handoyo mengakhiri pembicaraan.