Bola.com, Jakarta - Timnas Inggris sepertinya kebalikannya Timnas Jerman. Tak perlu main cantik untuk bisa melaju ke final Euro 2024. Dan memang itulah yang tersaji. Di fase Grup C, Inggris tak terlalu meyakinkan. Tiga Singa hanya bisa menang sekali dan dua laga lagi berakhir imbang.
Di babak 16 besar, Inggris harus kerja keras mengalahkan Slovakia. Sempat tertinggal 0-1, Inggris akhirnya menang 2-1 berkat gol Jude Bellingham dan Harry Kane di menit-menit akhir pertandingan.
Pasukan Gareth Southgate juga tak begitu meyakinkan di babak perempat final. Berjumpa kuda hitam Swiss, lagi-lagi Inggris kewalahan.
Harry Kane dan kawan-kawan tertinggal 0-1 pada menit ke-75 dan beruntunya bisa menyamakan skorr via Bukayo Saka lima menit berselang. Inggris akhirnya memastikan diri melangkah ke semifinal usai memenangkan duel adu penalti dengan skor 5-3.
Di semifinal, jelang bentrok kontra Belanda, banyak yang beranggapan kalau The Three Lions bakal rubuh. Tapi, bukan Inggris namanya kalau tak bernasib baik.
Seperti laga lagasebelumnya, Inggris berada di ujung bedil. Belanda, lewat pemain mudanya, Xavi Simons, sudah leading 1-0 pada menit ketujuh. Belanda akhirnya harus mengakui ketangguhan Inggris setelah Harry Kane serta Oliver Watkins mencatatkan namanya di papan skor.
Bagaimana di final nanti? Apakah nasib baik masih berpihak kepada Inggris? Berpihak atau tidak, yang pasti Inggris tentunya tak ingin lagi gagal di partai puncak.
Dengan kata lain, duel yang akan mentas di Olympiastadion Berlin, Senin (15/7/2024) dini hari WIB wajib dimenangkan.
Maklum, sejak Euro digulirkan pertama kali pada 1960, Inggris belum sekali pun merasakan manisnya gelar juara. Di edisi 2020, Inggris, yang juga diarsiteki Gareth Southgate dan dimotori Harry Kane juga melaju ke final namun kalah dari Italia lewat adu penalti.
Kini, Tiga Singa tak boleh gagal lagi. Spanyol memang tim kuat dengan permainan cantik ala tiki-taka, namun bukan tak mungkin La Furia Roja bakal bernasib sama dengan Jerman.
Menargetkan juara, Inggris punya tiga gelandang cemerlang yang siap menjadi sembilu bagi Spanyol. Siapa saja ketiganya? Kita panggilkan:
Bukayo Saka
Entah kenapa, Gareth Southgate masih saja percaya dengan gelandang sayap kepunyaan Arsenal ini. Padahal, pilar 22 tahun itu sempat dihujani kritik menyusul krontibusinya yang dianggap minim di sepanjang fase grup dan babak 16 besar.
Gareth Southgate memilih tutup kuping karena sepertinya ia tahu betul kalau Bukayo Saka bakal meledak.
Benar, di perempat final, saat bentrok kontra Swiss, Bukayo Saka menjelma menjadi juru selamat. Gol balasannya pada menit ke-80 meluputkan Inggris dari kekalahan.
Skor 1-1 memaksa kedua tim harus melanjutkan pertarungan dalam adu penalti dan Inggris menang 5-3. Bukayo Saka yang masuk daftar lima algojo, sukses menjalankan tugasnya dengan sempurna.
Bukayo Saka sebenarnya tampil cukup oke. Ia hadir dalam enam laga dengan total 545 menit bermain. Akurasi umpannya juga layak diacungi jempol dengan tingkat keberhasilan sebesar 88 persen.
Melawan Spanyol nanti, Gareth Southgate kemungkinan besar bakal menerapkan formasi 3-5-2-1 dengan menempatkan Bukayo Saka sebagai winger kanan atau sesekali lebih masuk ke dalam sebagai gelandang serang.
Declan Rice
Permainan cantik Spanyol di lini tengah harus dirusak. Jika bisa menguasai lini tengah, Inggris pastinya lebih berpeluang memenangkan duel.
Declan Rice adalah orang yang tepat untuk mengemban misi berat itu. Berduel dengan gelandang-gelandang Spanyol tentu tak mudah. Tapi Declan Rice punya banyak cara untuk memenangkan duel.
Declan Rice tak hanya seorang gelandang bertahan yang bandal dan liar, tapi juga bernyali tinggi. Pemain kepunyaan Arsenal itu sudah membuktikannya dalam enam laga sepanjang Euro 2024.
Jika ditotal, gelandang andalan Gareth Southgate sudah berjibaku selama 600 menit dengan torehan satu assist. Meski tipikal kapal perusak, Declan Rice juga sosok yang piawai melepaskan umpan. Akurasi umpan si tampan berusia 25 tahun mencapai angka 93.34 persen. Nyaris sempurna.
Kieran Trippier
Pengalaman memang tak bisa bohong dan Gareth Southgate paham betul itu. Untuk mengamankan lini tengah, Gareth Southgate lebih memilih Kieran Trippier sebagai langganan starter ketimbang yang lain.
Berusia 33 tahun, Kieran Trippier merupakan salah satu veteran yang diangkut Gareth Southgate ke Jerman. Ketika Inggris mampu merangsek ke semifinal Piala Dunia 2018, Kieran Trippier ikut berjasa.
Kini, di Euro 2024, Inggris menaruh harapan besar kepada Kieran Trippier. Kieran Trippier sejatinya bermain sebagai bek kiri, peran yang dia mainkan bersama klubnya Newcastle United.
Hanya saja, kali ini, Gareth Southgate memerintahkannya sebagai gelandang bertahan di kiri sekaligus menjadi sayap. Naluri bertahan Kieran Trippier sudah teruji. Ia bisa berlari dengan cepat dan tebasannya juga sangat cerdas.
Sejauh ini, si bengal itu sudah tampil dalam enam laga bersama Tiga Singa dengan keseluruhan 453 menit bermain. Statistik mengagumkan lainnya, Kieran Trippier memiliki akurasi umpan 88,34 persen dan 20 balls recovered rata-rata 3,34 per pertandingan.
Dengan tiga gelandang ini, Spanyol pastinya bakal kewalahan. Go, England!