Jika Memang Meninggalkan Timnas Inggris, Siapa Kandidat Pengganti Gareth Southgate?

oleh Choki Sihotang diperbarui 15 Jul 2024, 10:26 WIB
Hasil ini membuat Gareth Southgate sukses membawa Timnas Inggris ke partai final sekaligus membungkam fans yang ragu dan suka mengkrtiknya sebagai pelatih yang minin taktik. (AP Photo/Thanassis Stavrakis)

 

Bola.com, Jakarta - Timnas Inggris kembali gagal di final Euro. Setelah kalah dari Italia di partai puncak Euro 2020, terbaru Tiga Singa juga kalah dari Spanyol dalam perebutan mahkota juara Euro 2024.

Advertisement

Bertanding di Olympiastadion Berlin, Jerman, Senin (15/7/2024) dini hari WIB, Harry Kane dan kawan-kawan kalah 1-2.

Dua gol kememangan Spanyol masing-masing dicetak oleh Nico Williams pada menit ke-47 dan Mikel Oyarzabal pada menit ke-86. Sedangkan gol balasan Timnas Inggris diceploskan Cole Palmer pada menit ke-73.

Kekalahan ini sekaligus membuat posisi Gareth Southgate sebagai pelatih ikut terancam. Sejumlah nama kini mencuat ke permukaan guna menggantikan Gareth Southgate dan salah satu nama yang difavoritkan adalah Graham Potter.

Gareth Southgate menukangi Inggris sejak September 2016, akan berakhir pada bulan Desember tahun ini.

Di bawah asuhan Gareth Southgate, Inggris mengalami perkembangan pesat. Pada Piala Dunia 2018, mereka mampu mencapai semifinal. Pencapaian tersebut sama dengan yang mereka torehkan pada Piala Dunia 1990.

Di edisi selanjutnya, pencapaian Gareth Southgate juga tak terlalu mengecewakan. Ia membawa Inggris sampai perempat final Piala Dunia 2022.

 

2 dari 4 halaman

Komentar Southgate soal Masa Depannya

Jika nanti benar tak lagi menjadi pelatih, Gareth Southgate melampaui Sir Bobby Robson sebagai pelatih Timnas Inggris dengan masa jabatan terlama ketiga dalam sejarah.

Pasca kekalahan dari Spanyol, pria berusia 53 tahun itu tidak menyatakan apapun terkait masa depannya.

"Saya rasa sekarang bukan saat yang tepat untuk mengambil keputusan seperti itu,” kata Southgate kepada BBC.

"Saya akan berbicara dengan orang yang tepat. Ini bukan untuk saat ini," imbuhnya.

Sementara itu, kapten Inggris Harry Kane, ketika ditanya tentang masa depan Southgate, mengatakan kepada ITV: "Gareth akan pergi dan membutuhkan waktu untuk memutuskan. Kami ingin memenangkannya untuknya."

 

 

3 dari 4 halaman

Kandidat Pengganti

Chelsea di bawah asuhan Graham Potter kembali menelan hasil buruk. The Blues harus tersingkir dari Piala FA 2022/2023 setelah dikalahkan dengan skor telak oleh Manchester City pada laga yang berlangsung di Etihad Stadium, Minggu (8/1/2023) malam WIB. (AP Photo/Dave Thompson)

PSSI-nya Inggris, FA sejauh ini masih merahasiakan apakah memperpanjang masa jabatan Gareth Southgate atau tidak.

Hanya saja, bandar judi memiliki pendapat berbeda. Coral menjadikan Southgate sebagai favorit odds pada 1/2 untuk tetap bersama Inggris setidaknya sampai UEFA Nations League pada bulan September.

Namun, Southgate dihargai 6/4 dengan bandar taruhan yang sama untuk meninggalkan tim nasional setelah Euro 2024.

Dalam hal pengganti, jelas ada favorit. Ladbrokes menjadikan mantan bos Chelsea dan Brighton Graham Potter sebagai favorit 11/10 untuk mengambil alih. Sementara pelatih Newcastle Eddie Howe tertinggal dalam taruhan dengan 2/1.

Mauricio Pochettino menempati podium pada 4/1 sebagai satu-satunya nama lain yang saat ini dihargai lebih pendek dari 10/1 dengan Ladbrokes yang mendapatkan pekerjaan tersebut.

Potter tampaknya menunggu waktunya untuk mencari peran yang tepat, setelah meninggalkan Chelsea pada April 2023.

Dia telah dikaitkan dengan berbagai macam pekerjaan, mulai dari Ajax, Napoli dan Nice hingga Leicester dan Nottingham Forest.

4 dari 4 halaman

Mengundurkan Diri?

FA mungkin harus segera mengambil keputusan, mengingat ekspresi kekalahan di wajah Southgate pada final Euro 2024. 

“Saya curiga dia mungkin berkata 'sudah waktunya, serahkan pada orang lain',” kata Chris Sutton di BBC Radio 5 Live.

Legenda Inggris, Alan Shearer, juga ikut angkat suara dan berkata kepada BBC: “Saya kira ini akan menjadi pertandingan terakhirnya.

"Akan ada kekecewaan yang pahit. Kami akan sangat senang melihat Inggris memainkan lebih banyak permainan depan. Ketika Anda berada di sini, Anda harus melewati batas. Yang pertama adalah yang pertama, saya khawatir sisanya tidak akan terjadi."

Sumber: Mirror

Berita Terkait